Sorry, we couldn't find any article matching ''
Serba Serbi MPASI + Resep
Ditulis oleh: Lariza Putri
Mulai dari tanda-tanda bayi siap MPASI, daftar makanan sesuai usia bayi, sampai resep MPASI untuk si kecil mau saya bagi di sini ah.
Sejak Dhia berusia 3 bulan, percaya atau tidak, saya sudah mulai heboh menyiapkan makanan padat pertamanya. Bukan membuatnya, tapi menyiapkan segala alat perang untuk MPASI sampai semua informasi yang perlu saya tahu. Sebab, memberikan makanan yang lebih padat dari ASI menurut saya perlu sangat berhati-hati, karena pada proses pengolahan makan, akan ada banyak lagi organ tubuh yang akan terlibat.
Hal pertama yang saya cari informasinya adalah tanda-tanda alami bayi siap menerima MPASI. Beberapa tanda-tanda bayi siap makan, seperti kepala sudah bisa tegak, bayi tertarik dengan makanan (apalagi bila makanan tersebut ada di dekatnya, ia selalu ingin meraihnya), bayi bisa duduk walau tidak ditopang, punya hobi baru memasukkan benda atau tangan ke dalam mulut, terlihat tidak puas hanya minum ASI saja dan sudah mulai bisa tidur sepanjang malam.
Pemberian MPASI pada waktu yang tepat bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya. Sebab, memasuki usia 6 bulan, ASI hanya mampu memenuhi 60% - 80% saja kebutuhan gizi bayi. Sementara, cadangan vitamin dan mineral yang didapatkan selama dalam kandungan sudah mulai habis. Saat mulai memberikan MPASI, saya pun cukup selektif dalam memilih jenis bahan makanannya, agar kebutuhan nutrisinya tetap tercukupi.
Saya juga tetap mengikuti saran pemberian bahan makanan sesuai usianya. Sebab ada beberapa bahan makanan yang bisa menimbulkan alergi bila diberikan terlalu dini pada bayi.
Selanjutnya: Daftar bahan makanan yang bisa diberikan bayi sesuai usianya
Selain jenis bahan makanan, saya juga perlu memerhatikan tekstur dan jumlah makanan yang harus diberikan. Tekstur MPASI yang tepat juga bisa menjadi stimulus untuk kemampuan oromotornya. Misalnya, saat usia 6 bulan berarti teksturnya cair menyerupai ASI, meningkat sedikit usianya, tekstur pun ditingkatkan jadi lebih kasar. Usia 9 bulan, Dhia harus mulai berlatih dengan makanan tim dan usia 1 tahun sudah harus bisa mengonsumsi makanan keluarga alias nasi dengan lauk yang dipotong kecil-kecil.
Cara ini akan membantu kemampuan bicara dan keseimbangannya. Sedangkan jumlahnya, harus disesuaikan dengan usia anak. Jangan sampai saat ia berusia 6 bulan saya sudah memberikan pure satu mangkuk besar.Satu hal penting lainnya yang harus disiapkan jauh-jauh hari sebelum memberikan makanan padat pada bayi adalah mental ibu!
Kenapa mental ibu perlu disiapkan dalam periode pemberian MPASI? Dan kenapa garam serta gula belum dibutuhkan sebagai campuran MPASI si kecil?
Kita harus meningkatkan kadar sabar hingga level tak terhingga. Sebab, saat baru mulai belajar makan, bayi belum pandai mengunyah dan menelan. Sementara, dalam proses pengolahan makanan di mulut, bayi harus memindahkan makanan ke samping begitu makanan masuk ke mulut. Lalu ia harus menggerakkan rahang untuk melembutkan makanan, memindahkan makanan ke tengah, dan menelannya. Bagi bayi gerakan ini tidak mudah, apalagi bila dilakukan dengan keadaan mulut tertutup. Sehingga, biarkan bayi makan dengan mulut terbuka (meski terlihat tidak sopan), untuk memudahkan proses belajar makan. Makan dengan mulut terbuka ternyata boleh dilakukan hingga anak berusia 3 tahun.
*Gambar dari sini
Hal lain yang juga menjadi perhatian saya adalah penambahan bumbu, terutama garam dan gula. Banyak yang bilang penambahan garam bisa memperberat kerja ginjal. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tapi ada alasan lain seperti perkembangan langit-langit mulut yang belum sempurna, sehingga bayi tidak tidak terlalu prefensi terhadap rasa asin. Jadi kalau Anda bertanya-tanya, "Nanti makananku tidak enak kalau tidak diberi garam," maka singkirkanlah. Sebab sebetulnya itu hanya perasaan Anda, sementara bayi, sih, merasa enak-enak saja.
Sementara untuk penambahkan gula, sama seperti garam yang juga tidak dibutuhkan bayi hingga ia berusia 1 tahun. Asupan gula tambahan akan memicu kerusakan gigi bayi yang baru tumbuh. Padahal dari makanan, bayi bisa mendapatkan gula alami.
Dan kini, setelah Dhia berusia 4 tahun, saya ingin share resep MPASI rumahan yang dulu saya berikan.
Pure Kentang Daun Katuk (6-9 bulan)
Bahan:
1/2 buah kentang.
25 gram daun katuk, cuci, cincang.
250 cc kaldu sayuran.
100 cc ASI perah.
Cara membuat:
Kupas kentang hingga bersih, lalu rebus menggunakan air kaldu hingga matang. Masukkan daun katuk, masak hingga daun katuk matang. Angkat, dan blender hingga halus. Tuang ke dalam mangkuk dan tambahkan ASI perah untuk emndapatkan tekstur yang diinginkan.
*Gambar dari sini
Pure Labu Avokad (6-9 bulan)
Bahan:
25 gram labu kuning.
25 gram avokad.
150 cc ASI perah.
Cara membuat:
Kukus labu kuning dengan kulitnya. Kupas kulitnya setelah dikukus. Haluskan labu, sisihkan. Haluskan avokad secara terpisah. Campurkan kedua bahan dan tambahkan ASI perah untuk mendapatkan tekstur yang tepat.
Tim Jagung Hati Ayam (9-12 bulan)
Bahan:
50 gram jagung pipil segar.
30 gram hati ayam.
30 gram wortel, parut kasar.
150 cc kaldu
Cara membuat:
Campur jagung, hati ayam, wortel dalam mangkuk tahan panas. Tambahkan kaldu. Panaskan dandang, lalu rendam mangkuk berisi bahan dan tim hingga semua mahan matang. Angkat, haluskan menggunakan blender. Sajikan.
PAGES:
Share Article
COMMENTS