Ditulis oleh: Nina Samidi
Osteoporosis pada anak ternyata ada lho! Kok, bisa? Itulah kenapa kita mesti ajak si kecil menabung kalsium sejak dini. Dan kenapa harus sejak dini? Ini rahasianya.
*Gambar dari sini
Kalau selama ini Osteoporosis katanya identik dengan keluhan yang dialami oleh orang dewasa, ternyata salah. Karena Osteoporosis pada anak juga bisa terjadi. Pada anak saya, anak Anda dan banyak anak lain di Indonesia.
Penyakit ini dikenal menyerang tulang. Tulang sendiri adalah jaringan yang terus bertumbuh. Seumur hidup kita, jaringan tulang akan terus berganti, lho. Dan untuk berganti ini, dia membutuhkan hormon, kalsium, vitamin D, kalori, dan protein, serta ukuran berat tubuh yang proporsional. So, apa saja yang bisa kita lakukan agar si kecil punya tulang yang kuat dan sehat?
Nah, Mommies, dua faktor utama tulang kuat dan sehat adalah kalsium dan vitamin D. Kalau si kecil jago minum susunya, ajak juga dia untuk sering-sering bermain di bawah matahari. Sebab meski dia minum susu yang kaya kalsium, tidak akan ada gunanya kalau tidak ada vitamin D yang membantu penyerapan kalsium ke tulang. Namun selain kalsium dan vitamin D, anak-anak juga butuh protein yang kolagennya dibutuhkan untuk pembentukan tulang.
Tenggang waktu menabung untuk tulang
Menurut Prof O’Brien, Presiden Irish Osteoporosis Soeciety, masa terpenting anak menabung untuk tulang adalah di usia masa-masa pertumbuhan, yaitu sekitar usia puber dan pra-puber. Setelah itu, tulang akan terus bertumbuh sampai usia pertengahan 30-an. Namun setelahnya, tulang akan sedikit-sedikit kehilangan kalsium. Inilah pentingnya mengapa harus menabung kalsium sejak dini sebanyak-banyaknya, karena ketika dewasa, manusia tidak lagi bisa menabung tapi sebaliknya justru kehilangan. Meski begitu, konsumsi kalsium, vitamin D, dan rajin latihan fisik bisa membantu meminimalisir hilangnya kalsium dari tulang.
Soal menabung kalsium dan membangun pertumbuhan tulang, kita bisa bilang pada si kecil bahwa tulang kita akan terus menjaga kita sampai tua. Tapi kalau kita tidak rajin menabung untuknya, tulang kita akan jadi tulang yang miskin dan gampang patah. Ini karena tulang yang baik suka menyumbangkan kalsium ke bagian tubuh yang lain yang membutuhkan, karenanya tabungannya akan terus diambil dan bisa habis.
Menabung dari mana?
Para ahli kesehatan tulang menyarankan agar anak-anak dan orang dewasa mengonsumsi makanan kaya kalsium tiga sajian dalam sehari dalam bentuk yang berbeda, misalnya susu, keju, dan yoghurt. Namun untuk remaja (dan ibu hamil), disarankan lima sajian sehari. Kenapa remaja butuh lebih banyak kalsium? Karena selain remaja sedang dalam masa pertumbuhan, mereka seringkali sulit menabung kalsium karena gaya hidup yang negatif, seperti tidak berolahraga, merokok, minum minuman beralkohol, diet turun berat badan yang salah, atau penyimpangan seperti anoreksia ataupun bulimia. Intinya mari menabung kalsium sejak dini.
Apa lagi yang perlu dilakukan agar anak dapat terlindung dari Osteoporosis?
Cukup kalori dan cukup bergerak
Di masa pertumbuhan, sangat penting bagi anak untuk mengonsumsi cukup kalori. Anak-anak yang menolak makanan dan khususnya menolak produk susu sangat berisiko kekurangan kalsium di masa pertumbuhannya. Ini harus ditangani segera. Konsultasikan segera ke dokter gizi agar si kecil mendapat asupan yang seimbang untuk memenuhi kebutuhan kalisumnya. Selain itu, setidaknya selama 30 – 60 menit sehari, anak harus melakukan latihan beban yang melibatkan tulang kaki dan tubuh secara keseluruhan. Permainan memanjat, melompat, berlari, dan apapun yang melawan gravitasi bisa melatih kekuatan tulang dan ototnya. Gunakan aplikasi menarik untuk mengajak anak beraktivitas di luar rumah.
*Gambar dari sini
Sumber-sumber kalsium
Selain produk susu seperti keju dan yoghurt serta susu segar itu sendiri, kalsium bisa ditemukan pada kacang-kacangan, roti, minyak ikan, sayuran berwarna hijau gelap (sawi, brokoli, kangkung), dan beberapa produk sereal. Sementara itu, vitamin D selain didapatkan secara gratis dari sinar matahari, juga bisa didapatkan di antaranya dari telur, susu berferementasi, dan hati ayam. Lalu, tambahkan protein yang didapatkan dari daging ayam dan telur.
Jadi selamat mengajak si kecil menjaga tulang-tulangnya ya moms. Jangan lupa juga mommies pun perlu menjaga kualitas tulang.
Selamat Hari Osteoporosis Mommies.