Ditulis oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance
Mommies mau membeli rumah tinggal? Apabila mengambil fasilitas pinjaman ke Bank untuk angsuran membeli rumah, maka ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, termasuk pemilihan jenis KPR yang tepat.
*Gambar dari sini
Saat ini, paling tidak ada 3 jenis kredit perumahan yang ditawarkan oleh bank konvensional dan bank syariah.;
Setiap bulan, keluarga memiliki komitmen untuk membayar berbagai biaya hidup seperti biaya listrik, bahan makanan, uang sekolah anak, dan lainnya. Apabila masih ditambah dengan kewajiban membayar angsuran, maka pahami bahwa kemampuan rumah tangga secara umum, maksimal adalah 30% dari penghasilan bulanan. Jadi, jika gaji bulanana dalah Rp10 juta, maka cicilan rumah maksimal adalah Rp3 juta. Nah, mommies, pahami bahwa nilai ini sudah maksimal. Artinya, apabila masih punya kewajiban lain seperti cicilan kartu kredit, maka porsi angsuran rumah harus dikurangi.
Dengan mempertimbangkan dua hal di atas, saya sangat menganjurkan untuk mengambil jenis KPR dengan cicilan tetap. Hal ini akan sangat memudahkan kita dalam membuat anggaran bulanan. Kita tidak perlu was-was menanti kenaikan tingkat suku bunga setiap ulang tahun kredit.
Umumnya, nilai cicilan yang dibayarkan di tahun-tahun awal akan lebih tinggi daripada nilai cicilan kredit floating. Namun, dengan fluktuasi tingkat suku bunga, potensi jumlah total cicilan yang dibayarkan KPR cicilan tetap akan lebih sedikit daripada KPR jenis floating.
Jangan lupa juga untuk bertanya tentang biaya penalti dan biaya administrasi yang mungkin harus dibayar, apabila di kemudian hari kita memiliki tambahan penghasilan untuk melakukan pelunasan sebagian dipercepat. Selamat membeli rumah. Live a Beautiful Life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.