banner-detik
PARENTING & KIDS

Memperhatikan Gaya Berpakaian Anak, Penting Nggak?

author

ketupatkartini07 Nov 2014

Memperhatikan Gaya Berpakaian Anak, Penting Nggak?

Saya penasaran saat pertama kali melihat judul sebuah program dalam rangkaian Jakarta Fashion Week (JFW) 2015 ini. Find your kid's personal style? Hmm.. masih anak-anak aja pake personal style, tadinya saya pikir demikian. Feminine, androginy, elegan, sporty? Tunggu dulu, ternyata tidak sampai serumit dan sejauh itu kok. 

Bagi anak, belajar memakai pakaian sendiri adalah sebuah milestone yang penting. Proses berpakaian itu juga termasuk melatih motorik halus dan kasar si kecil. Ingat kan bagaimana bangganya anak kita begitu bisa memakai celana sendiri, atau mengancingkan baju sendiri. So as simple as getting dressed for kids is a part of their fashion personality.

Jakarta Fashion Week 2015

Beranjak lebih besar, makin banyak aspek dari pakaian dan proses berpakaian yang akan melibatkan anak, dan ikut membangun karakternya.

Psikolog Anna Surti Nina yang hadir sebagai narasumber dalam program ini menyampaikan, penting untuk membantu anak dalam proses keterampilan berpakaian ini. Ada aspek positif dan negatif dalam proses ini. Positifnya, anak belajar kerapian dan kebersihan. Misalnya, anak akan mengerti kalau baju yang sudah seharian dipakai harus dimasukkan ke tempat baju kotor untuk dicuci, karena sudah mengandung kuman, walaupun baju itu tidak terlihat kotor atau basah. Anak juga belajar untuk bersikap sopan melalui pakaian. Mana bagian tubuh yang harus ditutup pakaian untuk menutup aurat, atau sebaiknya tidak memakai celana pendek untuk keluar rumah (sesuai nilai-nilai dalam keluarga).

Selain itu, anak juga belajar untuk membaca situasi. Misalnya datang ke acara sekolah dengan pergi menemani ibu ke pasar, akan memakai baju yang berbeda. Dan anak akan belajar mengambil keputusan. Mulai dari memilih untuk memakai baju yang mana, atau ketika membeli baju. Dalam semua pembelajaran ini, kita sebagai orangtua tentu harus membantu dan mengarahkan secara tepat.

Tetapi ada beberapa hal negatif juga yang harus kita cegah, seperti apa? Klik halaman berikutnya

Jakarta Fashion Week 2015Ada hal-hal negatif pula yang bisa muncul pada proses berpakaian ini. Seperti, memilih(kan) baju tertentu akan menghambat kebebasan gerak anak. Biasanya terjadi ketika kita memilih pakaian yang berlebihan, seperti pakaian pesta dengan banyak rumbai-rumbai, sequin, atau jas bagi anak laki-laki dan bahan yang sangat lembut seperti sifon. Kemudian kita lalu akan sibuk memberi warning ke anak, "Jangan lari-lari dengan pakaian ini", atau "hati-hati pakainya ya", dan sebagainya. Hal-hal seperti itu secara tidak sadar ada pengaruhnya buat anak, karena bisa menghambat gerakan motoriknya. Padahal gerakan-gerakan tersebut dibutuhkan untuk bisa mengoptimalkan koordinasi motoriknya. Gerak motorik yang tidak optimal akan memperbesar resiko gangguan belajar atau berkonsentrasi.

Nah, dalam hal memilih baju yang akan dipakai, ini juga proses yang baik untuk mengembangkan fashion personality-nya. Terutama setelah anak bisa mengerti bahwa dirinya adalah individu yang berbeda dengan yang lain, kemudian ia akan mempunyai preferensi terhadap warna, corak tertentu dan lain sebagainya. 

Saat akan menghadiri acara, atau pergi ke suatu tempat, seringkali kita langsung memilihkan pakaian untuk anak, karena lebih cepat, dan lebih tepat tentunya. Tapi, ini juga membuat anak selalu tergantung dengan orangtuanya. Di sisi lain, kalau anak yang diberi kebebasan untuk memilih sendiri bajunya, waktu yang dibutuhkan akan lama, dan berisiko salah kostum. Tetapi, dengan begini anak bisa belajar fokus, berkonsentrasi saat memilih baju), dan anak juga akan mandiri.

Kalau begitu, akan lebih baik bila anak yang memilih bajunya sendiri bukan? Prinsipnya benar, tetapi ada kiat dari Mbak Anna untuk mengajari anak memilih bajunya sendiri. Sangat tidak disarankan untuk membuka lemari, kemudian menyuruh anak untuk memilih bajunya. Mereka akan overwhelmed, bingung karena ada begitu banyak item di lemari. Jadi, pilihkan saja 2 atau 3 set pakaian yang menurut kita oke, lalu dari opsi tersebut, baru anak yang akan memilih. Dengan demikian, anak akan merasa dipercaya untuk menentukan sendiri pakaiannya, dan lebih percaya diri.

Selanjutnya: Perhatian pada penampilan juga termasuk dalam bentuk kasih sayang!

Dalam program 'Find Your Kid's Personal Style' juga dipamerkan baju-baju anak dari bimbi.com. Bimbi adalah toko online yang menyediakan busana anak premium, dari label terkenal dunia. Di toko online ini Mommies bisa menemukan alternatif baju anak berkualitas yang beda dari biasanya, karena berasal dari fashion designer dunia, juga label butik ternama. Sounds expensive? It's worth the value for sure.

1-kids2-kids13-kids2Memberikan perhatian lebih pada fashion personality anak, juga bagian penting dari refleksi cinta keluarga, kan Mommies? Apalagi orangtua, terutama Mommies pasti peduli terhadap penampilan dan karakter anak-anaknya. Ini yang membuat PermataBank Preferred dan Femina mengadakan program ini dalam rangkaian JFW2015. PermataBank sebagai Bank untuk Anda dan Keluarga percaya bahwa fashion&family sebagai unsur yang tidak terpisahkan.

 Jakarta Fashion Week 2015

 So, it's more than just fashion, isn't it? Kalau Mommies, sudah sejauh apa si kecil bisa bergaya dengan penampilannya?

 

PAGES:

Share Article

author

ketupatkartini

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan