Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis artikel tentang Manfaat Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan Anak. Di dalam artikel tersebut saya menyebutkan bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh oleh anak yang memiliki ayah yang terlibat dalam pengasuhannya. Nah, kali ini saya ingin membahas tentang apa sih sebenarnya peran yang dimiliki oleh ayah dalam pengasuhan anakny di setiap tahap kehidupan anak?
Ada 2 istilah terkait dengan pengasuhan anak oleh ayah. Istilah yang pertama adalah fathering, yaitu peran yang dimainkan seseorang yang berkaitan dengan anak, bagian dari sistem keluarga, komunitas, dan budaya. Kemudian istilah yang kedua adalah good fathering, yaitu keterlibatan positif ayah dalam pengasuhan melalui aspek afektif, kognitif, dan perilaku.
Palkovits, pengarang buku Involved Fathering and Child Development: Advancing Our Understanding of Good Fathering, menyebutkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak memiliki beberapa definisi, yaitu:
Ayah memiliki peran yang sangat penting dalam setiap tahap perkembangan anak. Saat anak masih bayi, ayah memiliki peran untuk merespon kebutuhan bayi seperti ibu. Ketika anak menghabiskan waktu lebih banyak dengan anak, mereka akan semakin mengerti akan sinyal-sinyal kebutuhan yang diberikan oleh bayi sehingga mereka akan menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan anaknya. Ketika kebutuhan bayi direspon dengan baik oleh orangtuanya, mereka akan tumbuh menjadi orang yang bahagia, sukses, dan dapat menyesuaikan diri sengan baik di lingkungan.
Saat anak masih bayi, ayah juga memiliki peran untuk mendorong anak mengeksplorasi lingkungannya dan memanipulasi objek. Ayah menyediakan stimulasi berupa stimulasi fisik dan verbal. Saat bayi semakin besar, mereka akan senang bermain dengan ayah yang menyediakan interaksi yang tidak terprediksi, menstimulasi, dan menyenangkan. Bayi yang memiliki ayah yang terlibat dalam pengasuhannya menunjukkan skor tes yang tinggi pada kemampuan berpikir dan perkembangan otak.
Selanjutnya: Bermain, pembelajaran penting dari ayah bagi anak!
Pada saat anak sudah memasuki usia batita, ayah memiliki peran untuk mengajak anaknya bermain karena anak akan lebih sering bermain dengan ayahnya ketimbang ibunya dan anak menyukai kegiatan tersebut. Walaupun ayah jarang menghabiskan waktu bersama anak ketimbang ibu, ayah akan dianggap spesial, penting, dan berarti oleh anaknya ketika bermain. Ketika ayah bermain dengan anak batitanya, mereka menyediakan permainan yang menantang untuk anaknya sehingga saat dewasa sang anak menunjukkan skor yang tinggi pada kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
Ayah juga berperan membantu perkembangan emosi anak melalui bermain dan interaksi atau pengajaran, sehingga anak akan dapat mengidentifikasi emosi mereka dan orang lain, serta mengetahui penyebab dari munculnya sebuah emosi.
Ketika anak sudah memasuki usia sekolah, ayah memiliki peranan penting untuk mendorong anak mencoba hal-hal baru dan menjadi independen. Anak yang tertantang untuk mencoba hal-hal baru akan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Selain mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, mencoba hal-hal baru juga dapat mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas perbuatannya.
Ayah juga berperan dalam membantu pekerjaan sekolah anaknya dan terlibat dalam kegiatan sosial & olahraga anak untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan berpikir anak. Selain itu, ayah juga memiliki peranan penting dalam mengajarkan moral anak. Ayah memberikan petunjuk dan arahan kepada anaknya, serta menekankan bahwa tingkah laku seseorang dapat memengaruhi perasaan orang lain. Ayah juga mengajarkan moral dengan menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya.
Saat anak sudah memasuki usia remaja, ayah memiliki peran untuk menjadi teman bicara, pemberi nasihat, dan selalu ada untuk anaknya. Anak remaja membutuhkan ayahnya untuk memberi arahan dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan merencanakan masa depan.
Yuk Mommies, ceritakan mengenai peran-peran ayah tersebut kepada suami agar mereka lebih semangat untuk terlibat dalam pengasuhan anak :)