"Belum 5 Menit, Kok, Dimakan Saja"

Health & Nutrition

SepatuKaca・30 Sep 2014

detail-thumb

5sec*Gambar dari sini

Lanjutan cerita tentang Food Safety untuk mengurangi Foodborne Disease serta Food Poisining, sekarang saya ingin berbagi tentang tata laksana atau protokol dalam mengolah makanan terutama di rumah, apalagi saya yakin banyak Mommies yang menyediakan homemade food untuk anak-anak dan keluarganya.

Ada Mommies yang ingat tidak kalau ada makanan yang terjatuh, pasti suka diberikan komentar: "Belum lima menit kok, diambil saja". Nah, kemarin ibu saya telah memarahi saya dengan ungkapan tersebut, ternyata lima menit tetap saja risiko kontaminasi akan terjadi. Uuuups… Ternyata setelah menjelajah,  saya jabarkan ya beberapa mitos yang saya rangkum dari Food Safety dari U.S. Department of Health and Human Services, sebagai berikut:

Mitos 1 : Food poisoning bukan sesuatu yang menakutkan.

Fakta     : Banyak yang belum tahu bahwa beberapa foodborne illnesses bisa mempengaruhi kesehatan secara jangka panjang dan sekitar 3,000 penduduk Amerika Serikat dalam setahun meninggal dunia karena foodborne illness.

Mitos 2 : Tidak apa-apa mencairkan daging (yang telah dibekukan) di luar kulkas (dalam temperatur ruangan), dan ini sering saya lakukan, mencairkan daging beku dalam bak cuci.

Fakta     : Pada kenyataannya, bakteri berkembang secara pesat dalam suhu ruangan.

Mitos 3 : Saya tidak perlu mencuci buah atau sayuran yang kemudian akan saya kupas.

Fakta     : Bakteri akan mudah berpindah dari kupasan atau alat pengupas ke dalam buah atau sayuran, sehingga penting sekali untuk mencuci semua bahan makanan, terutama sebelum mengupasnya.

Mitos 4: Makanan yang tersisa aman untuk makan kembali kecuali sudah bau (tidak enak).

Fakta     : Bakteri yang dapat menyebabkan food poisoning terkadang tidak merusak tampilan makanan, bau makanan maupun rasa dari makanan. Agar aman, perhatikan Safe Storage Times Chart agar yakin waktu yang tepat untuk mengundurkan makanan.

Membaca uraian di atas dan mitos-mitos lainnya Food Safety Myths Exposed, jujur saja, saya merasa telah melakukan beberapa kesalahan, yang ternyata dampaknya bisa fatal.

Selanjutnya: Kebiasaan di rumah yang berhubungan dengan keamanan makanan

tasting_cookiedough*Gambar dari sini

Ada beberapa lagi uraian kesalahan-kesalahan yang dijabarkan Food Safety Working Group tentang Dangerous Food Safety Mistakes dan sangat berhubungan dengan kegiatan saya (dengan anak-anak) di dapur, antara lain selain mitos di atas:

  • Mistake #1: Putting cooked meat back on a plate that held raw meat, why: Germs from the raw meat can spread to the cooked meat.
  • Mistake #2: Eating raw cookie dough (or other foods with uncooked eggs), why: Uncooked eggs may contain Salmonella or other harmful bacteria.
  • Mistake #3: Undercooking meat, poultry, seafood, or eggs, why: Cooked food is safe only after it’s been cooked to a high enough temperature to kill harmful bacteria.
  • Mistake #4: Not washing your hands, why: Germs on your hands can contaminate the food that you or others eat.
  • Hayo Mommies, siapa yang suka penasaran mencicipi adonan kue yang belum matang? *acung jari*.

    Masih ingat artikel sebelumnya? Di dalam artikel sebelumnya disebutkan masalah food safety maupun food hygiene sudah menjadi salah satu agenda organisasi internasional. World Health Organization atau WHO bahkan memiliki 5 keys to safer food yaitu:

  • Keep clean
  • Separate raw and cooked
  • Cook thoroughly
  • Keep food at safe temperatures
  • Use safe water and raw materials
  • United States Department of Agriculture menjabarkan four basic steps untuk food safety di rumah:

  • CLEAN/WASH - always wash your food, hands, counters, and cooking utensils.
  • SEPARATE - keep raw foods to themselves. Germs can spread from one food to another.
  • COOK - foods need to get hot and stay hot. Heat kills germs.
  • CHILL/REFRIGERATE - put fresh food in the refrigerator right away.
  • Kita bahas satu per satu yuk, di halaman selanjutnya!

     

    image taken from http://www.fightbac.org/storage/documents/Symbol_Quadrants.jpg*Gambar dari sini

    Yuks mari kita jabarkan protokolnya untuk menjaga food safety satu per satu yang saya peroleh dari FightBac, Food Safety Working Group dan Home Food Safety:

    CLEAN or WASH

  • Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan khususnya di dapur sekurangnya selama 20 detik dengan sabun dan air hangat. Ohya, disarankan sebelum memulai mengolah makanan juga selalu mencuci tangan setelah memegang binatang peliharaan atau setelah bersin lho.
  • Bersihkan permukaan dapur, talenan, piring dan peralatan memasak dengan air sabun hangat setelah penggunaan untuk mengurangi penyebaran bakteri di seluruh dapur.
  •  Jangan lupa membersihkan spons mencuci setelah digunakan, dan menggantinya secara berkala.
  • Cuci selalu dibawah air bersih yang mengalir buah-buahan dan sayur-mayur meskipun masih dalam keadaan belum terkupas, tapi jangan mencuci  daging merah, daging unggas dan telur, karena mencuci daging merah yang masih mentah dan daging unggas akan membantu bakteri menyebar melalui darah yang mengkontaminasi bak cuci dan dapur. Telur harus dibersihkan secara hati-hati apalagi yang sudah pecah.
  • Untuk buah-buahan yang memiliki kulit yang keras, boleh dicuci dengan cara disikat.
  • Bagi pengguna Reusable Shopping Bag, jangan lupa mencuci tas belanja tersebut secara berkala.
  • SEPARATE

  • Selalu memisahkan daging merah mentah, daging unggas mentah, hasil laut mentah dan telur dari bahan makanan lainnya dalam keranjang atau tas belanja dan lemaris es.
  • Gunakan talenan yang terpisah untuk mengolah daging mentah (daging merah, unggas maupun hasil laut) dengan talenan untuk mengolah bahan makanan segar lainnya.
  • Jangan pernah menempatkan makanan yang sudah dimasak dalam tempat saji yang pernah digunakan sebelumnya untuk menempatkan bahan makanan yang belum dimasak, terutama daging mentah (daging merah, unggas maupun hasil laut) dan telur mentah.
  • Selalu menaruh bahan makanan mentah maupun matang dalam wadah yang tertutup jika ingin disimpan dalam lemari es, terutama untuk bahan mentah mencegah darah daging mengenai bahan makanan lain. Jika kita tidak akan menggunakan segera, lebih baik dibekukan dalam freezer.
  • Simpan telur dalam kotaknya dan masukkan dalam lemari es namun jangan di pintu lemari es.
  • COOK

  • Bahan makanan yang dimasak secara aman jika dimasak dengan mencapai suhu sesuai untuk membunuh bakteri yang berbahaya. Suhu yang sesuai dapat diperoleh disini. Ohya suhu yang dihitung adalah suhu dalam bahan makanan (internal temperature), dan diukur dengan menggunakan food thermometer.
  • Memanggang daging dan steak disarankan mencapai suhu minimal 145°F. Sedangkan untuk daging unggas harus mencapai suhu minimum internal 165°F.
  • Untuk daging giling, dianjurkan untuk dimasak dengan suhu  setidaknya 160°F. yang perlu dingat adalah warna bukan merupakan indikator yang dapat diandalkan kematangan sehingga wajib untuk mengunakan termometer makanan untuk memeriksa suhu internal.
  • Masaklah telur sampai matang, dimana telur tidak terlihat masih cair.
  • Suhu yang diperlukan untuk memasak ikan adalah mencapai minimal 145°F. daging ikan yang matang ditandai dengan mudahnya dipisahkan dengan garpu.
  • Untuk saus dan sup, wajib didihkan ketika memansakan kembali dan jika hendak memanaskan makanan sisa, maka dipanaskan hingga mencapai suhu 165°F.
  • Selanjutnya: Tata cara menyimpan makanan di kulkas

    neat_refrigerator*Gambar dari sini

    CHILL/REFRIGERATE

  • Masukan bahan makanan dalam lemari es segera karena suhu dingin akan memperlambat perkembangan harmful bacteria.
  • Jangan pernah menyimpan bahan makan dalam lemari es melebihi kapasitasnya, karena udara dingin harus dapat bersikulasi dengan lancar.
  • Jaga suhu yang konstan dari lemari es pada 40°F atau dibawahnya, sedangkan suhu freezer harus di titik 0°F atau dibawahnya.
  • Segera masukan ke lemari es bahan makanan mentah maupun yang mudah rusak setelah dari tempat belanja.
  • Jangan biarkan daging merah, unggas mentah maupun telur, makanan yang telah dimasak atau buah dan sayuran segar yang sudah dipotong atau dikupas dalam suhu ruangan lebih dari dua jam sebelum dimasukkan dalam lemari es.
  • Jangan mencairkan bahan makanan yang beku dalam suhu ruangan. Selama mencairkan (defrost) bahan makanan, bisa dilakukan dengan cara di dalam lemari es bawah, dalam air dingin, atau dengan bantuan microwave.
  • Selalu bumbuin (marinate) bahan makanan dalam lemari es.
  • Segera gunakan atau buang makanan yang tersisa dalam lemari es secara berkala sesuai dengan ketentuan penyimpanan bahan makanan dalam lemari es.
  • Oh ya jika mommies memerlukan beberapa petunjuk penyimpanan dalam lemari es, Storage Times for the Refrigerator and Freezer, bisa didapatkan di sini dan khusus bahan makanan berbasis telur bisa dilihat di sini.

    Mulai sekarang saya akan berusaha mengingat four basic in food safety ketika mengolah masakan rumahan untuk anak-anak terutama. Sebenarnya mudah bukan danyang terpenting cucilah tangan dengan bersih ya tidak?

    Ngomong-ngomong, dari hasil penjelajahan saya, apakah dengan mengetahui dasar-dasar pengolahan makanan di atas saya menjadi takut untuk jajan di luar? Jangankan untuk jajan makanan di jalan, untuk di kelas restoran saja belum tentu saya merasa aman. Jujur saja, saya anti melihat dapur restoran atau gerobak makanan jalanan yang kotor hehehehe. Namun bagi saya pribadi, daripada ketakutan semata, lebih baik kita juga berbagi pengetahuan bukan?

    Yuk mommies, selain kita menjaga kebersihan dan keamanan makanan yang kita santap di rumah, kita juga perlu mengedukasi Asisten Rumah Tangga kita juga, agar mereka dapat membawa ilmu tersebut ke rumah untuk keluarga mereka atau kita dapat memberikan ilmu kita untuk teman atau kerabat yang bergerak di usaha kuliner.