Motherhood Monday : Fifi Alvianto, "Saya Ibu Yang Santai Tapi Galak"

Self

nenglita・18 Aug 2014

detail-thumb

DSC_0244

Beberapa tahun yang lalu, saya kenal Fifi Alvianto dari situs hijabscarf.com. Saat itu memang dunia hijab belum trendi seperti saat ini. Makanya menurut saya, kehadiran situs yang digawangi Fifi dan rekannya, Hanna Farid, ini cukup inspiratif. Saya pun kemudian mewawancarai mereka untuk Female Daily.com.

Lama tak mengikuti Hijabscarf, tiba-tiba di sebuah acara ada perempuan berkerudung yang cantik, tinggi dan stylish menyapa saya, "Mbak, nenglita kan ya?". Saya tertegun, ini bukannya Fifi Alvianto ya? Kok dia kenal saya, bukan seharusnya saya yang kenal dia?

Rupanya setelah menjadi ibu dari Aurora Azzahra Alvianto (Lola - 3 Tahun) dan Alana Aisha Alvianto (Lana - 1 Tahun), Fifi jadi pembaca situs-situs parenting, termasuk Mommies Daily. Dari situ kemudian ia mengenal saya yang dulu pernah mewawancarainya via email :). Kali ini, saya kembali ngobrol-ngobrol dengan Fifi, tapi dengan situasi yang berbeda. Ngobrolin peran sebagai ibu dan istri, yang tentunya tetap peduli pada penampilan!

Ceritain dong, Fi, tentang Fifi menjadi seorang ibu? Apakah Fifi ibu yang disiplin, santai, atau apa?

Tipe yang santai tapi galak, hahaha. Santai kalau anak ingin bereksplorasi dan belajar mandiri. Jadi kalau dia melakukan hal dapat membuat dia merasa menjadi seseorang yang tidak baik, saya cenderung santai. Agar dia sendiri bisa belajar bahwa untuk menjadi seseorang yang baik butuh proses mengamati dan memahami. Tapi kalau kelewatan saya bisa memarahi. Seperti apabila sang kakak memukul adiknya yang bayi karena tidak ingin berbagi mainan. Nah, kalau dia uda keterlaluan keluar deh galaknya, hahahaha. Bisa ngomel panjang lebar :p

Dulu awal membuat blog The-Alvianto.com karena saya suka clueless, dan pengen curhat banget anaknya, hehe. Jadi ibu itu ternyata luar biasa membingungkan. Alhamdulillah sejak banyak nulis, banyak respon, jadi saya juga ga bingung-bingung amat sebagai ibu baru. Maklum didikan ibu jaman dulu sama sekarang beda, jadi harus nanya sama ibu-ibu canggih yang saya kenal di dunia maya, kalau nanya ke ibu sendiri belum tentu bisa diterapkan ke anak jaman sekarang.

Kalau masalah fashion sama beauty, Fifi malah bisa dikatakan panutan banyak orang. Nah, masalah parenting gimana? Fifi look up ke siapa sih?

Simak jawaban Fifi di halaman selanjutnya ya!

DSC_0415

Saya melihat sekali kepada orangtua sendiri. Dulu suka manyun lihat cara Papa Mama saya membesarkan anak-anaknya. Disiplin tingkat tinggi dan pelitnya minta ampun. Dari SD sampe SMA, kalau belajar ditongkrongin dari abis Maghrib sampe jam 9, selama 12 tahun. Rasanya kesel banget, hahaha. Belum lagi urusan uang, minta jajan sama Papa susahnya tuh sama kayak orang yang cari kerja, hehe. Pokoknya itu uang jajan harus cukup padahal pas-pasan, malahan cenderung kurang mengingat teman-teman saya uang jajannya bisa 4x lipat dari saya. Makanya recehan Rp. 100 perak aja saya tabung, padahal itu ga seberapa.

Padahal Papa Mama saat itu sanggup menyekolahkan 4 anaknya di sekolah swasta yang menurut saya SPP-nya mahal sekali. Tapi ga berarti anaknya dimanjain. Suka miris inget Papa mobilnya bagus, tapi anaknya disuruh pulang naik bajaj, huhu. Kalau inget itu suka antara sedih tapi seneng sih, artinya saya bisa survive hidup, mencoba tidak gengsi di mana semua teman saya bisa punya mobil sendiri. Dan cara mereka menyayangi saya memang bukan dengan materi tapi dengan memberikan kenyataan hidup sesungguhnya.

Semua yang saya kerjakan selama ini betul-betul hasil jernih payah sendiri tanpa bantuan dari orangtua sepeser pun, mereka lah yang selalu mengajarkan saya tentang hidup adalah usaha dan perjuangan. Hasil didikan mereka terasa sekali saat saya sudah bekerja. Alhamdulillah, mereka ternyata betul-betul tahu bagaimana cara membesarkan anak-anaknya.

Sebutkan 5 perubahan yang Fifi rasain setelah jadi orangtua?

Jadi apa ya, sebenernya nggak banyak berubah tapi mungkin jadi lebih sabar, lebih pasrah, lebih lupa merawat diri, hahaha.

Bagaimana peran suami dalam pengasuhan sejauh ini?

Suami awalnya sama lah seperti lelaki pada umumnya, yang kalau dikasih bayi atau anak bisa cepet nyerah paling maksimal 1 jam lah. Berhubung ya sudah terima nasib, jadi saya tidak terlalu permasalahkan. Begitu libur lebaran, 2 pengasuh pulang kampung, di sinilah peran suami saya bener-bener berpengaruh. Kebayang kan sendirian ngurus 2 anak, kakaknya lagi sering jahil dan adiknya yang lagi cari perhatian, ditambah segala pekerjaan rumah tangga bisa membuat saya sedikit tidak waras. Kalau ga ada suami saya, rasanya mau nangis aja di pojokan.

Dia selama 2 minggu kemarin membantu saya mengurus anak-anak, dari mulai memandikan, memberi makan, menidurkan, sampai semuanya dia lakukan. Ga nyangka juga sih jadi bisa melakukan semua itu. Pernah jam 11.30 malam hari, anak saya minta makan tapi ga ada apa-apa, akhirnya suami yang ke dapur masak dan lanjut nyuapin si kakak. sementara saya tepar ketiduran sama adiknya, hahaha.

Setelah pertemuan saya dengan Fifi di acara tersebut, kami malah jadi lebih sering ketemu. Ternyata saat itu Fifi sedang menyiapkan penerbitan majalah Laiqa. Lho, sudah punya anak malah balik jadi working mom? Simak penjelasan Fifi di halaman berikutnya!

Fifi-Laiqa

Fifi awalnya kerja, kemudian berhenti kerja, eh, sekarang malah punya kesibukan lagi dengan majalah Laiqa. Kenapa memutuskan untuk punya kesibukan lagi?

Alasannya karena pengen tahu rasanya jadi Working Mom, hehe. Sebenernya kalau ditanya enakan yang mana Stay At Home Mom sama Working Mom, aduh susah banget jawabnya. Semuanya enak, hahahaha. Intinya kesibukan yang saya lakukan atas dasar ingin memberikan yang terbaik yang bisa saya lakukan kepada orang banyak. Dengan membuat majalah LAIQA yang harapannya bisa memberikan inspirasi. Hidup cuma sekali, kalau kita ga bisa berbagi ilmu rasanya sayang. Jadi inilah alasan terbesar saya kenapa kembali bekerja. But who knows, besok saya kembali jadi SAHM lagi. Kalau ditanya sih cita-citanya pengen jadi SAHM yang tetep bisa memberikan ilmu.

Masalah manajemen waktu, harus banget ditanya nih. Punya usaha sendiri, dan juga aktif di sosial media. Bagaimana pengaturan waktunya baik untuk anak ataupun suami?

Waktu saya betul-betul harus sesuai jadwal, bekerja hanya 8 jam tidak boleh lebih. Weekend ada pekerjaan, artinya saya bawa anak dan suami kemana pun mereka harus ikut ibunya.

Kemudian untuk fashion clothing yang dimiliki, sejauh mana peran Fifi di sana?

Saya lebih banyak berperan di website dan branding, untuk desain dan seluruh kegiatan produksi dilakukan oleh partner saya. Dulu masih ikut campur, tapi sekarang sejak ada Laiqa, pekerjaan saya menjadi lebih simpel.

Awalnya fashion clothing yang kalian miliki kan untuk hijabers, sekarang bergeser untuk ibu menyusui. Cerita awalnya gimana sih?

Karena ketika menjadi ibu menyusui, kami semua mati gaya. Susah sekali mencari baju menyusui apalagi yang tangan panjang. Tercetuslah ide membuat sendiri dengan sistem 'bukaan' beragam, mungkin lebih dari 15 bentuk cara membukanya. Biasa baju menyusui yang dijual umum di pasaran, dengan bentuk kimono atau hanya kancing depan. Kami berinovasi untuk membuat segala jenis yang sebisa mungkin tetap stylish dan bisa menyusui dengan mudah.

Fifi dulu kerja di televisi, pernah rindu sama dunia kerja sebelum menikah dan punya anak nggak?

BANGET, hahaha. Iya kalau ditanya rindu sama masa sebelum menikah atau punya anak, tentunya iya. Banyak yang bisa dilakukan, melanglang buana kemana pun dan berkarya kapan pun tidak mengenal waktu. Tapi begitu punya anak, rasanya ga ada yang bisa mengalahkan. Secapenya kita kerja, kalau dulu ya udah tidur. Kalau sekarang, cape fisik, tapi hatinya berbunga-bunga terus, lihat anak-anak yang semakin hari semakin pintar.

Kalau menilik kegiatan Fifi, sepertinya nggak ada habisnya ya? Padahal kalau ketemu Fifi, saya lihat dia selalu tampil super kece :D Kapan Fifi punya waktu untuk diri sendiri, dan yang paling penting, bagaimana supaya bisa tampil cantik setiap saat seperti Fifi, ya? Lihat di halaman selanjutnya!

Fifi-makeup

Dengan setumpuk kesibukan dan multitasking-nya Fifi, kapan bisa me time?

 Hmmmmm........ Kapan ya? Pas di kantor buat saya me time banget. Bisa ketemu banyak orang, jalan-jalan, dan semua hal yang bisa saya lakukan. Mungkin karena bekerja di media, jadi tidak selalu ada di kantor, banyak kegiatan yang saya bisa lakukan.

Kalau yang dilihat dari luar, penampilan Fifi selalu kece dan stylish, penampilan 'asli' seperti apa sih?

Hahahahaha. Aslinya seperti 'inem' kok. Kalau di rumah rambut saya awut-awutan seperti singa. Kacamata melorot, karena muka minyakan. Baju berantakan karena sama anak-anak ditarik-tarik. Tapi, ada saatnya saya bisa mendadak dandan di rumah, padahal ga kemana-mana.

Btw, kasih kiat dong buat ibu-ibu di luar sana yang ingin juga tampil stylish :)

Selalu ingat, kita bisa saja bertemu dengan teman, kerabat atau siapa pun saat kita pergi, jadi jangan sampai tidak dandan. Apalagi tetiba mereka mengajak kita foto, duh kalau sampe ga kece kan rasanya kepikiran, hehe. Saya ingat betul momen tidak dandan yang membuat saya menyesal.

Saat itu saya mengantar anak saya ke RS untuk imunisasi, kebetulan dekat dari rumah. Outiftnya baju rumah, pake sendal jepit, ga mandi, ga make-upan, bau, jilbab asal pasang. Lalu petugas rumah sakit berkata, "Mba Fifi Alvianto ya? Saya suka baca blognya, DSA kita sama loh...". Rasanya dunia mau runtuh. Semoga dia ga shock ya lihat saya yang gembel itu. Jadi dandalah setiap saat.

Sekarang ini Fifi kan bisa dikategorikan sebagai seleb alias populer di berbagai kalangan. Ceritain suka dukanya dong?

Dukanya, salah ngomong sedikit, bisa jadi heboh. Jadi harus betul-betul menjaga dan menahan diri untuk tidak berkomentar negatif, karena publik kan tidak pernah tau yang sesunggunya terjadi pada diri kita, mereka hanya melihat dari kasat mata.

Kebayangnya dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan rutinitas Fifi akan seperti apa?

Saya mau punya satu bisnis di mana akan lebih banyak ke arah Craft dan Art. Dengan rutinitas harian mengantar anak sekolah atau les, lalu membuat karya dari rumah, santai tidak perlu menjajal kemacetan Jakarta.

Waduh, sepertinya impian Fifi ini jadi impian banyak ibu-ibu lain, ya. Semoga segera terwujud, ya, Fi!