Tidak terasa, sekitar seminggu lagi, bulan puasa akan tiba. Iklan sirup, mie instan, produk siap minum, sampai kartu telepon pra bayar sudah curi start mondar-mandir di televisi. Waktu jaman masih single, saya pasti sudah sibuk sendiri nyetok beragam makanan dan minuman instan plus isi pulsa. Supaya, kalau bangun kesiangan dan waktu sahur sudah mepet-mepet imsak, tinggal rebus air dan makanan siap disantap. Terus kalau saatnya buka, dan nggak kebagian cendol yang lagi ngehits, tinggal sambar minuman RTD (ready to drink).
Nah karena sudah beda status, beda pula persiapan pra Ramadhan. Semenjak menikah tahun 2010 lalu, saya pasti lagi hamil atau menyusui setiap Ramadhan datang. Tapi saya tetap tidak mau ketinggalan berpuasa. Bahkan tahun lalu, saya menjalani ibadah puasa saat sedang mengandung sekaligus menyusui.
Untuk para ibu yang sedang hamil maupun menyusui, namun tetap ingin menjalani ibadah puasa, berdasarkan pengalaman, saya punya beberapa kiat nih:
Sahur dengan porsi dan gizi seimbang. Jangan pernah remehkan makan sahur. Pernah sekalinya saya nggak sahur, belum juga setengah hari, badan lemas dan tenggorokan kering. Bukan rahasia, kalau tubuh ibu hamil dan menyusui butuh asupan kalori lebih. Maka, sesuaikan juga porsi dan lengkapi kandungan gizi dalam menu sahur ibu. Pastikan menu sahur ibu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin & mineral. Misalnya, nasi + rendang + daun singkong rebus + pepaya. Jangan sekedar internet (mie instan + telur + kornet). Big NO…!!!
Perbanyak asupan air putih. Bagi ibu hamil, kebutuhan cairan harus dibagi dengan janin. Sedangkan bagi ibu menyusui, cairan (dan makanan tentunya) akan dikonversi menjadi ASI yang sangat dibutuhkan sang bayi dalam jumlah yang tidak sedikit. Jadi, jangan sampai kekurangan cairan. Kalau perlu, jadwalkan waktu minum air putih. Saat berbuka, sebelum tarawih, setelah tarawih, sebelum tidur, saat sahur. Masing-masing dua sampai tiga gelas. Sekali lagi, cairannya berupa air putih lho ya… Bukan teh, kopi, apalagi soda.
Jangan terlalu banyak mengonsumsi gula dan garam! Kenapa? Penjelasannya di halaman selanjutnya ya!
Kurangi konsumsi gula dan garam. Konsumsi garam hanya menyebabkan pengikatan air dalam tubuh. Sedangkan gula hanya menambah asupan kalori yang seharusnya bisa didapat dari makanan. Keduanya bikin begah, bikin bengkak, bikin cepat kenyang sesaat setelah makan. Namun beberapa jam kemudian, lapar lagi. Jadi kalau sahur dan berbuka, sebisa mungkin pilih menu yang manisnya alami. Seperti buah-buahan dan jus. Enak rasanya namun tetap alami dan bermanfaat bagi tubuh.
Olahraga. Hamil atau menyusui plus lagi puasa, bukan alasan untuk cuti olahraga. Justru dengan olahraga, stamina jadi lebih terjaga. Aliran darah juga lebih lancar. Nggak perlu lama-lama dan berat-berat. Cukup olahraga ringan selama 30menit di malam hari. Misalnya, pilates atau yoga.
Cukup istirahat. Tubuh ibu mungkin akan mudah lelah saat berpuasa. Itu sangat wajar, karena tubuh tidak mengonsumsi makanan apapapun dalam waktu cukup lama. Istirahatlah. Cari tempat yang nyaman dan sejuk, lalu beristirahatlah sejenak sekitar 10-20menit, untuk menyegarkan kembali tubuh kita.
Listen to your body. Hanya kita yang paling tau kondisi diri sendiri. Jadi kalau tubuh sudah teriak minta makan atau minum saat sedang puasa, segeralah berbuka. Puasa memang wajib. Tapi, menjaga diri agar tetap sehat lebih penting. Tuhan tidak akan memberatkan hamba-Nya kok. Kalau terpaksa harus berbuka, kita masih bisa mengganti puasa di lain hari.
Khusus untuk ibu hamil, konsultasikan kondisi kesehatan ibu dan janin terlebih dahulu pada dokter kandungan sebelum menjalani ibadah puasa. Pastikan fisik ibu dan janin sehat, kuat, dan bugar selama berpuasa.
Sedangkan untuk ibu menyusui, siapkan stok ASIP yang sebanyak-banyaknya dari sekarang. Pada beberapa ibu, kadang produksi ASI agak berkurang saat puasa. Jadi, siapkan cukup stok asi perah, yang bisa diberikan pada bayi kala siang atau sore. Saat lapar dan haus sedang hebat-hebatnya melanda atau saat ibu sedang bekerja dan harus meninggalkan si kecil. Atur waktu pumping agar frekuensinya tetap terjaga. Perbanyak memompa ASI waktu malam. Misalnya, setelah berbuka, setelah makan malam, di sela-sela sahur. Siangnya, bisa juga kok tetap pumping. Tapi usahakan pumping di tempat sejuk. Supaya tidak terlalu memancing rasa haus.
Selamat menjalankan ibadah puasa ya :)