*Gambar diambil dari sini
Semua orang berisiko neuropati, tapi penyebabnya bisa berbeda. Gaya hidup, jenis pekerjaan, usia, dan riwayat kesehatan merupakan beberapa faktor yang membedakan risiko neuropati.
Beberapa tahun lalu, kasus neuropati pada orang berusia lanjut lebih banyak dari pada kasus pada orang berusia lebih muda karena berkaitan dengan degenerasi atau penurunan fungsi syaraf. Saat itu yang muda-muda belum menunjukkan gejala neuropati. Tapi sekarang ini, apalagi dengan lifestyle, jenis pekerjaan, dan kebiasaan sehari-hari yang rawan risiko neuropati, makin banyak dan makin muda gejala tersebut muncul.
Menurut Dr. Manfalutfy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, salah satu yang menjadi pencetus gejala neuropati pada orang berusia 30-an saat ini adalah kegiatan yang bersifat repetitif seperti bermain gadget dan menggunakan komputer. Gerakan mengetik pada keyboard dan keypad yang berulang-ulang dan untuk waktu yang lama tanpa jeda akan memicu kelemahan syaraf yang merupakan gejala awal neuropati.
Dari jenis-jenis neuropati berdasarkan sebabnya: