banner-detik
KIDS DESTINATION

Pulau Pelangi, Alternatif Liburan Keluarga Di Ibukota

author

adiesty06 Jun 2014

Pulau Pelangi, Alternatif Liburan Keluarga Di Ibukota

Rasanya baru kemarin saya harus ikut-ikutan adaptasi lantaran anak saya masuk Kelompok Bermain, eh, pertengahan Juni ini Bumi sudah mau perpisahan sekolah saja. Artinya, waktunya liburan sekolah sudah di depan mata. Wiiih... seru!

Ngomongin liburan, saya jadi ingat beberapa waktu lalu saya sempat mengunjungi Pulau Pelangi. Kebetulan waktu itu ada acara family gathering yang diadakan kantor Aki-nya Bumi. Berhubung ayah saya dapat jatah membawa 4 orang anggota keluarga, jadilah saya, Bumi, keponakan, dan Mama saya ikut liburan ke sana. Ya.... lumayan sekali kan liburan gratisan #emakirit .

bumipp*pemandangan dari depan cottage

IMG_20140331_162743

Jujur saja, sih, waktu itu saya sedikit malas ke sana. Saya pikir, “Ah, suasananya paling nggak akan jauh berbeda dengan kepulauan seribu yang lain seperti Pulau Bidadari.” Tapi, gara-gara ayah saya membawakan beberapa foto dan brosur Pulau Pelangi, kok, jadi berubah pikiran, ya? Yah, setidaknya buat saya, sih, cukup menggoda.

Ternyata, dugaan saya nggak terlalu meleset, liburan di sana cukup menyenangkan. Terutama buat anak-anak seperti Bumi. Paling nggak ada beberapa hal yang jadi plus minus yang patut dipertimbangkan kalau Mommies dan keluarga memilih Pulau Pelangi sebagai destinasi liburan keluarga. Lengkapnya baca di halaman berikutnya, ya.

cottageCottage

Setiap kali liburan bersama keluarga, memilih tempat penginapan yang nyaman dan bersih tentu jadi prioritas. Paling nggak, hal ini berlaku untuk keluraga saya. Nah, di Pulau Pelangi ini ada beberapa jenis penginapan yang bisa dipilih. Tipe Bougenville, Jasmine dan tipe Tulip.

Kebetulan waktu itu saya menginap di Cottage Bougenville, semua tipe ini merupakan rumah panggung yang dibangun menggunakan material kayu-kayuan. Ibaratnya, seperti saung, tapi dalam versi yang lebih mewah. Soalnya tipe sudah ada fasilitas AC dan air panasnya juga. Untuk tingkat kebersihan dan kenyamanan, menurut saya, sih, oke. Enaknya lagi, akses ke pantai dari Cottage Bougenville sangat mudah. Jaraknya cukup dekat dari bibir pantai. Terutama untuk cottage Bougenville 1, 2 dan 3, selain akses ke pantai sangat dekat, jarak ke-3 tipe juga dekat dengan restoran.

Sayangnya waktu itu saya dan keluarga, bahkan hampir seluruh karyawan ayah saya sempat kecewa lantaran cottage yang dipesan tidak sesuai dengan apa yang didapatkan. Soalnya, beberapa cottage yang dipesan pihak kantor ayah, seperti cottage Bougenville 1, 2 dan 3, tahu-tahu ditempati oleh turis asing. Jadi nggak heran, ya, kalau waktu itu pihak panita banyak yang murka. Alhamdulillahnya, sih, kami masih tetap kebagian tipe cottage yang sama, tapi memang jaraknya sedikit lebih jauh. Mungkin pelajaran yang bisa dipetik, Mommies harus lebih hati-hati dalam memilih agency travel.

Jarak Tempuh

Perjalanan menuju ke Pulau pelangi bisa ditempuh lewat dermaga Marina Ancol ataupun Pantai Mutiara. Namun waktu itu, saya dan rombongan melakukan perjalan lewat Pantai Mutiara. Kata salah satu panitia kantor ayah saya, salah satu alasan kenapa dipilih lewat jalur dari Pantai Mutiara karena jarak tempuhnya yang lebih dekat. Kalau nggak salah, perjalanan yang ditempuh sekitar 60 menit dengan speedboat. Sedangkan kalau lewat jalur dermaga Ancol, konon bisa lebih dari satu jam.

Buat saya yang nggak suka perjalanan laut, perjalanan satu jam saja sudah cukup menyiksa. Apalagi lebih, ya? Duh.... saya sempat khawatir kalau Bumi dan keponakan saya, Nissa akan mengalami mabok laut. Tapi ternyata, ke dua bocah ini sangat menikmati pengalaman pertamanya naik speedboat. Apalagi saat tiba di Pulau Pelangi, saat berenang di pantai mereka juga ditemani ikan-ikan kecil. Cerita lengkapnya, klik halaman berikut, deh.

 

bumi pp

Berenang bersama ikan

Kebayang nggak keseruan anak-anak kalau berenang di pantai bersama ikan-ikan? Pengalaman inilah yang baru saya dan Bumi rasakan. Main di pinggir pantai dengan ikan! Waktu itu saja, Bumi sempat meminta saya untuk menangkap ikan untuknya. Tapi, tentu saja nggak berhasil. Ikannya jauh lebih lincah ketimbang tangan saya, hehehee. Kalaupun berhasil ditangkap, dari awal saya juga punya perjanjian bersama Bumi untuk kembali melepas ikan-ikan tersebut ke habitatnya semula.

Untuk ukuran kebersihan, pantai di Pulau Pelangi ini juga cukup bersih. Airnya benar-benar bening. Buat yang senang diving atau snorkeling bisa melakukan rekreasi air yang populer ini. Apalagi bisa dibilang, Pulau Pelangi merupakan salah satu pantai tropis dan lokasi selam yang dangkal sehingga bisa menikmati pemandangan flora dan fauna bawah laut yang indah. Dan yang terpenting di sini saya nggak melihat pemandangan sampah mengambang di laut atau tersangkut di tepi pantai seperti saat saya ke Pulau Bidadari.

Keliling ‘Hutan’

Di Pulau Pelangi, kita nggak cuma bisa menikmati laut yang eksotis saja, tapi bisa mengelilingi hutan. Ya, ternyata Pulau Pelangi merupakan salah satu pulau yang masih terdapat hutan. Paling di sana kita bisa menikmati kesejukan udara meskipun berada di tengah lautan.

Jarak tempuh untuk mengelilingi pulau ini juga nggak terlalu jauh, kok. Yah, paling nggak sambil jalan-jalan saya masih mampu gendong Bumi karena sempat jatuh tersandung akar pohon :D Serunya, saat jalan-jalan di hutan ini kita juga bisa mengenalkan beberpaa jenis tanaman yang tumbuh di sana. Tentunya juga dibumbui dengan cerita kondisi hutan dan alam di Indonesia. Buat Mommies yang senang lari, bisa juga nih menggunakan fasilitas jalan setapak di hutan ini. O, ya, kalau mau Mommies juga bisa menemukan area pantai yang lebih privat juga, loh.

Feeding Fish

bumi pp1

Pulau Pelangi punya satu restoran yang cukup unik, karena restoran ini terapung di atas laut. Nggak heran, kalau saat makan anak-anak juga bisa sambil bermain dengan memberi makan ikan. Kalau si kecil mau puas kasih makan ikan, sebaiknya Mommies memilih area restoran di luar. Tapi, harus waspada, ya, Mom. Soalnya, tiang pembatas di restoran ini benar-benar ala kadarnya. Kalau nggak hati-hati, si kecil dengan mudah bisa nyemplung ke laut.

Oh, ya,  saya juga mau kasih kiat buat Mommies bagaimana cara yang tepat untuk menikmati hidangan di restoran ini. Karena mereka menghidangkan makanan buffet, kuncinya Mommies dan keluarga harus datang ke restoran sebelum jam makan dimulai. Berdasarkan pengalaman saya kemarin, paket yang diambil pengunjung di sana termasuk keluarga besar kantor ayah saya, sudah termasuk makan. Mulai dari sarapan, makan siang, sampai makan malam. Jadi nggak heran kalau sesi makan ini kesannya sedikit berebutan. Siapa cepat dia dapat.

Berhubung waktu itu bapaknya Bumi nggak ikutan, saya pun mulai 'meracuninya' untuk liburan ke Pulau Pelangi.  Mengingat lokasinya nggak terlalu jauh dari Jakarta, rasanya kepulauan yang satu ini layak untuk dijadikan 'pelarian' sementara.

 

PAGES:

Share Article

author

adiesty

Biasa disapa Adis. Ibu dari anak lelaki bernama Bumi ini sudah bekerja di dunia media sejak tahun 2004. "Jadi orangtua nggak ada sekolahnya, jadi harus banyak belajar dan melewati trial and error. Saya tentu bukan ibu dan istri yang ideal, tapi setiap hari selalu berusaha memberikan cinta pada anak dan suami, karena merekalah 'rumah' saya. So, i promise to keep it," komentarnya mengenai dunia parenting,


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan