*Gambar dari sini
Kesel nggak, kalo lagi jalan terus ada yang nyolek? Iya kalau sama orang yang dikenal, kalau nggak, gimana?
Begitu juga sama anak-anak. Lagi jalan di pasar, terus ada yang ngomong, “Kamu lucu yaaaa..” sambil pegang atau nyubit pipinya
Saya tipe ibu parnoan, jadi kalau ada yang pegang-pegang anak-anak saya, orang nggak dikenal, biasanya langsung saya usap-usap yang dipegang atau disentuh orang tersebut sambil baca-baca doa semoga anak saya diberikan kesehatan, dsb. Yah, kita kan ga tau maksud dan tujuan orang tersebut apa.
Nah, beberapa waktu yang lalu, saya pernah ikut seminar Ibu Elly Risman, menurut beliau ada 3 jenis sentuhan:
Sentuhan baik atau boleh,
dari bahu ke atas. Sentuhan ini karena kasih sayang, misalnya mengusap, membelai kepala. Dan sentuhan yang dari lutut ke bawah.
Sentuhan yang membingungkan,
antara bahu dan lutut. Terutama jika sentuhan ini menunjukkan kasih sayang dan nafsu, misalnya mula-mula mengelus kepala, memeluk-meluk lalu tangannya meraba bagian tubuh dari bawah bahu sampai atas lutut.
Sentuhan yang jelek,
yaitu, kalau seseorang meraba-raba bagian yang ditutup baju renang (paha, dada, atau bagian yang dekat dengan kemaluan).
Anak-anak perlu dikasihtahu tentang sentuhan-sentuhan mana saja yang boleh dan tidak boleh. Biasanya, anak-anak paling suka dengan konsep kepemilikkan. Jadi 'ceritakan' pada anak kalau tubuhnya adalah miliknya, kalau ada yang mau memegang atau menyentuhnya perlu untuk meminta izin darinya.
Lalu, kapan kasih tahu anak tentang hal ini?
Sambil memandikan mereka, kita ceritakan bagian tubuh mana saja yang boleh atau tidak boleh di sentuh. Apa yang perlu mereka lakukan ketika ada orang lain menyentuh bagian-bagian tubuh yang seharusnya tidak boleh di sentuh. Dengan menceritakan berulang-ulang anak akan mengerti apa yang kita ceritakan. Diharapkan dengan cerita semacam ini, kita bisa mencegah hal-hal yang buruk yang terjadi pada anak-anak kita. Amin!