banner-detik
BEHAVIOR & DEVELOPMENT

Tentang Berat Badan Anak

author

donakamal04 Apr 2014

Tentang Berat Badan Anak

Pagi  ini dimulai dengan membaca timeline di akun Twitter @droei tentang berat badan bayi. Naah, ini dia yang saya cari-cari dari kemarin. Soalnya saya sebel banget kalo ada yang tanya tentang berat badan Gendra dengan maksud untuk membanding-bandingkan dengan berat badan anaknya (yang menurutnya gemuk), atau gak ada maksud apa-apa tapi di ujung pertanyaan ada kalimat tambahan “Kok kurus ya?”. Kalo ada suara-suara sumbang yang begini, rasanya saya mau bilang, ”helooo, plis ya buebu, pernah baca-baca referensi dokter tentang berat badan anak gak sih? Situ tau gak kalo gak bisa ya membandingkan BB anak satu dengan yang lain? Gen-nya aja beda, asupan dan aktivitasnya aja beda. Dan plis yaaa gemuk itu TIDAK berarti sehat.”

Baiklah, jadi ini ceritanya saya sentimen dengan para oknum ibu-ibu yang suka membanding-bandingkan BB anak yang satu dengan yang lain. Sorry to say ya, tapi ibu-ibu model begini ni yang kurang update, kurang baca, dan gak tau yang namanya growth chart. Umm, saya bukannya sok tau, tapi sejauh yang pernah saya baca dan pelajari, memang gak penting banget membandingkan BB anak satu dengan lainnya. Karena kuncinya bukan pada gemuk atau kurus, tapi pada grafik/kurva pertumbuhan. Gimana ngukurnya pake grafik ini? Yukk ibu-ibu, mari kita ke Posyandu dan minta Kartu Menuju Sehat (KMS). Apa itu KMS? Beginilah gambarnya KMS atau yang bahasa modernnya disebut juga growth chart.

*gambar dari sini

 

Ada dua model dari grafik ini yang biasa dipakai, versi WHO dan versi CDC, semuanya bisa dipakai, tergantung preferensi aja. (Silakan klik link-nya dan download untuk belajar tentang grafik pertumbuhan)

Trus gimana? Yaa, jadi kurva inilah yang jadi acuan kita untuk mengukur pertumbuhan anak, bukan pake acuan BB anak orang lain. Yang harus diperhatikan dari kurva ini adalah bahwa grafik pertumbuhan (BB, tinggi, dan lingkar kepala) anak terus naik setiap bulannya. Seingat saya, kalo tiga bulan grafiknya mendatar atau malah menurun, itu bisa jadi pertanda anak kita tidak cukup gizi. Jadi selama grafik menunjukkan tren terus naik setiap bulan, walau ada yang komen “Ih kok anaknya kurus ya..” kita gak perlu galau. O, ya, kalau saya pribadi, selain grafik pertumbuhan, saya juga mengacu pada KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan) untuk mengukur apakah pencapaian perkembangan anak sesuai dengan standar usianya. Untuk yang belum tau apa itu KPSP, bisa belajar di sini.

Satu lagi ya, tentang anak gemuk, yang perlu diketahui adalah gemuk itu gak berarti sehat. Saya pernah menemukan bayi gemuk yang ternyata andil kegemukannya adalah susu formula. Apalagi ibu si bayi adalah tipe ibu kurang telaten menyuapi bayi, sehingga bayinya diberi makan seadanya dan seingatnya si ibu. Selebihnya, si bayi makan cemilan-cemilan berkalori tinggi seperti snack-snack warung dan tentu saja susu formula. Gemuk sih memang, tapi melihat dari apa yang diasupnya, apa itu sehat??

Gendra memang tidak gemuk, tapi grafik pertumbuhannya naik terus tiap bulan. Makannya baik karena ia hanya makan MPASI rumahan dan ASI sampai saat ini. Kadang-kadang GTM, tapi wajar lah, kan itu memang tantangannya punya bayi. Jadi kalo ada yang berani-berani melemparkan pertanyaan atau pernyataan yang berindikasi membanding-bandingkan BB Gendra dengan anak lain yang gemuk, siap-siap aja saya ceramahi tentang growth chart dan KPSP ya! :D

Share Article

author

donakamal

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan