Umur Berapa Anak Bisa Diajak Liburan?

Travel

DesZeLL・11 Mar 2014

detail-thumb

Karena saya adalah yang pertama punya anak di antara teman-teman saya, banyak sekali yang menanyakan pertanyaan tersebut kepada saya. Kebanyakan sih sebenarnya menanyakan ini karena mereka sendiri sudah tidak betah ingin liburan. Pertanyaan yang muncul berikutnya adalah: liburan ke mana? Di sini saya ingin berbagi pengalaman sedikit yah tentang Raysa dan rute liburannya serta umur berapa kira-kira paling enak diajak pergi.

Di atas 3 bulan

Kalau tanya ke dokter, pasti mereka akan bilang baiknya anak diajak naik pesawat di atas 3 bulan. Saya lupa pastinya kenapa, tapi memang pada usia di atas 1 bulan, kita sudah terbiasa dengan keberadaan anak dan juga bagaimana merawatnya. Kita sudah tidak kagok lagi, jadi yah kita sendiri sudah merasa nyaman membawa anak berpergian agak jauh dari rumah. Kalau tidak salah ingat, memang sekitar usia 3 bulan pertama kali saya ajak Raysa naik pesawat. Rutenya pasti tidak bisa jauh-jauh, paling ke tempat yang bisa ditempuh dengan satu atau dua jam perjalanan.

Mengingat pada usia tersebut sampai dengan 9 bulan anak masih belum banyak jalan dan komunikasi pun belum dua arah, sebenarnya tujuan liburan lebih kepada apa yang disukai orangtua. Yang penting diingat adalah karena anak masih menyusui, pastikan gampang melakukan aktivitas tersebut. Ke manapun tujuannya. For me, it's a destination that is not too adventurous. Enaknya lagi, anak umur di bawah 9 bulan, belum banyak jalan dan masih banyak tidurnya - walaupun tidak sebanyak waktu masih sekitar 1 - 3 bulan. Akan tetapi ini juga membuat orangtua bisa menikmati liburan mereka lebih santai. Percaya deh, membaya bayi itu ternyata lebih santai, loh. Walaupun pernak-pernik yang dibawa banyak, asalkan kita sudah siap sedia peralatan perang, tidak usah takut.

Terrible two and three

Kalau kata orang sih terrible two, tapi buat saya, umur 3 tahun masih terrible juga, kok. Yah, nggak habis-habis :D Menurut pendapat saya, pada usia-usia begini lebih baik pergi ke tempat yang dekat dan bisa menghibur anak. Tapi jangan terlalu ambisius dan mahal-mahal. Anak juga nggak ingat-ingat banget kok. Lebih baik kalau mau pergi ke tempat yang agak mahal - seperti misalnya Disneyland, Universal Studio, etc - menunggu anak sudah masuk SD jadi lebih mengerti pengalaman yang berharga ini, in another word pricey! Sebagai gambaran saja nih, waktu saya umur 3 tahun saya diajak keliling ke beberapa kota di Amerika oleh orangtua saya dan kami sempat mengunjungi Disneyland. Do I remember the experience? Not even a tiny bit.

Anak umur 2 - 3 tahun sudah cukup terhibur main-main di pantai dan juga ke amusement park sederhana. Kalau mau ke amusement park coba bawa ke Dufan atau Transtudio Bandung. Nggak usah jauh-jauh ke luar negeri dulu.

Lagipula kalau anak masih susah diatur, ampun deh, pengalamannya akan a bit nightmare-ish. Lagipula tidak adil bagi yang berbagi ruangan dengan Anda di kereta ataupun pesawat harus berbagi tempat dengan anak yang menjerit-jerit dan susah diatur. Persis seperti yang diceritakan Leija di artikel ini.

Kecuali memang ada kesempatan yang datang dan tidak bisa ditolak atau memang harus pergi ke tempat tujuan itu. Intinya pada umur-umur ini semua experience adalah untuk orangtua. Yang penting anak enjoy, mereka tidak akan menuntut banyak :) Ke manapun kalian pergi, sempatkan waktu yang khusus untuk anak. Bentuknya tidak usah muluk-muluk dan mahal-mahal.

Setelah 4 tahun

Atau sudah mulai masuk TK dan bisa komunikasi dua arah dan lebih bisa diatur, bisa tuh mulai diajak pergi agak jauh dengan waktu tempuh sekitar 3 sampai 7 jam. Kalau dalam bayangan saya tujuan seperti: Thailand, Australia, Hong Kong, Jepang atau Korea Selatan. Lebih dari 7 jam rasanya terlalu ambisius. Anak sudah bangun, tidur, bangun dan tidur lagi.

Raysa umur 4 tahun adalah pertama kalinya saya mengajak dia pergi agak jauh. Waktu itu destinasinya ke Melbourne, Australia. Umur segini sebenarnya anak sudah tidak tergantung stroller lagi, akan tetapi masih tidak kuat diajak jalan berlama-lama jadi lebih baik siap sedia stroller. Kalau anak capek, tinggal duduk manis deh. Orangtuanya masih bisa jalan-jalan tanpa anak rewel.

Di atas 6 tahun atau sudah masuk SD

Pertama kali Raysa berpergian jauh atau long-haul flight adalah pada saat dia berusia 6 tahun. Raysa sudah mulai mengerti konsep waktu. Bahwa dari awal untuk menuju tujuan membutuhkan waktu yang lama dan akan ganti-ganti pesawat. Raysa juga sudah mulai mengerti konsep jauh dan dekat begitupula secara geografis mengerti bahwa negara kita Indonesia letaknya di mana dan negara tujuan kira-kira letaknya di mana. Walaupun tidak mengerti selayaknya orang dewasa, namun pengertian sekilas ini membantu menjelaskan kenapa butuh waktu yang sangat lama untuk menuju tempat tujuan.

Di umur ini juga Raysa sudah mulai bisa asik sendiri - menghabiskan waktunya dengan main game atau nonton film di pesawat jadi tidak rewel. Dia juga sudah mulai bisa menikmati bermacam-macam pengalaman. Tidak melulu harus pergi ke tempat yang khusus anak.

Pertama kali Raysa pergi jauh, tujuannya adalah Turki. Di mana tempat seperti Disneyland tidak ada dalam agenda perjalanan. Tempat yang dituju adalah tempat-tempat bersejarah dan wisata seperti Hagia Sophia, Grand Bazaar, dll. Tapi justru dia sudah mulai tertarik dengan tempat-tempat tersebut dan cerita di baliknya jadi bagi kita orangtua juga menyenangkan karena bisa menikmati tempat tujuan.

 

Ingat yah Mommies, yang saya maksudkan di atas adalah untuk tujuan liburan yang memang direncanakan. Lagipula, saya juga baru punya anak satu, Raysa, lain lagi ceritanya kalau sudah banyak buntutnya dan lebih berpengalaman.

Bagaimana dengan mommies sendiri. Umur berapa mulai mengajak anak liburan jauh?