Sedikit flashback ke sekitar pertengahan tahun lalu saat kehamilan saya baru masuk trimester 2, kala itu ‘masalah’ kehamilan pertama saya adalah perut gatal! Yak, oh-god-please-help-me moment banget nih buat saya. Entah berdasarkan penelitian apa ya, orang tua menyebutnya masa-masa di mana si janin lagi tumbuh rambut. :D Well, faktanya ternyata perut gatal ini disebabkan oleh meregangnya kulit secara drastis ketika perut membesar. Nah, mostly, peregangan perut ini bisa mengakibatkan timbulnya stretch marks atau sebutan asik saya untuknya “cakaran macan” (masih kurang gahar?). Mungkin hampir sebagian besar wanita menganggap si cakaran macan ini momok. Bagaimana enggak, garis-garis merah keunguan ini sangat merusak pemandangan, at least IMO.
Ketika si rasa gatal sudah terasa memburuk, terutama ketika tangan sudah tak sanggup menahan untuk gak menggaruk (ya, garukan saya sering kali menimbulkan luka garis panjang keunguan di kulit), saya mulai browsing mencari referensi krim-krim anti-stretch marks. Awalnya saya pilih opsi termurah dan tergampang didapat, yaitu minyak zaitun! Lumayan sih untuk melembapkan, karena kulit perut saya pun mulai mengering, tapi ternyata… masih gak mengusir gatal. Karena masalah utama saya adalah rasa gatal, akhirnya saya kembali melakukan riset mencari krim anti-stretch marks yang mengurangi rasa gatal juga, sampai akhirnya saya ketemu dua produk, which is bukan krim, tapi minyak: Palmer’s Cocoa Butter Formula dan Bio Oil.
Setelah baca review sana-sini, saya menjatuhkan hati untuk membeli Bio Oil via eBay. Yak, saya sampai niat beli di eBay, yes cause I have no idea where to buy this product in Jakarta, terutama dengan harga yang reasonable, karena yang saya sempat temuin online, harganya dua kali harga seller di luar negeri, terutama karena di eBay saya bisa menemukan seller yang menawarkan free shipping—tapi, dengan konsekuensi mau berlama-lama nunggu pengiriman 2-3 minggu, haha.
Speaking of Bio Oil, minyak ini seperti minyak-minyak kebanyakan ya, tapi dengan wangi yang lembut bahkan cenderung baby smell like. Itu menjadi kelebihan pertama Bio Oil yang membuat saya jatuh hati. Kedua, secara tekstur Bio Oil ini lebih cair dibanding minyak zaitun atau minyak kelapa, jadi gak terlalu lengket. Dan, sampai kelebihan ketiga yang saya baru bisa buktikan setelah lahiran ketika perut mulai mengendur. Yes, it really works on me. Gak ada satu pun garis di perut saya. Memang ada pendapat yang mengatakan itu bawaan, dan sejujurnya saya justru memang punya bawaan kulit yang gampang ‘mekar’ lho.
Untuk perbandingan berdasarkan pengalaman saya, setelah rutin menggunakan Bio Oil ini selama tiga bulan lebih--hanya di perut dan pinggang, perut saya terbukti kembali seperti semula (cuma ya..lebih kendor haha), sedangkan bagian betis dan paha belakang, yang memang gak saya olesi, tanpa diduga dan di luar pantauan penuh garis cakaran macan. Dan, bekas ‘cakaran’ ini yang akhirnya membuat saya kembali membeli minyak ajaib saya ini (uh huh, masih di eBay!)
By the way, sampai saat ini, sudah hampir sebulan saya kembali rutin mengolesi bagian belakang betis dan paha yang penuh stretch marks tersebut dengan minyak ini. Hasilnya? Si garis-garis ungu yang cukup banyak itu Alhamdulillah mulai memudar dan menipis. Oh I’m so in love with this product!
So, kalau buat saya menemukan Bio Oil seperti menemukan jodoh untuk kulit saya yang cenderung gampang ‘mekar’ ini, kalau Mommies bagaimana?
Fyi, review ini hanya sebatas sharing, bukan review berbayar :D