Mommies ada yang bergabung dengan milis MPASI Rumahan - Mamaku Koki Handal (MKH)? Pasti sangat terbantu, ya, dengan resep-resep dan kiat-kiat memasak MPASI yang dibahas di milis. Apalagi saat anak GTM dan Mommies sudah kehabisan ide masak apa yang kira-kira bikin anak mau mangap :D.
Tahun 2013 ini MKH berulang tahun yang ke-5. Wah, kok nggak berasa, ya *lalu dipentung panci sama Depe dan para MakMod :p*. Salah satu acara dalam rangkaian syukuran ulang tahun ke-5 MKH atau “5UPER MPASI RUMAHAN!” ini adalah Workshop Optimalisasi Kebutuhan Gizi pada Anak dengan narasumber mbak Lora Sri Nofi, ahli gizi RSCM Jakarta. Workshop ini diawali dengan informasi dan teori mengenai perkembangan, gizi, dan pola makan anak.
Serunya workshop ini dimulai saat kami belajar cara membaca growth chart dan menghitung apakah perkembangan tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) anak sudah sesuai dengan usianya. Growth chart yang digunakan adalah standar CDC seperti yang bisa dilihat disini.
Beberapa patokan pembacaan growth chart:
Cara membaca growth chart dan mengetahui di persentil mana tinggi atau berat badan anak berada, hanya tinggal menarik-narik garis ke kiri atau ke bawah sesuai nilainya. Misal berat ideal untuk anak laki-laki usia 24 bulan dengan berat lahir 3,6 kg adalah 12,6 kg, sementara anak kita dengan berat lahir yang sama cuma 12 kg. Maka dengan mengikuti garis lengkung dari titik 0 bulan-3,6 kg ke arah 24 bulan, kita akan mendapati bahwa 12 kg berada sedikit diatas garis yang menunjukkan angka "25". Ini berarti bahwa berat badan anak mendekati berat 25% anak-anak seusianya.
Untuk menghitung status gizi anak, bagi BB anak dengan BB ideal sesuai growth chart, lalu kalikan 100%. Untuk contoh diatas (12/12,6) x100% akan didapat 95% yang berarti bahwa status gizinya masih dalam kisaran 'baik'.
Dari tabel Angka Kecukupan Gizi Anak seperti yang ada di tautan ini, terbaca bahwa anak usia 24 bulan dengan berat 12 kg membutuhkan 1000 Kkal. Atau bisa juga dilihat dari tabel dibawah ini, 12 kg x100 Kkal/kg BB diperoleh 1200 Kkal.
Nah, dari nilai AKG ini kita bisa mengatur menu dan porsi makan anak dengan bantuan tabel Bahan Makanan Penukar seperti yang ada disini. Yang perlu diperhatikan dari tabel ini, porsi yang tercantum adalah untuk orang dewasa. Jadi untuk anak atau bayi usia 6 - 36 bulan, porsinya berkisar dari 1/4 - 1/2 porsi dewasa atau mungkin malah kurang, tergantung kemampuan makan anak. Garis bawahi bahwa ini untuk satu bahan makanan saja, sementara variasi makanan dari karbohidrat, protein, sayur, buah, dan lemak tetap harus diusahakan keseimbangannya.
O, ya, saran jadwal makan yang baik adalah 3x makan besar, 2x makan selingan dan 2x susu, ya, Moms.
Contoh cara menghitung kandungan kalori dalam menu makanan untuk anak 24 bulan misalnya:
Roti keju oles margarin
Roti 20gr = 1 lembar roti tawar tanpa kulit = 175/4 = 43,75 Kkal
Margarin 1/2 sdt = 45/2 = 22,5 Kkal
Keju 1/2 lembar = 95/2 = 47,5 Kkal
-----------------------------------------------------
Total 117,75 Kkal
Nasi semur daging - wortel - kentang
Nasi 50 gr atau 5 sdm dewasa = 175/2 = 87,75 Kkal
Daging sapi cincang 15gr (1 sdm) = (15/50 gr) x95 = 28,5 Kkal
Wortel parut 20 gr (1/5 potong wortel sedang) = 40/5 = 8 Kkal
Kentang 25 gr (1/4 buah sedang) = 175/8 = 22 Kkal
Minyak goreng 1/4 sdt = 45/4 = 11 Kkal
---------------------------------------------
Total 157,25 Kkal
Bagaimana Mommies, sudah ada gambaran mengatur menu sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi?
Menurut Mbak Lora, sebetulnya materi workshop ini sudah setara dengan bahan kuliah mahasiswa ilmu gizi, lho! Semoga sering-sering, ya, ada workshop seperti ini yang memungkinkan Mommies menimba ilmu lagi untuk diterapkan dalam keluarga.