Produk asuransi sebenarnya sudah lama sekali ada. Tapi pada kenyataannya , kita kadang tidak mengerti apa fungsi asuransi sendiri, kapan kita membutuhkannya, dan berapa besar kebutuhan kita. Begitu banyak produk yang sudah ditawarkan di pasaran, oleh karena itu kita sebagai konsumen harus memiliki ilmu yang dasar sebelum kita berkeputusan untuk mengambil produk tersebut.
Apakah asuransi?
Definisi asuransi sendiri diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Asuransi pada prinsipnya adalah pengalihan risiko. Risiko itu bisa berupa kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. Pengalihan risiko ini tentunya memiliki ‘harga’, yaitu premi yang dibayarkan setiap periode tertentu kepada perusahaan asuransi.
*gambar dari sini
Kapan kita membutuhkan asuransi?
Pertanyaan ini sangat luas sebenarnya, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Berikut gambaran kebutuhan asuransi berdasarkan jenis produknya:
Berapa besar kebutuhan asuransi kita?
Sama dengan kapan kita membutuhkan, besarnya nilai asuransi untuk setiap orang dan setiap produk bisa sangat berbeda-beda. Nilai yang ingin kita lindungi biasanya disebut dengan Uang Pertanggungan/ Nilai Pertanggungan. Bedakan dengan premi, ya. Premi itu adalah biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan Uang/Nilai Pertanggungan yang kita butuhkan.
Klik di sini untuk menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa! (http://tujuanloapa.qmfinancial.com/index.php/page/dana-proteksi/ )
Bagaimana dengan Premi?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, proteksi atau pengalihan risiko ini akan menyebabkan biaya pada kita yang membeli asuransi tersebut. Biaya proteksi ini disebut dengan premi. Untuk memilih premi yang optimal, yang paling utama adalah pastikan nilai proteksi itu sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
Asuransi yang dianjurkan di atas adalah asuransi yang sifatnya murni. Artinya, premi yang kita bayarkan akan hangus nilainya jika tidak ada kejadian ganti rugi yang dilakukan asuransi selama periode kontrak dalam polis.
Jika membeli asuransi yang dibarengi dengan investasi, maka yang perlu Mommies perhatikan adalah ada biaya apa saja selain biaya polis yang dikenakan kepada kita. Oleh karena itu, perlu membandingkan uang yang kita bayar untuk membeli proteksi dan investasi terpisah dengan nilai yang kita bayar untuk membeli produk gabungan proteksi dan investasi.
So Mommies, be wise on buying insurance. Beli jenis proteksi yang dibutuhkan dan pastikan nilai proteksinya pun mencukupi.
*Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.