banner-detik
FINANCIAL WELLNESS

Money Talks: Asuransi, Apa dan Bagaimana?

author

Reliza Arifiani22 Feb 2013

Money Talks: Asuransi, Apa dan Bagaimana?

Produk asuransi sebenarnya sudah lama sekali ada. Tapi pada kenyataannya , kita kadang tidak mengerti apa fungsi asuransi sendiri, kapan kita membutuhkannya, dan berapa besar kebutuhan kita.  Begitu banyak produk yang sudah ditawarkan di pasaran, oleh karena itu kita sebagai konsumen harus memiliki ilmu yang dasar sebelum kita berkeputusan untuk mengambil produk tersebut.

Apakah asuransi?

Definisi asuransi sendiri diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang  (KUHD).  Asuransi pada prinsipnya adalah pengalihan risiko. Risiko itu bisa berupa kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan.  Pengalihan risiko ini  tentunya memiliki ‘harga’, yaitu premi yang dibayarkan setiap periode tertentu kepada perusahaan asuransi.

*gambar dari sini

Kapan kita membutuhkan asuransi?

Pertanyaan ini sangat luas sebenarnya, karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Berikut gambaran kebutuhan asuransi berdasarkan jenis produknya:

  • Asuransi jiwa:  dibutuhkan ketika seseorang dalam masa produktif dan memiliki tanggungan yang bergantung secara finansial. Sebagai contoh: seorang ayah perlu memiliki asuransi jiwa sebagai pengganti pendapatannya jikalau dia meninggal dunia karena memiliki anak yang masih sekolah dan belum bekerja.
  • Asuransi kesehatan: dianjurkan untuk dimiliki dari sejak lahir, karena pada dasarnya risiko sakit bisa muncul sejak bayi umur 0 bulan hingga lanjut usia.
  • Asuransi kecelakaan: dibutuhkan bagi seseorang yang mobilitasnya tinggi, atau juga seseorang yang bekerja dengan alat-alat yang bisa membahayakan kondisi jiwa mereka.
  • Asuransi properti: dibutuhkan ketika seseorang memiliki properti untuk melindungi nilai bangunan dan barang-barang yang berharga di dalamnya ketika ada kejadian tertentu yang bisa mengurangi atau bahkan membuat nilai bagungan tersebut menjadi nol.
  • Berapa besar kebutuhan asuransi kita?

    Sama dengan kapan kita membutuhkan, besarnya nilai asuransi untuk setiap orang dan setiap produk bisa sangat berbeda-beda.  Nilai yang ingin kita lindungi biasanya disebut dengan Uang Pertanggungan/ Nilai Pertanggungan.  Bedakan dengan premi, ya. Premi itu adalah biaya yang kita keluarkan untuk mendapatkan Uang/Nilai Pertanggungan yang kita butuhkan.

  • Asuransi jiwa:  Uang Pertanggungan untuk asuransi jiwa itu biasanya dinilai dari pendapatan yang ingin dilindungi dalam periode tertentu. Sebagai contoh,  jika ayah ingin melindungi pendapatannya sebesar Rp 20 juta selama 20 tahun, maka Uang Pertanggungan yang perlu disiapkan dalam asuransi jiwanya  adalah Rp 2,3 M.
  • Klik di sini untuk menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa! (http://tujuanloapa.qmfinancial.com/index.php/page/dana-proteksi/ )

  • Asuransi kesehatan:  Nilai yang kita ambil bisa sangat tergantung dengan kebutuhan kelas kamar yang kita nyaman menempatinya. Sebagai contoh, jika kita nyaman di kelas 1, maka bisa jadi fasilitas kamar yang senilai Rp 750 ribu.
  • Asuransi kecelakaan: Dengan memiliki asuransi kecelakaan, maka ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kecacatan bahkan kehilangan jiwa, perusahaan akan memberikan Uang Pertanggungan sebesar plan/rencana yang sudah tercatat di dalam polis. Nilai Uang Pertanggungan itu sendiri bervariasi, bergantung pada kebutuhan masing-masing dan risiko pekerjaan itu sendiri. Nilai Rp 250 juta biasanya nilai minimal yang dianjurkan.
  • Asuransi properti: Yang dilindungi adalah nilai bangunan dan isi di dalam bangungan jika terjadi kejadian yang bisa menghilangkan nilai dari bangunan itu sendiri, seperti kebakaran misalnya. Nilai pertanggungan itu sendiri bisa bervariasi. Contoh: jika biaya membangun rumah Rp 2 juta/m2 dan nilai bangunan yang ingin kita lindungi adalah seluas 200m2, maka nilai pertanggungannya adalah sebesar Rp 400 juta.
  • Bagaimana dengan Premi?

    Seperti yang telah dibahas sebelumnya, proteksi atau pengalihan risiko ini akan menyebabkan biaya pada kita yang membeli asuransi tersebut. Biaya proteksi ini disebut dengan premi.  Untuk memilih premi yang optimal, yang paling utama adalah pastikan nilai proteksi itu sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

    Asuransi yang dianjurkan di atas adalah asuransi yang sifatnya murni. Artinya, premi yang kita bayarkan akan hangus nilainya jika tidak ada kejadian ganti rugi yang dilakukan asuransi selama periode kontrak dalam polis.

    Jika membeli asuransi yang dibarengi dengan investasi, maka yang perlu Mommies perhatikan adalah ada biaya apa saja selain biaya polis yang dikenakan kepada kita. Oleh karena itu, perlu membandingkan uang yang kita bayar untuk membeli proteksi dan investasi terpisah dengan nilai yang kita bayar untuk membeli produk gabungan proteksi dan investasi.

    So Mommies, be wise on buying insurance. Beli jenis proteksi yang dibutuhkan dan pastikan nilai proteksinya pun mencukupi.

    *Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.

    Share Article

    author

    Reliza Arifiani

    Reliza Arfiani (Icha) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan