Selain jalan kaki, joging, yoga, olahraga lain yang bisa dilakukan di rumah adalah skipping rope atau jump rope. Ya, lompat tali! Siapa pun yang waktu SD rajin main ‘karet’ atau lompat tali, pasti nggak akan menemukan kesulitan melakukan olahraga yang satu ini.
Skipping rope merupakan salah satu olahraga yang saya lakukan, dengan alasan sederhana, bisa dilakukan di rumah dan cukup untuk pembakaran kalori. Satu sesi skipping rope selama 10 menit bisa membakar 70-110 kalori. Memang, tidak sebanyak berlari, yang dengan durasi sama bisa membakar hingga 130 kalori.
Tapi, toh, dengan berbagai alasan (hujan, malas keluar rumah untuk lari, repot sama anak, dsb), skipping rope cukup memadai untuk dijadikan olahraga pilihan. Cukup pakai baju yang nyaman (sport bra is a must!), sepatu olahraga, silakan melompat!
Skipping rope, menurut situs weightlossresources, malah termasuk olahraga yang berat, lho. Awal-awal melakukan ini lagi, 10 menit tanpa henti rasanya ... mau pingsan! Serius. Coba, deh :D
Ternyata, kalau sudah lama tidak melakukan berolahraga (atau lompat tali), ada langkah-langkahnya:
Kedengarannya memang mudah, ya? Tapi setelah lebih dari 6 bulan rutin melakukan ini seminggu 3x, saya masih belum sanggup lebih dari 15 menit nonstop. Haha.
Bagaimana menemukan tali yang tepat?
Saya mendapatkan tali ini dari Vanya, yang memesan pada trainer di Master Boot Camp. Berbeda dengan tali umumnya, tali ini dibuat dari semacam selang. Terasa lebih berat, tapi mantap sekali untuk dipakai melompat, tidak melayang, lah, istilahnya.
Untuk mengukur panjang tali yang tepat, berdiri lah di tengah-tengah tali, tarik handle-nya ke atas. Jika handle-nya tepat berada di sekitar dada, maka tali itu pas untuk Mommies. Tapi jika di atas dada bahkan sampai seleher, berarti kepanjangan :)
Jadi, alasan tidak ada waktu, teman (atau bahkan pakaian) yang keren untuk dipakai berolahraga di luar rumah? Mari melompat! Pssst, Langit juga senang banget kalau saya sedang melakukan lompat tali ini, karena dia bisa ikutan dengan tali Barbie-nya :)