Money Talks: Who’s In Charge?

Financial Wellness

Reliza Arifiani・09 Oct 2012

detail-thumb

Di dalam berkeluarga, pembagian tugas tentunya penting. Mulai dari siapa yang tiap bulan melakukan belanja bulanan, memasukkan mobil ke bengkel, dan pastinya yang melakukan pengaturan keuangan.  Membagi tugas ini perlu supaya jangan sampai pengaturan keuangan ini terbengkalai, tidak hanya untuk pengeluaran saja tapi juga untuk melakukan investasi.

Di dalam perencanaan keuangan sendiri, tidak ada pakem yang menyatakan bahwa yang harus memegang kendali keuangan adalah suami saja atau suami saja. Bisa jadi yang mengatur harus berdua. Untuk orangtua tunggal, out of question,  pengaturan keuangan ini harus dilakukan sendiri. :)

Tapii ... jika memang perlu ada pembagian tugas, maka berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan supaya pengaturan keuangan ini memberikan kenyamanan untuk semua pihak (dalam hal ini suami dan istri):

  • Setting your family financial goals TOGETHER
  • Baik suami dan istri memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan tujuan finansial keluarga. Jika hanya ada satu pihak yang dominan untuk menentukan tujuan finasial, maka pihak yang lain tentunya akan merasa terkontrol. Padalah jelas, ya, tujuan finansial itu adalah untuk KELUARGA, yang di dalamnya ada ayah dan ibu juga anak-anak.  Tentukan tujuan finansial yang akan dikejar dan prioritaskan mana yang paling penting dan urgen.  Diskusikan dengan baik, sehingga tidak ada salah satu pihak yang merasa ‘terlantarkan’ karena tujuannya tidak bisa atau belum bisa dilakukan.

  • Setting the budget paper
  • Ini penting. Perencanaan keuangan yang sudah didiskusikan sebelumnya, harus dibuat dalam laporan tercatat, sehingga tidak ada yang lupa, pos investasi bulanan berapa besar, pos belanja bulanan berapa, dan lain-lain. Who’s in charge? Serahkan kepada yang lebih rapi dan ‘jago’ dalam membuat pencatatan ini. Bisa jadi si ibu lebih juga melakukan pencatatan dan perhitungan menggunakan ‘excel’, misalnya. Atau si ayah yang memang terbiasa membuat laporan keuangan di kantor ingin melakukan pembuatan blue print ini. Intinya, siapapun yang memiliki kemampuan yang baik dalam pembuatan laporan keuangan, dialah yang sebaiknya bertanggung jawab supaya laporan keuangan ini bisa lebih cepat selesai.

  • Implementation
  • Setelah si  blue print selesai dibuat, maka berikutnya adalah menjalankan rencana keungan tersebut. Siapa yang akan menjalankan?  Pembagiannya bisa seperti ini: Untuk yang melakukan pembayaran maupun investasi yang sifatnya reguler, maka yang bertanggung jawab adalah yang lebih ingat tanggal dan lebih paham dengan menggunakan kemudahan fasilitas transaksi baik itu online banking maupun datang ke ATM.  Untuk belanja bulanan, siapa yang memang senang berbelanja, tahu tempat belanja yang murah sehingga menghemat biaya, maka dialah yang memegang pos belanja itu.

    Jadi, sebenarnya mengatur keuangan itu bisa menjadi seru, jika setiap orang mendapatkan tugas yang mereka senang melakukannya. Semua orang bisa berperan dalam mengatur keuangan keluarga dengan mengacu pada blue print rencana keuangan yang sudah disetujui sebelumnya.

    Last but not least,  Selamat Mencoba!

    *Penulis, Reliza Arfiani (Icha- @relizakodri) adalah Planer di QM Financial. Icha menyelesaikan S1 di Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Indonesia. Kemudian meneruskan S2 di International University of Japan di Niigata, Jepang.