Mengatur Anggaran Rumah Tangga

Financial Wellness

sanetya・25 Apr 2012

detail-thumb

Dari awal membahas soal keuangan, suami sudah menyatakan kalau dia menyerahkan semua urusan pemasukan dan pengeluaran pada saya. Dia hanya berpesan supaya saya punya catatan khusus pengeluaran bulanan untuk melihat alur kas kami sehat atau tidak. Akhirnya saya pun membuat catatan finansial kami di Excel. Tidak canggih tapi cukuplah untuk memantau ‘kesehatan’ alur kas keluarga (termasuk deg-degan kalau sedikit keluar jalur).

Beberapa poin yang jumlahnya “pasti” setiap bulannya seperti uang operasional kami ke kantor (termasuk uang makan), patungan kebutuhan rumah (maklum, masih tinggal di rumah keluarga),  dan investasi (didebit langsung tiap bulan) bisa langsung disalin dan dimasukkan ke dalam beberapa worksheet sekaligus. Untuk yang tidak pasti, seperti pengeluaran jalan-jalan akhir minggu yang kadang menggunakan kartu kredit, saya masukkan tiap Senin. Nah, kalau itu, kan, untuk pencatatannya. Bagaimana soal batas masing-masing pos pengeluaran? Tentu saja dibahas dengan suami terlebih dulu dan disepakati bersama, hehe. Untuk tiap pengeluaran di luar yang rutin, biasanya kami akan bicarakan sebelum siklus baru jadi sudah ada persiapannya.

Sejauh ini, sih, pengaturan seperti ini cukup berhasil, ya. Kuncinya cuma satu ... disiplin. Disiplin memasukkan angka ke dalam file dan disiplin mengikuti batas yang ada. Hal yang bagi kami agak sulit diprediksi adalah pengeluaran kebutuhan rumah. Kami masih tinggal di rumah keluarga di mana pengeluaran rumah tangga ditanggung bersama tetapi ya, pasti ada beberapa situasi yang terjadi di luar dugaan dan agak sulit bagi kami untuk angkat tangan. Untuk menyiasatinya, kami punya pos cadangan. Untuk mencegah belanja kebutuhan rumah tangga supaya tidak melebihi anggaran, dalam satu bulan saya hanya dua kali belanja di swalayan. Satu kali belanja besar dan satu kali belanja printilan alias membeli barang-barang yang kebetulan sudah habis di tengah bulan. Saat berbelanja pun daftar barang harus dibuat sedetail mungkin supaya belanja tidak over budget.

Uang belanja atau uang operasional dari awal sudah sengaja diambil untuk disimpan di rumah, hal ini dilakukan karena kami mau meminimalisir kunjungan ke ATM, hehe. Pokoknya semua harus terukur. Kalau pun sampai harus ke ATM karena simpanan di rumah habis, itu juga masuk ke dalam catatan. O, ya, untuk memudahkan penyimpanan, saya menggunakan folder plastik yang dalamnya sudah terbagi menjadi beberapa bagian jadi masing-masing pos ada tempatnya (gambar di bawah ini).

 

 

Beberapa waktu lalu kami mengadakan #MDquiz berhadiah tiket seminar finansial, Mommies diminta share kiat mereka dalam mengatur keuangan rumah tangga bulanan, berikut kiat yang masuk ke kami:

@linalinsky Transfer ke rekening fixed expenses, transfer ke rekening investasi, transfer ke rekening belanja bulanan, ambil tunai "uang simpen" di rumah

@dikaHuza Sejak gaji perbulan, buat daftar pengeluaran rumah tangga,suami, istri anak dan harus commit, dana darurat disiapkan 10%, sisanya tabung

@mirzashopper dibagi-bagi primer (tagihan, sekolah, bensin) dan sekunder (belanja, invest), lalu tersier, sisa dibagi 4 dikeluarin tiap minggu

@tazya pake sistem amplop dan bikin budget belanja mingguannya, catat di aplikasi 'Expenses Manager' setiap hari

@deriel_elgeha siapkan rancangan budget di akhir bulan sebelumnya, dahulukan invest dan saving, plus manajemen amplop never fails me.

@sintatampubolon biasakan punya catatan rutin pengeluaran/bulan dengan pembagian pos yang jelas & masih terus belajar mencari format yang pas

@ekarayya tentukan besarnya alokasi dana belanja kebutuhan barang 1 bulan dan kebutuhan mingguan. Bulanan 1x belanja, mingguan untuk kebutuhan sehari-hari. Tarik dari ATM awal minggu.

@irmasav3 buat daftar pengeluaran rutin, pake sistem amplop, aware akan promo-promo di supermarket

Wah, ternyata metode saya mirip dengan Mommies di luaran. Rata-rata memakai sistem amplop dan rajin mencatat tiap pengeluaran. Aduh, kalau dijabarkan kok sepertinya rempong banget, ya. Tapi memang harus dijalani seperti itu, sih, kalau mau tujuan-tujuan finansial tercapai. Format dan persentase masing-masing pos tiap keluarga pun berbeda, inilah alasan pentingnya kita terus mencari sampai ketemu bentuk yang tepat. Nah, Mommies lainnya gimana ... ikutan share dong kiat mengatur keuangan rumah tangganya, kita belajar sama-sama :)

 

Foto ilustrasi diambil dari sini

Foto folder diambil dari sini