Sorry, we couldn't find any article matching ''
Little Miss Sunshine : Mendorong Mobil Mogok
Film ini berkisah tentang perjalanan keluarga Hoover yang tinggal di Albuquerque, New Mexico mengantar Olive untuk mengikuti kontes kecantikan “Little Miss Sunshine” di California. Demi alasan penghematan, jarak ribuan kilometer ini dilakukan lewat darat dengan menggunakan mobil VW Combi tua dan seluruh anggota keluarga harus ikut serta. Mereka adalah Richard Hoover (ayah, seorang motivator), Sheryl Hoover (ibu rumah tangga), kakek Edwin (ayah Richard, veteran PD II), paman Frank (kakak Sheryl, yang baru sembuh dari usaha bunuh diri), Dwayne (anak Sheryl dari perkawinan terdahulu, bercita-cita masuk AU) dan Olive (tujuh tahun, anak Richard dan Sheryl). Perjalanan ini ternyata sangat menguras energi dan emosi. Ada saja kejadian, entah mobil mogok, klakson korslet, cuaca panas, kabar buruk datang, kakek Edwin meninggal di perjalanan, dsb, hingga akhirnya sampai juga ke California untuk mengikuti kontes. Apakah Olive menang? Tidak, dia tidak mendapatkan satu pun predikat juara.
Film produksi tahun 2006 ini memotret sebuah keluarga yang mempunyai kehidupan 'biasa-biasa' saja. Banyak kan Mommies, dari kita yang merasa mempunyai keluarga yang 'biasa-biasa' saja? Kesulitan keuangan, karir mandek, anak yang susah diatur, punya mobil tua, saudara yang bermasalah, dsb. Tapi bukan cuma itu saja yang menarik, karena setidaknya saya mengambil tiga pelajaran dari film ini.
Pertama, arti 'keluarga' bagi keluarga Hoover ini tidak melulu hanya keluarga inti, yaitu ayah, ibu dan anak. Richard tidak memperlakukan Dwayne, anak Sheryl dari pernikahan sebelumnya, berbeda dengan Olive, anak kandungnya sendiri. Keluarga Hoover ini juga berlapang dada menerima kehadiran paman Frank dan kakek Edwin untuk tinggal di rumah mereka. Jujur, tidak semua keluarga bisa dengan mudah menerima kehadiran saudara sendiri di dalam rumah dan apalagi membawa mereka berpergian menempuh jarak ribuan kilometer. Ini mengingatkan saya bahwa bukankah membentuk sebuah keluarga berarti juga harus bisa menerima kehadiran keluarga dari pihak suami maupun istri, entah bagaimana ajaibnya karakter mereka?
Kedua, pasangan Hoover mendukung keinginan Olive untuk mengikuti kontes kecantikan. Penampilan luar Olive yang sangat biasa (chubby, kacamata besar, -maaf- gendut, bukan blonde, selebor) tidak membuat orang tuanya berkecil hati. "Let Olive be Olive" . Masa bodoh dengan standar kecantikan atau kepintaran yang dibuat oleh manusia. Ini yang kadang membuat saya lupa bahwa setiap anak berbeda dan setiap anak hebat. Anak tidak pirang dan langsing bukan berarti dia jelek, anak yang tidak bisa baca dan tulis bukan berarti dia bodoh. Keberhasilan bukan soal ‘menang’ atau ‘kalah’, tapi perjalanan panjang dalam mencapai tujuan itu.
Ketiga, saya mengibaratkan mobil VW tua sebagai mahligai perkawinan. Kalau sedang mogok, mobil keluarga Hoover ini harus ramai-ramai didorong sampai mencapai kecepatan 20 mil/jam dan tidak boleh berhenti untuk menaikkan penumpangnya. Mereka harus berlarian mengejar mobil ini dan lompat ke dalamnya. Capek, ya? Layaknya mobil, pernikahan pun perlu rajin di-tune-up, dan dipoles supaya awet. Mobil, baru ataupun tua, sama-sama rentan terhadap kerusakan dari dalam dan/atau gangguan dari luar. Kalaupun ada kerusakan spare parts, cepatlah ganti dengan baru sebelum kerusakan didalam tambah melebar. Cuaca hujan dan panas? Lindungilah dengan terpal kasih sayang untuk menjaga agar kemasannya tetap mulus. Komitmen dan dukungan antar anggota selalu dibutuhkan untuk membuatnya tetap berjalan.
Nah Mommies, apabila mobil perkawinan Anda mogok di tengah jalan, apakah Anda akan mendorongnya, ataukah mendiamkannya, ataukah mencari mobil lain yang lewat dan berlalu, ataukah membeli mobil baru? Well, hanya Anda yang tahu jawabannya.
Share Article
COMMENTS