Sorry, we couldn't find any article matching ''
My Cooking Essentials
Berhubung saya selalu memasak setiap hari untuk kebutuhan keluarga, saya pun merasa barang-barang di bawah ini wajib hukumnya berada di dapur. Nggak neko-neko kok, atau terlalu “canggih” karena masakan saya setiap hari juga biasa-biasa saja hehehe. Rata-rata masakan Indonesia, dengan kadar kesulitan minimal. Maklum, namanya juga ibu bekerja. Kalau masak rendang atau semur setiap hari saya nggak sanggup :)
Anyway, ini daftar “Cooking Essentials” versi saya:
1. Kecap
Ini sih standar banget ya. Di rumah mana saja di Indonesia (terutama di rumah orang Jawa) pasti selalu ada kecap. Selain untuk teman makan nasi+telor ceplok, kecap juga jadi bahan utama untuk membuat semur, tumis-tumisan, nasi/mie/bihun goren atau kuah, dsb.
2. Saus sambal
Yang ini juga standar ya. Paling top untuk teman makan gorengan, dan mie rebus. Trus saus sambal juga bisa buat nambah cita rasa pedas di dalam masakan, seperti nasi/bihun/mie goreng, ayam panggang, dsb.
3. Saus Tiram
Saya biasa membeli sebuah merek yang tidak menggunakan MSG. Saus tiram ini berguna sekali untuk menambah cita rasa berbagai masakan, mulai dari Chinese Food seperti cap cay, siomay ayam udang hingga tumis kangkung.
4. Minyak Wijen
Sama dengan saus tiram, saya juga awalnya menggunakan ini cuma untuk bumbu siomay ayam udang. Lalu di kemudian hari, saya suka menambahkan minyak wijen saat membuat mie rebus dan tumisan sayur. Lumayan awet lho karena rata-rata digunakannya juga cuma sedikit sekali.
5. Kecap Asin
Saya awalnya beli ini gara-gara mau membuat Ayam Goreng Mentega. Ternyata, bisa untuk kebutuhan dasar beragam makanan lain. Bahkan enak juga ditambahkan ke dalam semangkok bubur ayam tawar.
6. Kecap Inggris
Ini juga saya beli awalnya untuk membuat Ayam Goreng Mentega. Eh, setelah browsing, kecap Inggris bisa juga buat bikin Nasi Goreng Hong Kong, Ayam Panggang, dll.
7. Kecap Ikan
Bisa untuk tambahan membuat mie/nasi/bihun goreng, bubur ayam, dan berbagai masakan lain. Dijamin lebih tasty deh.
8. Terasi
Buat orang Indonesia, terasi/belacan adalah salah satu bahan utama dalam memasak. Saya biasanya menggunakan terasi untuk membuat sambal, menumis sayur, atau tambahan dalam membuat sayur asem. Di pasaran memang banyak beredar terasi keluaran pabrik, namun tetap menurut saya, terasi kampung, terutama terasi asli dari Bangka, adalah terasi dengan kualitas yang paling mantap. O, ya, hati-hati juga, ya, kalau beli terasi di pasar, karena belakangan banyak beredar terasi palsu dengan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
9. Ebi
Beli ini gara-gara saran seorang teman tentang membuat mie/nasi/bihun goring atau kuah yang sedap. Bumbunya adalah duo bawang+kemiri+ebi yang dihaluskan. Dan benar lho, rasanya enak banget!
10. Kaldu jamur
Gara-gara saran seorang member forum Female Daily (lirik @ijoli) yang juga kemudian berbaik hati membawakan saya, saya jadi completely fall in love head over heels sama kaldu jamur ini. Dia berfungsi menggantikan bahan penyedap MSG namun tidak mengandung MSG karena terbuat dari jamur asli. Masak apa saja, tinggal tambahkan kaldu jamur ini, dijamin semuanya pasti langsung enak. Dan karena (katanya) nggak ada MSG, saya jadi agak lega sedikit hehehe.
11. Mie instan/bihun/mie telor/spaghetti
Bahan-bahan ini selalu hadir di dapur karena saya selalu butuh mereka dalam kondisi darurat. Darurat = sarapan di akhir pekan karena saya biasanya malas bangun pagi dan memasak lengkap pada Sabtu dan Minggu pagi.
Setelah dapur, mari kita beranjak ke kulkas. Inilah penghuni wajib lemari pendingin saya:
Ini standar banget ya. Kulkas tanpa ada telur, biasanya cuma kulkas milik para bujangan, hehehe... Tapi memang benar, telur adalah bahan pangan multifungsi. Bisa untuk lauk darurat, lauk campuran, lauk yang dimasak dengan bumbu-bumbu lengkap, atau bahan utama kue-kue. Jadi di kulkas saya, telur adalah yang paling utama. Apalagi Nadira hobi banget makan telur. Kalau nggak dilarang, bisa tiap hari deh. Saya pun seringkali khawatir, takut dia bisulan.
2. Frozen Veggies
Nah, frozen veggies yang isinya wortel, jagung, buncis dan kacang polong beku ini ibaratnya juru selamat saya jika tidak punya sayur mayur di kulkas. Tiap membuat nasi/mie/bihun goreng, saya selalu memasukkan ini supaya lengkap gizinya. Frozen veggies juga bisa dibuat sup atau campuran tumisan kala kepepet nggak ada tukang sayur yang lewat. Atau dimasukkan ke kocokan telur untuk membuat omelet yang sehat.
3. Sosis , Bakso dan Bakso Ikan
Ini juga solusi cepat kalau nggak punya lauk. Bisa untuk campuran tumisan, sop, omelet, atau digoreng begitu aja. Untuk bakso, saya biasa membeli di penjual bakso langganan pedagang bakso se-Jakarta di Pasar Jatinegara. Di sini, baksonya dijual dalam kemasan isi 40 butir, dan sudah mendapat sertifikat dari BPPOM dan MUI. Untuk sosis, saya biasa membeli sosis non MSG atau di seorang penjual sosis rumahan yang sudah terkenal. Sehingga setidaknya kandungan zat kimia yang pada umumnya banyak terdapat pada produk daging olahan seperti bakso dan sosis bisa diminimalkan.
4. Ikan/udang/ayam/daging
Ini biasanya saya beli perminggu. Jadi, saya kan terbiasa membuat rencana menu seminggu. Nah, di akhir pekan, saya biasa ke supermarket atau pasar untuk membeli stok protein itu. Atau saya juga punya seorang langganan produk laut beku yang higienis.
Nah, gimana, cukup membantu nggak daftar cooking essentials saya untuk memulai cooking essentials Mommies semua? Ata jangan-jangan, malah ada yang kurang, ya? Monggo lho, di-share :)
Share Article
COMMENTS