16 Tips Melahirkan dari para Bidan

New Parents

fiaindriokusumo・16 Mar 2019

detail-thumb

Kali ini saya bertanya langsung ke ‘pakar’-nya, yaitu para bidan yang memang sudah terbiasa menangani kehamilan dan proses melahirkan. Ini dia tips melahirkan dari para bidan yang perlu diingat.

Bidan bisa dibilang adalah partner bagi para ibu hamil, tak hanya di pelosok daerah namun juga di banyak kota besar. Jadi sudah pasti para bidan ini paham banget apa saja hal yang perlu disiapkan oleh ibu hamil ketika akan melahirkan.

 16 Tips Melahirkan dari para Bidan - Mommies Daily

Kami bertanya kepada empat bidan berpengalaman dari Bidan Sehati  dan berikut 16 tips melahirkan dari mereka:

Bidan Riva Renanda STr.Keb – Klinik Rumah Puspa Bekasi

1. Edukasi proses persalinan yang meliputi bagaimana proses persalinan akan berjalan. Mengapa ini penting? Agar ibu tidak kaget ketika menjalani setiap fase yang akan dilaluinya saat melahirkan.

2. Birth Planning. Ibu sebaiknya membuat planning untuk proses persalinan yang akan dihadapi. Mulai dari memahami kondisi saat kehamilan hingga menjelang persalinan. Merencanakan tempat persalinan. Merencanakan penolong persalinan. Merencanakan pendamping persalinan.

3. Melakukan induksi alami selama masuk trimester 3 akhir yaitu mulai usia kehamilan 37 minggu dengan cara melakukan gerakan yoga yang dibutuhkan untuk membuka pintu atas panggul, duduk aktif di gymball, konsumsi kurma dengan rendah gula, konsumsi jus perpaduan antara kiwi, nanas dan perasan jeruk manis (tidak wajib)

4. Yakin dengan apa yang sudah diikhtiarkan, yakin terhadap diri sendiri, dan yakin bahwa Allah adalah penolong terbaik untuk ibu dan janin.

Bidan Erna Shinta Nurdianty STr.Keb

5. Ibu yang mau melahirkan biasanya panik sehingga banyak barang yang terlupa, maka pastikan peralatan seperti baju ibu dan bayi sudah berada di dalam satu tas. Jangan lupa juga surat-surat penting seperti KTP, KK, BPJS, surat asuransi yang sudah difotokopi. Semua simpan di dalam satu tas yang sama.

6. Karena proses persalinan membutuhkan banyak tenaga, maka selama masih mampu makan ya makan saja, nggak perlu khawatir jika nanti BAB saat bersalin.

7. Banyak berdoa dan kurangi membaca informasi yang cenderung membuat kita menjadi takut. Percayakan saja semua tindakan ke tenaga kesehatan, karena kepercayaan antara pasien dan tenaga kesehatan dibutuhkan agar terbentuk kerja sama yang baik.

Bidan Restu Apriena STr. Keb., M.Kesmas

8. Lakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan minimal dua kali dalam kurun waktu usia kehamilan 28 – 37 minggu.

9. Jangan lupakan salah satu point dalam birth planning, yaitu siapa calon pendonor darah jika terjadi apa-apa.

10. Mengetahui dengan benar perkiraan persalinan, tanda-tanda persalinan dan tanda bahaya di trimester tiga sehingga ibu dapat memutuskan kapan harus pergi ke tenaga kesehatan.

11. Persiapkan mental untuk bersalin dan menjadi orangtua.

Bidan Santigieta Kartikadewi STr. Keb

12. Agar tidak terlupa informasi yang didapat dari tenaga kesehatan, misalnya tentang tanggal persalinan, maka pastikan selalu ajak suami atau anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ketika periksa kehamilan.

13. Mempunya tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan siapkan kartu jaminan kesehatan atau BPJS.

14. Bicarakan dengan suami atau keluarga mengenai siapa yang akan menolong ketika proses melahirkan terjadi. Apakah mau ditolong oleh bidan atau dokter di fasilitas kesehatan.

15. Siapkan keperluan: untuk ibu dan bayi serta keperluan administrasi.

- Keperluan Administrasi: KTP, KK, Buku Periksa Kehamilan, Kartu Asuransi.

- Keperluan Ibu: Pakaian dalam, bra menyusui, pakaian ganti untuk ibu minimal untuk tiga hari. Sebisa mungkin pilihlah baju yang longgar dan tidak rumit pemakaiannya. Kaus kaki untuk mencegah ibu tidak kedinginan. Alat-alat mandi seperti handuk, sabun, shampoo, sikat gigi dan pasta gigi. Sarung atau kain untuk memudahkan gerak ibu saat persiapan persalinan ketika air ketuban mulai pecah.

- Keperluan bayi: Baju bayi baru lahir minimal untuk tiga hari. Popok bayi sebanyak mungkin. Topi untuk menghangatkan kepala. Kaus kaki untuk menjaga kaki bayi tetap hangat. Selimut bayi. Tissue basah yang khusus untuk bayi baru lahir atau kulit sensitif. Sarung tangan, karena kebanyakan bayi baru lahir memiliki kuku panjang dan ini bisa mencegah wajah bayi tergaruk.

16. Senam atau Yoga Prenatal. Sesuaikan teknik dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang ada di dalam kandungan. Senam/ yoga prenatal akan membantu ibu menjadi siap secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi masa persalinan. Mengapa? Karena senam/ Yoga Prenatal mengajarkan teknik relaksasi supaya ibu lebih tenang di masa kehamilan dan menjelang persalinan. Ikuti kelas senam/ yoga yang ada di sekitar tempat tinggal yang instrukturnya terpercaya. Kemudian ikut sertakan juga suami agar lebih semangat mengikuti kelas senam atau yoga prenatal ini.