Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pilihan Finger Food untuk Bayi
Ditulis oleh: Lariza Puteri
Saat ingin memberikan finger food untuk bayi, perhatikan beberapa hal berikut ini!
"Hore, Gia bisa pegang makanannya sendiri!" ini dia teriakan bahagia saya ketika Gia memasuki usia 8 bulan, ahahaha. Memang pada usia 8 bulan, Gia sudah memiliki koordinasi yang baik saat menggenggam benda, termasuk makanan. Ia juga terlihat sudah cukup nyaman dengan aktivitas makan. Usia ini memang merupakan waktu yang direkomendasikan untuk mengenalkan makanan yang lebih bertekstur. Tapiiiii, karena saya juga masih takut Gia tersedak, makanya saya memilih memberikan finger food, dengan ukuran yang mudah digenggam tapi minim mengakibatkan tersedak.
Kalau mommies juga ingin mulai mengenalkan finger food, perhatikan dulu tanda-tanda kesiapan bayi untuk memulai makanan jenis ini. Tanda-tandanya antara lain:
- Bayi sudah dapat duduk sendiri dan mempertahankan posisinya tersebut.
- Bayi mulai tertarik mengambil makanan yang Anda makan.
- Cengkeraman, atau yang yang tadi saya bilang koordinasi genggaman sudah cukup baik.
Meskipun bayi Anda belum tumbuh gigi di usia ini, jangan khawatir, gusi bayi juga cukup kuat mengunyah makanan. Tapi pilih-pilih, ya, jenisnya. Ini adalah beberapa jenis bahan makanan yang saya gunakan untuk finger food saat Gia masih MPASI:
1. Wortel
Ini adalah sayuran pertama yang saya rebus, lalu potong-potong memanjang seukuran jari bayi, dan dikenalkan dalam bentuk finger food. Reaksi Gia: Happy! Karena wortel memiliki rasa yang manis dan warna yang cerah, sehingga membuatnya menarik. Saya gunakan wortel lokal, alias wortel yang dijual di tukang sayur yang lewat. Selain lebih segar, menurut saya wortel jenis ini juga tak terlalu manis.
2. Buncis
Sama seperti wortel, buncis juga saya rebus dulu sebelum dipotong-potong seukuran jari bayi. Yang ini Gia juga suka, meskipun lebih banyak diisap daripada dipotong dan dikunyah.
3. Roti
Yap, saya memberikan roti putih yang dipotong-potong untuk finger food. Roti merupakan sumber karbohidrat yang juga dibutuhkan bayi. Meskipun tak banyak, tapi Gia cukup menyukainya.
4. Apel
Kalau yang ini, saya tak lagi merebus atau mengukusnya. Langsung saya potong dan kupas kulitnya. Gia menyukai apel, karena sebelumnya ia sudah diberikan dalam bentuk pure. Jadi sepertinya ia sudah kenal rasanya lebih dulu.
5. Biskuit
Saya juga memberikan biskuit bayi untuk finger food. Teksturnya yang keras, tapi meleleh begitu terkena air liur bayi, cocok untuk dijadikan finger food.
6. Ubi
Tekstur ubi yang lembut (setelah direbus) memang agak sulit untuk digenggam. Tapi ini justru melatih koordinasi jari-jari bayi, karena terkadang ia harus mengambil ubi potongan kecil dengan cara menjumput.
7. Ayam
Kalau yang ini, hasil akhirnya hampir sama dengan buncis. Setelah direbus dan dipotong-potong (saya pakai ayam boneless bagian dada), Gia lebih banyak mengisap daripada mengunyahnya.
Yang terpenting dalam menyiapkan finger food adalah potongan makanan. tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Patokan yang saya gunakan, sih, ukuran jari bayi. Namanya juga finger food alias makanan seukuran jari. Lalu, pilih makanan yang memiliki tekstur lembut sehingga mudah dikunyah bayi. Hindari makanan yang lengket seperti karamel apalagi cokelat.
Selain itu, hindari juga makanan yang terlalu berbumbu. Paling enak, cari bahan makanan yang memiliki rasa manis alami seperti beberapa contoh finger food di atas. Satu lagi yang paling penting, saat mengenalkan finger food, siap-siaplah dengan kekacauan. Bayi akan bersenang-senang dengan makanannya sendiri, termasuk melempar-lempar makanan :D
Jadiiii, jangan pernah tinggalkan bayi sendiri saat ia makan, ya! Selamat bersenang-senang.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS