Kenapa, Sih, Kulit Bayi Sangat Sensitif dan Mudah Iritasi?

Infant

adiesty・14 Aug 2017

detail-thumb

Saat menjadi ibu baru, pertanyaan ini selalu muncul di benak saya. Beruntung, lambat laun saya belajar dan mengetahui alasan mengapa kulit bayi sangat sensitif dan mudah iritasi. Dengan begitu, saya pun tahu apa saja yang perlu saya lakukan untuk memberikan yang terbaik untuk si kecil.

Usia anak saya saat ini memang sudah cukup besar, karena tahun ini sudah genap berusia 7 tahun. Tapi saya masih ingat secara detail pengalaman waktu hamil dulu. Selain menikmati setiap detik perubahan tubuh dan perkembangan janin, saya juga termasuk ibu yang parnoan. Takut kalau nantinya nggak bisa memberikan nutrisi dan perlindungan terbaik untuk bayi saya kelak, salah satunya tentu soal perlindungan kesehatan kulit.

Kenapa, Sih, Kulit Bayi Sangat Sensitif dan Mudah Iritasi - mommiesdaily

Saya masih ingat, beberapa tahun yang lalu Mommies Daily pernah membuat survei yang ditujukan untuk ibu baru. Lewat survei tersebut membuktikan kalau salah satu kekhawatiran orangtua baru berkaitan dengan kondisi kesehatan kulit. Bisa dimaklumi, sih, kondisi kulit bayi yang baru lahir memang sangat sensitif dan mudah iritasi. Hal ini pun sering berujung dengan masalah kulit.

Dan benar saja, itu harus saya hadapi saat menjadi ibu baru berkaitan erat dengan kondisi kesehatan kulit. Sebenarnya, kalau ngomongin masalah kulit pada bayi cukup beragam. Yang paling umum dan sempat dialami anak saya adalah ruam popok. Cuma itu? Sayangnya tidak.

Ketika anak saya masih bayi, kulitnya memang sensitif. Timbul jerawat di area wajah, pernah. Biang keringat di bagian bokong dan punggung, sering. Dan yang paling bikin saya pusing tujuh keliling adalah ketika anak saya ini mengalami iritasi yang cukup parah lantaran dermatitis atopik.

Masih kebayang, deh, bagaimana kondisi bingungnya saya waktu itu. Mencari cara supaya iritasi tersebut bisa cepat berkurang. Sedih melihat anak saya jadi gampang rewel karena iritasi kulit membuatnya nggak nyaman. Saya ingat sekali, dokter anak pernah menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan memang kelenjar minyak pada kulit bayi memang belum sempurna. Namun, kondisi ini lambat laun akan segera membaik seiring bertambahhnya usia anak. Memang, sih, seperti yang diungkapkan dokter anak yang menangani Bumi, bahwa ganguan kulit akibat dermatitis atopik ini akan berkurang ketika anak semakin besar.

Dalam sebuah seminar kesehatan, Dr. dr. Rini Sekartini Sp. A(K) juga sempat menjelaskan bahwa sebagai orangtua baru kita wajib memerhatikan kesehatan kulit si kecil. Alasannya, tidak terlepas karena kulit merupakan bagian sistem pertahan tubuh yang sangat penting. Di mana kulit jadi bagian tubuh yang paling luas, terbentang dari puncak kepala sampai ke ujung kaki.

Beda dengan orang dewasa, kulit bayi juga lebih sedikit memproduksi melanin, yang berfungsi melindungi bayi dari gangguan dan perubahan cuaca atau sinar matahari lebih tipis daripada kulit orang dewasa. Oleh karena itulah kulit bayi lebih rentan dan sangat sensitif. Kulit bayi pun belum memiliki pertahanan yang sempurna, kekebalan tubuhnya juga belum sepenuhnya efektif untuk melawan infeksi.

Nggak mengherankan, ya, kalau orangtua baru sangat concern dengan kesehatan kulit bayi. Beragam cara dan upaya pun terus dilakukan untuk memberikan yang terbaik, misalnya memastikan pakaian dan popoknya tidak lembap. Selain itu tentu saja lebih selektif memilih produk perawatan. Jangan sampai salah memilih termasuk menggunakan produk perawatan untuk orang dewasa.

PH kulit bayi berkisar antara 6-7, sedangkan PH kulit orang dewasa 3-4. Itulah sebabnya kulit bayi lebih rentan terhadap iritasi, infeksi bakteri, bahkan reaksi alergi. Supaya kulit bayi tetap sehat, maka PH-nya harus diturunkan menjadi sekitar 3-4. Jadi bisa dipastikan, kalau pemilihan produk bayi ini memang nggak bisa sembarangan, termasuk mencoba memberikan produk orang dewasa.

Setiap memilih produk yang saya pilih tentu saja sesuai dengan pH bayi. Setelah beberapa kali mencoba produk bayi, saya akhirnya jatuh cinta pada satu produk,  yaitu Lactacyd Baby yang memiliki pH 3 – 4 . Cocok untuk menjaga keseimbangan pH kulit bayi.

Selain itu, kandungan Lactic Acid dan lactoserum dari ekstrak susu yang terdapat di Lactacyd Baby juga sudah terbukti terbukti membantu mencegah pertumbuhan bakteri jahat. Alasan lain kenapa waktu itu saya nggak bisa pindah ke lain hati, dikarenakan produk ini membuat saya lebih irit. Soalnya, Lactacyd Baby bisa digunakan dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Caranya, tinggal larutkan atau encerkan 3-4 sendok Lactacyd Baby ke air dalam bak mandi bayi. Mandikan bayi seperti biasa. Gosok-gosok dengan perlahan kulitnya. Kalau memang kondisi si kecil sedang iritasi, atau kondisi kulitnya sedang bermasalah, tuangkan saja Lactacyd Baby ke kapas lalu gosokkan secara perlahan ke kulit bayi yang terkena iritasi. Mudah bukan?

LactBaby-onMDsocPost

Kalau ini jadi pengalaman berharga buat saya, bagaimana dengan pengalaman mommies yang lainnya? Yuk, ceritakan lewat tulisan di blog, saat ini Lactacyd Baby sedang mengadakan blog competition dengan tema, ‘Rahasia Kulit Bayi Tetap Sehat’.

Siapa tahu aja, hadiah seperti iPad  Mini 4, smartphone atau voucher belanja senilai belasan juta bisa mommies bawa pulang. Syarat dan mekanisme yang lebih detail, bisa dilihat di Note FB Lactacyd Baby. Jadi, langsung saja like FB Lactacyd Baby dan intip di sana, ya!