Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Sumber Alternatif Mengumpulkan Modal Usaha
Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance.
Mau punya usaha sendiri tapi masih terbentur dengan masalah modal usaha? Tenang.... ada beberapa sumber alternatif modal usaha yang bisa mommies pilih.
Memiliki usaha, siapa takut? Mommies, beberapa waktu lalu saya sudah menulis tentang apa saja yang menjadi komponen saat menghitung kebutuhan modal usaha. Setelah berhitung, berikutnya adalah mempersiapkan modal usaha untuk mommies yang ingin memulai bisnis kecil dan menengahnya. Modal bisa berbentuk keahlian, network, dan juga uang. Dalam hal ini, saya akan fokus kepada 6 cara mengumpulkan modal usaha.
Modal usaha dapat dikumpulkan dari tabungan pribadi. Dana dapat dikumpulkan secara bertahap atau bisa juga mengambil dari penghasilan lain yang bersifat tidak rutin seperti bonus atau hadiah. Jika tekad sudah kuat, pengumpulan dana untuk modal usaha sebaiknya dilakukan terpisah dari rekening untuk investasi lainnya. Apabila target memulai usaha sudah dekat, maka sebaiknya dana dapat dikumpulkan di aset berbentuk reksa dana pasar uang.
Pengajuan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi merupakan alternatif berikutnya. Sayangnya, pinjaman jenis ini umumnya membutuhkan mommies untuk sudah menjalankan usaha setidaknya selama 2 tahun. Tujuannya, agar pihak Bank dapat melakukan studi kelayakan yang mempertimbangkan kemampuan usaha untuk membayar pinjaman kedepannya. Alternatif lain adalah mengambil pinjaman dana tunai atau pinjaman tanpa agunan. Jumlah pinjaman biasanya dimulai dari Rp5 juta hingga ratusan juta rupiah dengan jangka waktu pinjaman hingga 5 tahun. Pahami bahwa cicilan pinjaman sebaiknya dibayarkan dari hasil penjualan usaha, bukan gaji suami :D
Agar usaha impian dapat diwujudkan, tidak ada salahnya untuk berkorban terlebih dahulu. Salah satu bentuk pengorbanan adalah menjual berbagai aset yang mungkin sudah tidak atau jarang digunakan, tetapi memiliki nilai tinggi. Coba evaluasi isi rumah mommies, adakah barang berharga yang bisa dijual di lapak barang bekas? Contoh-contohnya adalah perangkat elektronik, barang kebutuhan bayi, motor, baju dan tas bermerek, serta perhiasan.
Baca juga : Menggadaikan Logam Mulia atau Perhiasan, Perhatikan Ini Dulu Yuk
Jika menjual barang masih belum sanggup dilakukan (karena tidak bisa move on…), maka alternatifnya adalah menggadaikan barang tersebut ke pegadaian. Hasil dana gadai digunakan untuk modal usaha. Aset yang sangat cocok untuk digadaikan adalah perhiasaan dan logam mulia. Prosesnya relatif mudah dan mommies dapat memperpanjang jangka waktu penebusan apabila masih memerlukan pinjaman.
Jika sendirian tidak cukup, mengapa tidak melakukannya bersama-sama? Mencari investor adalah alternatif untuk memulai usaha yang cukup efisien. Pahami bahwa menggandeng investor, artinya rekan bisnis akan menjadi pemilik usaha juga. Rekan bisnis akan berhak terhadap sebagian dari hasil keuntungan. Tetapi, jika usaha tidak balik modal, maka dana modal awal tidak perlu dikembalikan. Hal ini berbeda jika mommies mencari pinjaman lunak kepada teman arau saudara.
Nah, untuk mommies yang lebih suka mencari pinjaman kepada lembaga non-bank, mungkin dapat mempertimbangkan alternatif dari situs crowdfunding. Sistem yang juga dikenal dengan nama peer-to-peer lending ini memiliki sistem menjodohkan pemilik dana dengan peminjam dana yang memiliki visi yang serupa. Mommies sebagai peminjam dana menawarkan jenis usaha melalui situs crowdfunding, lalu pemilik dana yang tertarik dengan apa yang mommies lakukan akan memberikan dananya dengan imbal hasil tertentu. Kontrak akan disiapkan oleh pihak lembaga non-bank tersebut. Selain itu, pihak lembaga non-bank juga umumnya akan melakukan studi kelayakan sebelum memuat proposal mommies di situsnya.
Itulah 6 cara untuk mengumpulkan modal usaha. Bisa saja, mommies menggunakan kombinasi dari beberapa cara untuk dapat mewujudkan usaha impian. Tetapi, jangan lupa untuk melakukan perhitungan matang agar dapat membayar cicilan modal usaha yang masih menjadi kewajiban.
Live a Beautiful Life!
Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS