banner-detik
SELF

Sudah Bukan Waktunya Perempuan Buta Politik

author

fiaindriokusumo15 Jan 2017

Sudah Bukan Waktunya Perempuan Buta Politik

Sudah bukan waktunya perempuan buta politik karena dengan demikian kita bisa ikut andil membuat negara yang lebih ramah untuk perempuan dan anak-anak. 

Sudah Bukan Waktunya Perempuan Buta Politik - Mommies Daily

Saya ingat sekali, saat akan lulus SMU dan mau memilih jurusan kuliah, mama saya berpesan untuk jangan pernah bersinggungan dengan politik. Well, saya memang masuk ke Fakultas Ilmu Sosial & Politik, namun jurusannya Administrasi Niaga, ahahaha. Saat tahun 1998 mahasiswa lagi ramai-ramainya mendemo pemerintah, mama memastikan saya tidak ikutan. Mau tahu cara beliau mengawasi saya? Setiap kali mau kuliah, tas saya diperiksa apakah di dalamnya ada jaket almamater. Beliau juga setia mengantar jemput saya.

Tahun berjalan, memang saya tidak pernah tertarik dengan politik. Di mata saya, politik itu rumit dan kejam :p, “Nggak ada pertemanan yang abadi di politik, yang abadi hanya kepentingan,” demikian mengutip kalimat dari mama saya.

Namun makin ke sini, ketika dunia politik semakin ramai dan LUCU, ditambah era social media yang membuat setiap orang bisa ikutan berkomentar dan menjadi pakar politik dadakan, lama-lama saya jadi tertarik. Bukan tertarik terjun ke dalam politik namun tertarik untuk mulai melek terhadap politik.

Kenapa saya merasa perlu untuk setidaknya paham tentang politik?

1. Saya jadi tahu seperti apa kualitas calon pemimpin negara saya

Kalau saya nggak peduli dengan politik, saya nggak akan peduli juga dengan kualitas pimpinan yang akan memimpin daerah saya atau negara saya. Saya nggak peduli apakah yang terpilih itu sosok yang bijak dan bisa mengayomi seluruh suku, bangsa dan agama di Indonesia atau pimpinan yang berpihak. Dan ternyata, kalau yang terpilih ternyata malah akan membawa negara tempat tinggal saya ke arah yang lebih buruk, saya juga ikut andil di dalamnya.

2. Kita bisa berperan dalam mengubah negara kita menjadi negara yang lebih bersahabat untuk perempuan

Bagaimana caranya? Ya itu dia, gunakan hak pilih kita untuk memilih orang-orang yang kita tahu akan menciptakan kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh seorang perempuan, seorang ibu, seorang anak. Kita yang paling paham apa kita butuhkan, iya nggak?! Mulai dari pentingnya masa menyusui eksklusif, aturan cuti untuk ibu melahirkan dan ayah baru, pentingnya pendidikan tentang seks dan narkoba di sekolah-sekolah, ruang bermain terbuka untuk anak, nursery room di tempat-tempat umum dan masih banyak lagi. Menggunakan hak pilih juga jangan sembarang memilih. Kalau kita nggak peduli, ya jangan komplein kalau ternyata nanti banyak kebijakan yang malah merugikan kaum perempuan dan anak-anak.

3. Agar saya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh anak-anak saya

Kencangnya informasi membuat anak-anak sekarang juga ikut terpapar berita tentang politik, begitu juga dengan anak-anak saya. Tidak semua yang mereka dengar itu sesuai dengan prinsip hidup keluarga kami. Jadi kalau ada pertanyaan dari anak-anak saya tentang sebuah topik yang mereka dengar dari temannya, seperti:

“Ma, apa itu kafir dan haram?”

“Ma, kenapa orang-orang pada demo?”

“Ma, apa yang dimaksud dengan cagub, cawagub, paslon dsb?”

“Ma, kenapa Ahok harus ikut sidang?”

“Ma, kenapa ibu tadi manggil bapak yang itu pak Menteri terus nggak jadi?”

“Ma, menurut mama dari tiga calon itu, yang paling bagus yang mana? Kenapa?”

"Ma, kenapa harus ada debat begini sebelum pemilihan?"

Dst….

saya jadi bisa menjelaskan apa yang benar dan apa yang sesuai dengan prinsip keluarga kami.

4. Agar saya tahu kepada siapa uang pajak saya dibayarkan, hahaha

Orang-orang yang menempati kursi-kursi di pemerintahan itu dibayar dengan uang saya dan Anda semua, alias uang rakyat. Jadi saya harus tahu betul, bahwa uang yang saya bayarkan akan digunakan untuk membayar orang-orang yang memang layak menerima bayaran dari saya. Bagaimana saya bisa tahu, kalau belum apa-apa saya sudah menutup mata dan telinga kalau mendengar topik tentang politik?!

Saya tidak pernah berniat terjun ke dunia politik, namun kalau saya pada akhirnya mencoba untuk memahami bagaimana gejolak politik di tanah air kita, kalau saya sangat-sangat mencari tahu latar belakang para calon pemimpin saya, semata hanya karena saya ingin Indonesia berada dan ditangani oleh orang-orang yang tepat dan juga baik.

Orang-orang yang saya yakini akan membuat Indonesia menjadi negara yang nyaman untuk saya maupun anak-anak saya kelak.

Orang-orang yang benar-benar memahami bahwa Indonesia adalah negara Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila.

Orang-orang yang paham bahwa Indonesia tidak hanya dimiliki oleh satu atau dua golongan tertentu saja.

Orang-orang yang akan membuat semua masyarakat Indonesia merasa bangga menjadi bangsa Indonesia.

Eh tapi ya satu pesan saya, kalau nanti sudah melek politik atau bahkan aktif berpolitik, jangan sensiiiii lho mom! Jangan terus marah-marah kalau ada yang berseberangan dengan kita atau mengkritik kandidat yang kita pilih :p #eaaaaaaaa

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan