Sorry, we couldn't find any article matching ''
Istri Hamil? Suami Harus Perhatikan 6 Hal Ini
Ditulis oleh: Angkuy
Saat istri hamil, saya baru menyadari kalau kita sebagai suami sekaligus calon Ayah, harus memerhatikan beberapa hal berikut ini.
Puji Tuhan, selang beberapa minggu setelah bulan madu, saya dan istri mendapat karunia dan kepercayaan. Istri saya hamil. Setelah beberapa kali mengeceknya lewat alat ukur kehamilan, kami pun diyakinkan oleh dokter kandungan, bahwa istri saya hamil. Sadar ada seseorang di dalam perut istri, rutinitas pun jadi berubah, semakin hari semakin penuh senyuman, takjub, bangga, senang dan juga was-was. Konon, trimester pertama cukup riskan buat kandungan, berhubung ini pengalaman pertama, kami perlu bekerja sama untuk kelancaran kehamilan ini.
Baca juga:
Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu
Banyak hal baru yang saya pelajari setelah tahu istri hamil. Saya jadi sering membaca literatur tentang kehamilan, mulai dari makanan hingga persiapan lahiran. Info-info dari teman yang sudah berpengalaman pun ikut membantu.
Paling menarik dari pengalaman ini adalah, bahwa perubahan-perubahan yang dialami ibu hamil ikut menyadarkan diri saya bahwa perjuangan seorang ibu begitu besar untuk melindungi dan membesarkan anak.
Lewat tulisan ini, saya mencoba untuk berbagi cerita tentang hal-hal yang bisa kita perhatikan bahkan siapkan ketika istri kita hamil.
1. Menguasai Dapur
Awalnya saya nggak percaya saat istri bilang dia nggak betah di dapur. Bilangnya selalu “Nggak kuat bau, nggak bisa lama” dan lain-lain. Ternyata, ibu hamil dikaruniai kepekaan yang sangat tajam di indera penciumannya. Meskipun sebelumnya istri saya suka sama bau bawang, pas hamil, dia bisa mual kalo nyium bau bawang. Akhirnya, dapur saya kuasai sepenuhnya. Nyiapin sarapan, nyuci piring, bersih-bersih dapur hingga masak makan malam. Dari kejadian ini saya sadar, saya harus belajar bagaimana caranya memasak yang sederhana hingga harus bersedia untuk menggantikan sedikit peran istri di rumah. Kalo gak terjun ke dapur, bisa kacau perut ini.
2. Manfaatkan Sensitivitasnya
Kalo periode menstruasi udah dianggap sensitif oleh para suami, ternyata masa kehamilan bisa berkali-kali lipat sensitif-nya. Kesalahan atau ketidakcocokan sekecil apapun bisa jadi ramai. Karena sadar kalau ibu hamil butuh suasana positif, akhirnya saya alihkan untuk membuat istri saya senang. Hal ini selalu berhasil dengan cara ngajak makan di tempat favorit dia atau hal sederhana seperti mengantar jemput istri kerja.
3. Selalu Hadir
Istri saya cukup panik kalau saya nggak ada di dekat dia. Ternyata, kondisi ini memang bisa muncul saat perempuan sedang hamil. Kebetulan saya kerjanya di bidang seni, jadi biasanya ada beberapa rutinitas yang membuat saya harus ke luar kota. Jika sudah begini, saya menghadirkan diri secara virtual. Lingkungan pun mengerti tentang ini, jadi saya pun gak ragu apalagi malu untuk melakukan Skype, mengirim foto, dan lain-lain biar istri tetap bisa merasakan kehadiran saya.
4. Ratu Sofa
Sadar bahwa ibu hamil harus menghindari pekerjaan yang berat, jadi di rumah saya selalu membuatkan tempat yang nyaman buat istri. Semua pekerjaan yang bisa memberatkan dia akan diwakili oleh saya. Selain itu, tahu bahwa istri saya kerja kantoran, jadinya pas di rumah pun saatnya memanjakan dia selayaknya ratu, ternyata sesederhana mijit-mijit sambil bercanda di sofa juga bisa bikin mood dia happy. Katanya sih kondisi kayak gini bisa membantu perkembangan janin jadi bagus.
5. Berubah
Istri hamil pasti ada yang berubah, baik itu fisik maupun psikis. Jadi, kita mesti siap ngadepin perubahan-perubahannya. Sebenernya perubahannya juga bukan urusan fisik doang, tapi lebih pada proses perubahannya, misalnya jadi gampang gerah, jadi gampang pegal, gampang capek, gampang ngantuk. Jangan langsung menganggap istri kita manja, tapi kemungkinan besar memang istri kita butuh perlakuan khusus dalam proses ini.
6. Baca Sana Sini
Untuk mendukung kelancaran, akhirnya saya pun terlibat dalam penggalian informasi tentang kehamilan. Saya jadi aktif memberikan informasi tentang makanan yang baik, perkembangan janin, proses lahiran, persiapan lahiran hingga informasi tentang ASI. Ternyata, ini juga bisa menimbulkan hubungan dan suasana yang lebih positif di rumah.
Pastinya tidak semua point di atas menjadi ukuran general, tapi setidaknya ini yang saya alami. Selamat menjadi suami siaga, menjadi suami yang tetap menjaga keseimbangan rumah tangga.
Baca juga:
Share Article
COMMENTS