banner-detik
CAREER

Cara Bijak Menanggapi Isu-Isu di Kantor

author

?author?20 Sep 2016

Cara Bijak Menanggapi Isu-Isu di Kantor

Ingat 3 cara ini ketika Anda sedang dihadapkan dengan berbagai isu hangat di lingkungan kantor. Jangan sampai Anda malah dirugikan.

Yang namanya bekerja kantoran, ada saja cerita-cerita lucu, unik dan nggak jarang menginspirasi. Atau malah menjengkelkan, misalnya saja ada saja tuh teman kerja yang bermuka dua, apalagi bagi Mommies yang bekerja di kantor yang pegawainya lebih banyak perempuan, butuh skill khusus lho, supaya suasana kerja tetap nyaman.

Cara Bijak Menanggapi Isu-Isu di Kantor

Image: www.lawschooli.com

Yang paling khas adalah, ada aja deh, isu-isu yang beredar di kantor. Terlebih jika isu tersebut disampaikan dalam bentuk Satu pesan yang sama ketika diteruskan secara berantai ke berbagai orang ternyata mengalami distorsi. Pesan yang disampaikan oleh orang terakhir sudah mengalami pengurangan atau bahkan penambahan. Ini yang kerap terjadi dengan isu yang beredar di kantor-kantor.

Bunyinya pun bisa beragam, baik terkait dengan pekerjaan, kebijakan ataupun perilaku dan sikap seseorang. “Si A dipromosikan karena ada hubungan khusus dengan bosnya”. “Si C main duit kantor”. “Si D kerjaannya ga pernah benar, pinternya hanya nongkrong sana sini”.

Kalau kita sampai mengalami hal ini, bagaimana ya cara terbaik menghadapinya?

Kelola hal yang bisa dikontrol

Hal yang perlu disadari benar adalah bahwa Mommies tidak bisa mengontrol orang lain dan lingkungan, baik untuk yang melemparkan dan menyebarkan isu atau yang sekedar ikut meramaikan keadaan. Yang bisa kita kelola adalah respons kita.  Tetap tenang dan abaikan isu yang berkembang. Sebaliknya sikap yang berlebihan, seperti konfrontasi dan marah-marah, curhat atau bahkan menyerang di media sosial, malah akan semakin memanaskan situasi. Bahkan hal ini bisa membuat orang lain semakin berkomentar negatif tentang diri Mommies.

Mommies sendiri juga menjadi capek dan semakin terlihat negatif di mata orang lain. Buktikan bahwa Mommies tidak terintimidasi oleh isu yang beredar.  Selain itu juga perlu terus membangun hubungan baik dengan orang-orang yang bisa dipercaya dan memberikan dukungan emosional. Hal ini membuat Mommies dapat terus melewati hari dengan senyum. Mereka yang melempar isu akan bosan dengan sendirinya kalau memang tidak mendapatkan tanggapan.

Introspeksi diri

Tidak ada asap kalau tidak ada api. Isu beredar bisa jadi karena ada hal yang salah dari diri Mommies atau tidak sesuai dengan standar yang berlaku umum. Lakukan instrospeksi diri. Pakai penggaris yang dipakai orang lain. Artinya Mommies coba untuk melihat isu yang ada dari sisi pandang orang lain. Mommies tidak berkeras bahwa Mommies tidak pernah salah. Apakah memang terlalu menghabiskan waktu untuk nongkrong sana sini? Apakah memang dandanan terlalu menor? Apakah cara berpakaian memang tidak office like? Tidak ada salahnya untuk memperbaiki diri sepanjang hal ini membawa dampak yang baik untuk diri Mommies. Bisa jadi dengan mengubah diri, Mommies dapat menangkal pandangan negatif orang lain.

Fokus dan lakukan yang terbaik

Tak jarang, isu yang dihembuskan bisa mengancam karier Mommies. Orang lain, terutama rekan dan bos, menjadi berpandangan negatif tentang diri Mommies. Dalam situasi ini, boleh saja melakukan klarifikasi untuk memastikan semua pihak terinfokan tentang keadaan yang sebenarnya. Namun demikian, yang paling penting untuk menangkal isu adalah membuktikan prestasi kerja Mommies.

Tetap fokus dan lakukan yang terbaik. Capai target yang dibebankan kepada Mommies, bahkan kalau bisa melebihinya. Tetap jaga perilaku yang konstruktif dalam menghadapi berbagai persoalan di kantor. Jangan biarkan ada celah yang dipakai untuk menyerang diri Mommies. Prestasi nyata merupakan perlawanan yang paling ampuh terhadap isu yang beredar.

*Artikel ini hasil kerja sama dengan EXPERD, ditulis Linawaty Mustopoh, salah satu konsultan senior dalam tim assessment ini merupakan lulusan Psikologi UI sejak tahun 1996 dan sudah lebih dari 20 tahun berkecimpung dalam dunia psikologi.

 

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan