5 Tanda Kita Perlu Melakukan Evaluasi Keuangan Keluarga

Financial Wellness

Mommies Daily・17 Aug 2016

detail-thumb

Ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance

Kenali 5 kondisi dalam rumah tangga yang menjadi indikasi perlunya dilakukan evaluasi kesehatan keuangan keluarga.

evaluasi keuangan keluarga

Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, namun tanpa uang hidup yang berkualitas dan bahagia juga sulit untuk diperoleh. Berdasarkan studi pakar psikologi, Lynn Scoresby, disimpulkan bahwa masalah keuangan menjadi pemicu utama perceraian rumah tangga. Kategori masalah keuangan tidak terbatas hanya pada perbedaan penghasilan atau kurangnya penghasilan namun juga meliputi masalah pengelolaan keuangan. Sebelum terlambat, kenali 5 kondisi dalam rumah tangga yang bisa menjadi indikasi perlunya dilakukan evaluasi kesehatan keuangan keluarga.

  • Tidak Punya Dana Darurat
  • Apakah mommies pernah bingung mencari pinjaman ketika musibah melanda? Penyebabnya adalah tidak ada atau kurangnya saldo dana tunai yang dapat menjadi solusi saat adanya kebutuhan mendadak. Jika iya, hal ini menjadi tanda bahwa evaluasi keuangan perlu dilakukan karena minimnya dana darurat yang dimiliki. Idealnya, seseorang memiliki penyisihan dana darurat sebesar 3- 12x pengeluaran rutin bulanan untuk mengantisipasi kondisi tak terduga di kemudian hari.

  • Gaji Bulanan Habis Sebelum Akhir Bulan
  • Apakah penghasilan sering habis terpakai sebelum akhir bulan? Sehingga, tidak punya sisa uang untuk menabung dan berinvestasi? Jika iya, coba periksa kembali perilaku belanja selama ini. Idealnya, 10% dari gaji bulanan harus mampu disisihkan untuk tabungan dan investasi keluarga.

  • Bayar Minimum Cicilan Kartu Kredit
  • Cicilan pinjaman seharusnya hanya menggunakan alokasi 30% dari penghasilan bulanan yang diterima. Pembayaran utang tidak hanya untuk kartu kredit, namun juga untuk semua pinjaman yang mungkin dimiliki. Jumlah saldo utang kartu kredit yang berlimpah merupakan indikasi bahwa saat ini keluarga memiliki gaya hidup di atas kemampuan keuangan.

  • Hidup dari Satu Utang ke Utang Lainnya
  • Apakah biaya hidup bulanan sebagian diperoleh dari hasil berutang? Jika iya, kondisi harus segera dibenahi. Semakin besar ketergantungan keluarga terhadap kredit artinya memiliki risiko tinggi terjadinya kebangkrutan.

  • Perubahan Penghasilan secara Dratis
  • Dalam kondisi perekonomian yang sulit, pemutusan hubungan kerja (PHK) menimpa beberapa rumah tangga. Bilamana hal ini juga terjadi pada Anda, maka evaluasi keuangan keluarga perlu dilakukan. Dua fokus utama yang perlu diperhatikan adalah pelunasan utang segera dan penyesuaian pengeluaran.

     Live a beautiful life!

    Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.