Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Punya Anak Perempuan
Ada yang punya cita-cita memiliki anak perempuan seperti saya? Penasaran nggak, sih, hal apa saja yang perlu diperhatikan kalau ingin punya anak perempuan? Baca penjelasan dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG dalam artikel ini, yuk!
Orang-orang yang cukup dekat dengan saya, pasti sudah cukup paham kalau saat ini saya lagi "ngidam" untuk mau hamil (lagi). Hahahaa... ngidam, kok, hamil? Tapi ini beneran, sih, sejak anak saya, Bumi berusia 3.5 tahun, saya sudah memutuskan untuk melepas IUD.
Tapi yang namanya manusia,kan hanya bisa berencana, karena sampai saat ini, ternyata yang mahakuasa memang belum memercayakan saya untuk punya momongan lagi. Terus terang saja, kalau ada yang bertanya kapan saya hamil, saya suka dibikin gondok.
Selain sering ditanya mengenai kapan hamil lagi, salah satu pertanyaan yang sering mampir di telinga saya adalah, "Lo maunya anak perempuan apa laki-laki, Dis?". Kalau sudah mendapati pertanyaan ini, saya pun akan menjawab, "Apa saja, yang penting sehat, lahir batin. Pertumbuhannya normal sesuai dengan usia anak".
Tapi.... itu kan memang jawaban yang ideal, ya, karena dalam lubuk hati yang paling dalam tidak bisa dipungkiri kalau saya berharap punya anak perempuan. Kalaupun rezekinya anak laki-laki, ya, tidak apa-apa juga. Dari sini, saya pun akhirnya mulai sering bertanya ke beberapa teman yang punya anak perempuan, termasuk mencari informasi lewat browsing di berbagai media.
Dari artikel yang sudah saya ‘lahap’, termasuk bertanya dengan beberapa teman, ternyata memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mendapat anak perempuan. Apa saja?
Rupanya, pemilihan waktu yang tepat punya peran penting. Katanya, nih, masa yang tepat untuk berhubungan seksual supaya bisa mendapatkan anak perempuan adalah 3 hari saat masa datang ovulasi. Hal ini berpengaruh dengan kondisi kromosom X an juga Y. Di mana, Cara hamil anak perempuan akan dibawa oleh kromosom X. Untuk mendapatkan anak laki-laki akan dipengaruhi dan dibawa oleh kromosom Y.
Konon, setelah berhubungan seksual setelah 3 hari menjelang masa ovulasi, pasangan nggak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual kembali. Saat ovulasi tiba, kromosom Y akan mati dan hanya tertinggal kromosom X yang akan membuahi sel telur atau ovum di dalam rahim.
Salah satu trik lain yang sering saya dengar adalah dengan menjaga kondisi bagian vagina dalam keadaan basa. Soalnya, jika vagina dalam keadaan basa maka bisa mematikan kromosom Y. Pertanyaan, bagaimana caranya membuat vagina menjadi basa? Nah, ada salah satu teman saya yang menyarankan agar melakukan pembasuhan vagina menggunakan sedikit cairan cuka sebelum melakukan hubungan seksual.
Tapi, kok, saya ribet dulan ya, membayangkannya? hahahaha...
Dari pada salah langkah, saya pun akhirnya bertanya pada dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG, dari Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sebenarnya ada nggak, sih, cara yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan anak perempuan?
Menurut dr. Yassin, saat ini pemilihan seks janin dalam rangka program kehamilan hanya ada dua cara yang telah memiliki bukti secara ilmiah, dan peluangnya cukup besar, yaitu lewat inseminasi dan Sex selection dengan preimplantation genetic screening pada proses bayi tabung.
Untuk proses inseminasi, dokter yang memilki Klinik Bamed Skincare ini ini menjelaskan, dalam proses inseminasi ini ada metode untuk proses spermanya, mengondisikan agar sperma yang dimasukkan lebih banyak sperma X atau Y. Sehingga meningkatkan peluang untuk mendapatkan kelamin janin sesuai pilihan.
"Untuk lebih meningkatkan perkiraan keberhasilan, sekarang ada pemeriksaan yang bisa kita lakukan untuk menilai komposisi sperma X dan Y dalam cairan semen. Jadi nanti terlihat mana yang lebih banyak," jelasnya.
Sementara untuk sex selection dengan preimplantation genetic screening pada proses bayi tabung, proses ini dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan kromosom pada embrio. XX atau XY, lalu ditanam embrio sesuai keinginan. Kalau mau anak perempuan, ditanam yang XX. Peluangnya sampai 100 persen. Di Indonesia, hal ini dapat dilakukan pada anak kedua.
Lalu bagaimana dengan cara lain selain dua cara di atas, misalnya dengan memerhatikan posisi hubungan seksual, menggunakan sistem kalender, tanggal hubungan, atau melakukan diet tertentu, termasuk memberikan cairan asam atau basa pada vagina ? “Sebenarnya cara seperti ini tidak dapat dibuktikan. Kalaupun berhasil, karena kebetulan semata”.
Wah... ternyata proses mendapatkan anak perempuan memang nggak mudah, ya! Jika benar-benar niat punya anak perempuan, harus melakukan program lebih dulu seperti yang dijelaskan dr. Yassin.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS