banner-detik
OTHERS

Pentingnya Berpikir Positif

author

fiaindriokusumo01 Jan 2016

Pentingnya Berpikir Positif

Happy New Year Moms! Tahun baru sudah datang dan (lagi-lagi) diikuti dengan sederet list yang ingin saya capai di tahun ini. Namun yang terpenting, saya ingin belajar berpikir positif terlebih dahulu.

Siapa di antara kita yang biasanya mengawali tahun baru dengan sederet daftar berisi hal-hal yang ingin kita ubah, yang ingin kita capai atau yang ingin kita perbaiki? Biasanya ini dilakukan karena tahun baru memberi kita semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saya tidak tahu dengan Anda, tapi itu yang terjadi pada diri saya.

Hmmm, sebut saja di antaranya, saya ingin lebih HEMAT (penting dibuat kapital :D), ingin lebih sabar, ingin menambah investasi, ingin menjadi mama yang lebih baik untuk anak-anak saya, ingin lebih mudah memberi maaf, ingin lebih bisa memahami orang-orang yang berbeda pendapat dengan saya, ingin ini, ingin itu dkk-nya. Panjang ya? Yes. Dan, biasanya ada yang kemudian terealisasi, ada yang kemudian terbengkalai dan masuk ke daftar tahun depan, hahaha.

Namun, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini, saya mencoba untuk lebih realistis dalam membuat list. Nggak perlu panjang, namun saya benar-benar mencari poin penting yang memang perlu saya ubah. Dan untuk tahun ini saya dengan mudah menjawab bahwa saya ingin mengawali tahun dengan belajar berpikir positif. Kenapa? Karena saya merasa sepanjang tahun 2015 saya mudah sekali memiliki pemikiran negatif.

Manfaat berpikir positif

Mungkin karena berita yang saya tonton dan saya baca nyaris didominasi oleh berita-berita yang menyedihkan. Tanpa saya sadar, ini masuk ke dalam pemikiran saya dan menciptakan seorang Fia yang jadinya serba negatif. Swear, saya itu luar biasa parno di tahun kemarin. Sakit sedikit, langsung mikir yang nggak-nggak. Over protective sama krucil karena takut mereka kenapa-kenapa. Sempat susah tidur karena udah ngebayangin besok pas bangun tidur bakalan kejadian macam-macam. Kerjaan meleset sedikit, uring-uringan. Dan hidup pun menderita kalau sudah seperti ini.

Bagaimana saya membuat banyak list kalau kemudian saya pribadi nggak happy karena si negative thinking ini? Jadi, sebelum melangkah ke point rencana kedua, saya harus benahi dulu dong masalah utama saya, That’s why saya memilih berpikir positif.

Siapa yang nggak tahu manfaat dari berpikir positif? Yes, berpikir positif membuat kita jadi lebih optimis, nggak mudah stress, otomatis jadi lebih sehat, jadi lebih percaya diri dan yang pasti jadi lebih BAHAGIA. Ini beberapa rencana saya untuk terus mencoba berpikir positif:

Bergaul dengan orang yang juga berpikiran positif

Salah satu pesan dari mama yang saya ingat benar hingga detik ini adalah sebuah pepatah dari Mesir kuno yang bilang kalau kita adalah separuh dari teman kita. Jadi, kalau teman-teman kita itu maling, ya kita akan menjadi maling. Kalau teman-teman kita nggak punya ambisi kita pun akan terbawa seperti itu, dan kalau teman-teman kita adalah orang yang optimis dan berpikir positif, kita juga terbawa seperti itu.

Selalu percaya kalau setiap masalah pasti ada jalan keluarnya

Seperti yang sempat singgung, saat sakit mendera saya suka parno. Setelah dipikir-pikir kenapa juga harus parno berlebihan. Sakit? Ya berikan obat. Datang ke dokter dan minta pengobatan kalau memang dibutuhkan. Pekerjaan nggak beres? Cari tahu masalahnya apa atau siapa. Segera bereskan.

Realistis

Salah satunya dengan membuat rencana harian atau target secara realistis. Kalau kita tahu kita hanya sanggup 'berjalan' maksimal sejauh 2000 meter, kenapa juga memaksakan diri berjalan sejauah 7000 meter yang membuat kita kemudian ngesot dan tertatih-tatih.  Atau misalnya, ada orang yang tidak suka sama kita yang kita sendiri tidak tahu alasannya apa. Sudah mencoba bersikap baik (karena kita berpikir positif) tapi dia tetap rese nggak kepuguhan? Ya sudah diamkan saja. Ada pengaruhnya nggak sama hidup kita kalau hubungan kita nggak baik sama dia? Nggak ada? Ya udah cuekin. Realistis aja kalau memang dalam hidup itu akan selalu ada orang-orang yang enaknya kita sapu jauh-jauh seperti debu.

Nggak usah berusaha menyenangkan semua pihak

Sadari bahwa dalam setiap aspek hidup yang kita ambil akan selalu ada orang yang pro kontra dengan keputusan kita. Selama kita yakin bahwa keputusan kita benar dan tidak merugikan orang lain, jalan terus saja. Percaya deh, dengan berani menjadi tidak populer di mata beberapa orang, beban hidup berkurang nyaris 50%.

Jadi, siapa yang mau ikutan berpikir positif bersama saya di sepanjang tahun 2016 ini?

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan