8 Tips for SAHM Get Back Into The Workforce

#MommiesWorkingIt

fiaindriokusumo・26 Oct 2015

detail-thumb

Pingiiiiiiin banget kembali bekerja setelah lama menjadi SAHM, tapi takut nggak mampu lagi bersaing di dunia kerja? Siapkan 8 hal ini agar Anda bisa kembali ke arena persaingan dunia kerja.

Beberapa teman saya memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus mengurus anak setelah melahirkan. Ada di antara mereka yang kemudian benar-benar terlepas dari hiruk pikuk dunia kerja, tapi ada juga yang memilih menjadi freelance agar tetap update mengenai pekerjaan.

Salah satunya (sebut saja namanya Mawar, hahaha) baru-baru ini curhat di whatsapp. Setelah off dari dunia kerja selama 2 tahun, sekarang dia mulai ingin kembali bekerja atas nama kebutuhan akan uang demi mengatur masa depan yang baik untuk kedua anaknya. Tapi setelah kirim-kirim lamaran sana sini, hanya satu perusahaan yang memanggil tapi kemudian gagal dengan alasan “2 tahun nggak kerja lumayan lama juga ya. Masih bisa emangnya mengikuti ritme orang kantoran lagi?”  Mommies pernah nggak ngalamin hal yang sama?

Kalau menurut Carol Fishman Cohen, CEO dari iRelaunch - konsultan yang membantu professionals get back into the workforce dan Allison O’Kelly, CEO sekaligus founder dari Mom Corps, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

back to work 3

  • Resume refresh
  • Sebisa mungkin saat rehat dari dunia kerja, ada aktivitas lain yang Anda lakukan yang bisa dimasukkan ke dalam CV. Misalnya, menjadi freelance atau mengikuti course. Dengan mengetahui kalau Anda tetap mengasah kemampuan ataupun menambah ilmu baru di saat rehat, itu akan memberi Anda nilai plus di mata perusahaan.

  • Pastikan apa yang benar-benar ingin Anda lakukan
  • Saat mengirim lamaran ke perusahaan atau melakukan wawancara pekerjaan, usahakan jangan terlihat desperate dengan menuliskan kalau Anda melamar posisi A atau B. Atau mengatakan kalau Anda mau melakukan apa saja. Jangan. Seputus. Asa.Itu! Tunjukkan di bagian apa Anda memiliki nilai lebih dan fokus pada poin itu.

  • Try a new things
  • Jangan berpikir kalau Anda balik kerja berarti harus di dunia yang sama dengan tempat kerja terakhir Anda. This is a perfect time for repositioning. Kayak teman saya, selama sekian belas tahun dia bekerja di dunia media di divisi editorial, saat kembali bekerja, surprisingly dia mendapat penawaran menjadi PR Manager di sebuah hotel bintang lima.

  • Get out of the house
  • Mau kembali bekerja tapi malas mengangkat badan dari tempat tidur di rumah? Ya nggak dapat apa-apa! Menurut Kelly, sebagian besar kesalahan yang paling sering dilakukan oleh para calon working mommies adalah berpikir kalau they can get their job the same way they got their last job! Coba deh berhubungan kembali dengan rekan-rekan kerja dulu, mantan klien ataupun mantan atasan. Cukup dengan ngobrol-ngobrol singkat via telepon. Minimal mereka tahu bahwa Anda ada rencana untuk kembali ke dunia kerja.

    Masih ada 4 hal lain yang perlu dilakukan. Let's find out ...

    COFFEE LAPTOP

    5. Cari tahu tentang perusahaan yang Anda tuju

    Jangan sampai saat Anda sudah mengirimkan lamaran dan menerima panggilan wawancara, ternyata Anda belum mempelajari tentang perusahaan tersebut. Saya pernah mewawancarai kandidat reporter untuk sebuah majalah. Saat saya tanya apa yang dia tahu tentang majalah tersebut, dia menjawabnya dengan salah total. Majalah  bulanan dia sebut tabloid mingguan.

    6. Pelajari trend industri masa kini

    Nggak bekerja bukan berarti Anda nggak tahu perkembangan dunia kerja saat ini. Ibarat kata kalau di dunia fashion ada what’s in dan what’s out, maka di dunia kerja pun juga ada tren seperti itu. Dan inilah yang perlu Anda ketahui.

    7. Social media update

    Coba cek profil Anda di Linkedin, jangan-jangan informasi terakhir yang Anda cantumkan adalah posisi kerja Anda di tempat terakhir (saya sempat seperti ini.... *tertundukmalu*).

    8. Update skill

    Seberapa familiar Anda dengan teknologi komputer masa kini? Social media terbaru apa saja yang sudah Anda kulik? Karena bagaimanapun, kita ada di era ketika digital sudah menjadi bagian dari hidup. Jangan sampai Anda menjadi calon karyawan yang gaptek. Dengan paham teknologi Anda bisa memanfaatkannya untuk memudahkan hidup, seperti memiliki 10 aplikasi untuk working mommies.