Sorry, we couldn't find any article matching ''
Gadget, Teman atau Lawan untuk Pendidikan Si Kecil?
Oh... Bumi sudah boleh main gadget, ya, Dis?
Nggak takut ya, banyak yang bilang kalau gadget bisa bikin anak jadi bodoh, lho.
Rasanya sudah puluhan kali saya mendengar komentar atau pernyataan seperti ini mampir di kuping saya. Iya, saya memang sudah mengizinkan Bumi, anak saya yang berumur 5 tahun, untuk bermain gadget. Karena menurut saya, gadget memiliki sisi positif dan negatif. Tergantung bagaimana menyikapinya, yang jelas kita harus lebih dulu pintar menggunakannya.
Saya menemukan banyak sekali konten edukatif dan menarik untuk anak di App Store atau Google Play, mulai dari belajar mengenal huruf, angka, warna, hingga beragam permainan edukatif lainnya. YouTube juga memuat ratusan video edukatif untuk membantu anak kita mengenal dunia sekitarnya. Biar bagaimana pun gadget dan teknologi memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Untuk itu, kita nggak boleh gaptek untuk bisa mendampingi anak saat menggunakan gadget.
Jadinya, apa yang harus kita perhatikan ketika anak bermain gadget?
Batasi Waktu Penggunaan
Menurut American Academy of Pediatrics, anak di bawah usia 2 tahun harus bebas dari gadget. Sedangkan untuk balita, pemakaian gadget wajib dibatasi dua jam sehari. Saya memperbolehkan Bumi main gadget saat akhir pekan saja. Durasi waktunya pun hanya 30 menit, setelah sarapan, makan siang, dan menjelang malam.
Dampingi Anak
Saya membatasi aplikasi yang Bumi gunakan, yaitu main games edukatif dan nonton video Youtube yang positif. Tapi saya selalu mengawasi serta memberikan password dan blok untuk memastikan dia tidak melihat situs-situs yang tidak diinginkan secara tidak sengaja.
Batasi Zona Teknologi
Ada beberapa area rumah yang bebas gadget, seperti tempat tidur dan ruang makan, agar Bumi nggak kebablasan main smartphone. Dia hanya boleh bermain gadget di ruang terbuka, seperti teras, ruang tengah dan ruang TV, agar mudah diawasi.
Saya percaya akan manfaat positif gadget karena saya sendiri menggunakannya untuk mencari informasi tentang persiapan dana pendidikan anak. Setelah melakukan online research dan mendapatkan saran dari teman, saya menemukan HSBC Advance sebagai mitra keuangan yang tepat untuk membantu mengubah impian pendidikan saya untuk Bumi menjadi rencana ‘advance’ yang nyata.
Yang menarik perhatian saya adalah HSBC Advance memberikan solusi keuangan yang dapat di kelola dari gadget, sehingga saya dapat mempersiapkan dana pendidikan Bumi kapanpun, dimanapun, secara one click away. Melalui fitur Personal Internet Banking, saya dapat membeli* solusi investasi bulanan untuk mengumpulkan dana pendidikan Bumi, mulai dari Rp 2,5 juta, dan menghemat biaya administrasi hingga 45%. Selain itu, saya dapat memonitor perkembangan solusi investasi tersebut melalui fitur Wealth Dashboard.
Lebih asik lagi, HSBC Advance memberikan beragam manfaat gaya hidup untuk memastikan quality time saya bersama Bumi (yang bebas gadget tentunya) lebih istimewa. Kartu Debit HSBC Advance memberikan 20% cash rebate untuk makan di akhir pekan. Selain itu, Kartu Kredit HSBC Visa Platinum memberikan gratis upgrade ke Shell V-Power setiap akhir pekan serta gratis** iuran tahunan.
Yuk, bergabung bersama HSBC Advance dan dapatkan cash back hingga Rp 2,5 juta. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://www.hsbc.co.id/AdvanceEdu.
*Khusus untuk top up solusi investasi
**Selama rekening HSBC Advance Anda memenuhi saldo minimum
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS