Sorry, we couldn't find any article matching ''
Sexting dengan Pasangan, Apa yang Perlu Diperhatikan?
Di tengah kemajuan teknologi, semua memang sudah serba mudah. Apa pun jadi lebih praktis. Bahkan, rangsangan seksual bisa dilakukan lewat smartphone atau sexting.
Melakukan sexting dengan pasangan tentu sah-sah saja, bahkan bisa dianggap sebagai foreplay. Dalam buku Secrets of Better Sex, sang penulis Joel D Block PH.D, mengungkapkan bahwa mengucapkan kalimat-kalimat menggoda merupakan langkah mujarab untuk meningkatkan gairah. Lagi pula, sesi foreplay memang sangat penting. Ibarat mesin, perlu pemanasan terlebih dulu untuk bisa turn on.
Sexting juga bisa dilakukan untuk pasangan yang sedang menjalani hubungan jarak jauh. Untuk melepas rasa kangen, menyalurkan gairah tentu tidak mudah. Jadi, salah satu caranya bisa dengan sexting.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan ketika ingin melakukan sexting. Apa saja?
Be Smart
Pesan-pesan menggoda ini tentu hanya kita tujukan untuk pasangan. Jangan sampai terlihat atau terbaca oleh orang lain. Jika pesan ini bocor, tentu saja bikin malu. Untuk mencegah hal tersebut, pastikan kalau sexting tidak diumbar lewat email apalagi sosial media. Lagian, nggak semua hal perlu diumumkan di sosial media, terutama untuk hal yang sifatnya sangat pribadi seperti soal mesra-mesraan dengan pasangan.
Bagaimana pun, hacker ada di mana-mana. Belum lagi kalau ada teman jahil yang screenshot unggahan kita. Oleh sebab itu, gunakan smartphone dan chat pribadi. Pastikan juga jangan sampai anak-anak melihatnya. Jika tidak, bisa-bisa Mommies diberondong pertanyaan mengenai seks yang sulit untuk dijawab.
Lebih berhati-hati
Sebenarnya poin ini tidak berbeda jauh dengan langkah pertama. Kita harus lebih berhati-hati ketika melakukan sexting. Jangan sampai pesan pribadi menjadi rahasia umum dan aib sendiri. Untuk itu, sebelum mengirim pesan menggoda sebaiknya pastikan jika itu tidak akan terbaca oleh orang lain. Terutama jika pesan yang Mommies kirim berupa foto. Penting sekali untuk memperhatikan waktu. Jangan sampai sexting ini dilakukan di jam-jam sibuk, sehingga risiko salah kirim chat bisa diminimalisir.
Tidak perlu dilakukan setiap saat
Sexting perlu dilakukan di waktu yang tepat. Jika menggoda suami lewat chat setiap hari, lama-lama tidak akan menarik lagi. Supaya sexting benar-benar bermanfaat dan ampuh sebagai foreplay, mungkin ada baiknya Mommies mengatur strategi yang tepat. Misalnya, mengirim teks seksi satu atau dua minggu sekali. Waktunya pun bisa berbeda-beda. Dengan begitu, setiap pesan yang suami terima bisa menjadi kejutan dan segera direalisasikan.
Eksplisit
Saat sexting, usahakan untuk mengirim pesan secara eksplisit. Katakan apa yang sedang dilakukan atau apa yang diharapkan. Salah satu keunggulan sexting adalah Mommies tidak perlu mengucapkan dirty talk secara langsung ke suami. Kita hanya perlu menuliskannya lewat kata-kata. Tidak ada salahnya memikirkan fantasi seksual terbesar Mommies dan sampaikan lewat pesan.
Pastikan bisa diwujudkan
Apa yang Mommies tuliskan saat sexting tentu saja harus benar-benar bisa diwujudkan bersama pasangan. Kalau dalam pesan kita mengatakan ke suami akan menggunakan lingerie baru dan menyambut suami dengan memberikan beberapa kejutan, ya harus benar-benar direalisasikan. Jangan sampai ketika suami benar-benar tergoda dan memutuskan untuk pulang lebih cepat, ia justru mendapati kita sedang tidur di kamar dengan daster butut. Biar bagaimana pun juga, salah satu hal yang menyenangkan dari sexting adalah bisa menciptakan 'letupan gairah' dan dipraktikkan selanjutnya. Namun kalau tidak sesuai, tentu akan jadi antiklimaks.
Itu dia tips melakukan sexting agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Selamat mencoba, Mommies!
Share Article
COMMENTS