Money Talks: Pentingnya Dana Darurat

Financial Wellness

Mommies Daily・16 Sep 2015

detail-thumb

Ditulis oleh: Prita Hapsari Ghozie, SE, Mcom, GCertFP,CFP®, QWP – Chief Financial Planner ZAP Finance

Jangan samakan dana darurat dengan tabungan ya mommies, karena ini adalah dua istilah yang berbeda.

Penghasilan dari gaji masih 20 hari lagi. Tiba-tiba lemari pendingin di rumah rusak dan terpaksa mengganti baru dengan biaya jutaan rupiah. Karena tidak ada sisa dari gaji, maka gesek kartu kredit menjadi jalan keluarnya. Pernahkah mengalami hal yang serupa?

DanaDarurat

 

*Gambar dari sini

Dalam perencanaan keuangan, dana darurat adalah aspek penting yang harus disiapkan oleh semua orang. Sesuai namanya, dana darurat adalah suatu dana terpisah yang khusus disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat, seperti kondisi alat rumah tangga penting rusak dan harus segera menggganti baru. Keadaaan lain yang tak terduga juga seperti terjadinya PHK dari pencari nafkah, kebutuhan biaya karena sakit, biaya bantuan untuk keluarga, dan lain-lain.

Jumlah dana darurat yang ideal bisa bervariasi untuk setiap keluarga. Sebagai panduan umum, keluarga tanpa tanggungan setidaknya membutuhkan dana darurat sejumlah 3 kali pengeluaran rutin bulanan. Sedangkan, keluarga dengan tanggungan membutuhkan setidaknya 6 kali pengeluaran rutin bulanan.

Bagaimana praktiknya? Misalkan sebuah keluarga dengan tanggungan memiliki pengeluaran rutinnnya sebesar Rp10 juta. Maka dana darurat yang dibutuhkan adalah Rp60 juta. Pahami bahwa panduan ini adalah panduan umum. Di mana, hasilnya bisa bertambah apabila keluarga kita memiliki kebutuhan khusus yang spesifik seperti punya dua rumah tinggal, punya anak berkebutuhan khusus, sakit dan butuh obat-obatan rutin, dan lainnya.

Cara menyisihkan dana darurat yang paling mendasar adalah menyisihkan setidaknya 5% dari gaji untuk pos dana darurat. Jika bulan ini tidak terpakai, maka saldonya terakumulasi dengan 5% dari bulan berikutnya. Begitu seterusnya hingga saldo dana darurat mencapai jumlah ideal yang dibutuhkan oleh keluarga kita. Jika ada sumber penghasilan lain seperti bonus, sangat baik untuk segera dialokasikan untuk dana darurat.

Mommies, dalam menyiapkan dana darurat ini, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan;

  • Dana darurat harus dipisah dari rekening operasional harian dan tabungan yang ditujukan untuk memenuhi tujuan finansial tertentu.
  • Dana darurat harus mudah diambil kapan saja dan di mana saja. Untuk itu, rekening tabungan dengan kartu ATM merupakan pilihan terbaik.
  • Dana darurat harus ditempatkan di instrumen yang aman, dalam arti memiliki risiko fluktuasi dan risiko gagal penarikan yang rendah. Sekali lagi, tabungan adalah produk yang sangat stabil nilainya.
  • Jadi, sudahkah dana darurat keluarga kita ideal? Live a beautiful life!

     

    Prita Hapsari Ghozie adalah seorang perencana keuangan independen, penulis buku laris “Cantik, Gaya, & Tetap Kaya” serta “Make It Happen,” pembicara, dosen dan ibu dari 2 orang anak. Sebagai Founder dan Chief Financial Planner di ZAP Finance – sebuah konsultan perencanaan keuangan independen di Indonesia. Berpengalaman lebih dari 8 tahun sebagai perencana keuangan dan didukung latar belakang edukasi di bidang keuangan, Prita memiliki kompetensi untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal keuangan.