5 Kiat Berolahraga yang Aman Ketika Hamil

FitnFab Mommy

mamul・02 Apr 2015

detail-thumb

Banyak manfaat positif dari rutin berolahraga selama hamil. Bahkan setelah proses persalinan dilewati, tubuh Anda dapat kembali fit dengan mudah karena rutin berolahraga selama hamil.

Tidak bisa dipungkiri, olahraga merupakan salah satu cara terbaik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, memerlukan kegiatan olahraga supaya fit. Tidak terkecuali ibu hamil. Walaupun dalam keadaan berbadan dua, sebaiknya ibu hamil tetap menyediakan waktu untuk berolahraga.

Meskipun gerakan olahraga pada ibu hamil terkesan ringan, namun tetap saja harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan ibu hamil. Pada dasarnya, gerakan olahraga pada ibu hamil diutamakan untuk menjaga kinerja jantung, mengatur kenaikan berat badan, menjaga kebugaran tubuh serta menyiapkan dan menguatkan otot-otot tubuh saat proses persalinan. Memang, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan sebelum memutuskan kapan dan menentukan jenis olahraga apa yang akan dilakukan.

Selain untuk menguatkan dan menyehatkan ibu hamil, olahraga pun dapat membantu menjaga kestabilan mood ibu hamil. Seperti yang kita ketahui, perasaan senang dan puas setelah berolahraga diakibatkan tubuh mengeluarkan hormon endorphin. Hormon endorphin inilah yang memberikan ketenangan pada tubuh dan dapat menghalau stres. Pun pada ibu hamil yang teratur berolahraga, otomatis kadar hormon endorphin dapat terjaga. Dengan berolahraga, ibu hamil dapat mengurangi rasa kurang nyaman pada pinggang dan mengurangi rasa pegal pada tubuh selama hamil. Kemudian, olahraga juga dapat membantu ibu hamil untuk tidur lebih nyenyak. Dan yang terpenting, aliran oksigen dalam darah pada ibu hamil dapat mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh.

Saya pun melakukan dua macam olahraga yang bisa dilakukan di sekitar rumah selama kehamilan anak kedua ini, yaitu jalan santai dan yoga. Namun, dikarenakan saya pernah mengalami flek ringan saat awal masa kehamilan, maka saya memulai berolahraga setelah usia kandungan memasuki enam bulan. Itupun setelah saya berkonsultasi dengan dokter kandungan langganan. Awalnya, dokter hanya mengizinkan saya berjalan-jalan santai saat pagi hari di sekitar rumah selama 15 menit.

sport

Setelah tubuh terbiasa, barulah saya mulai berlatih yoga pernafasan kemudian dilanjutkan dengan gerakan-gerakan yoga untuk ibu hamil. Karena saya terbiasa melakukan yoga semenjak sebelum hamil, jadi saya memilih untuk berlatih yoga di rumah melalui beberapa video yang ada di Youtube. Lalu setelah usia kandungan saya melewati tujuh bulan, saya akan mulai melakukan olahraga air. Pilihan saya adalah berjalan santai di dalam air selama sepuluh menit dan berenang gaya dada dengan santai sesuai kemampuan.

Belajar dari pengalaman sendiri dan setelah mengumpulkan berbagai informasi, ternyata ada beberapa hal yang perlu kita ingat jika ingin melakukan olahraga selama masa kehamilan, antara lain:

  • Konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum melakukan olahraga secara rutin selama masa kehamilan. Dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan, maka dokter bisa menyarankan kapan Anda memulai kegiatan olahraga dan jenis olahraga apa yang cocok untuk Anda setelah disesuaikan dengan riwayat kesehatan. Tujuan dari berkonsultasi kepada dokter kandungan adalah agar ibu hamil terhindar dari hal-hal yang membahayakan (beresiko tinggi) bagi ibu hamil dan bayi yang dikandung.
  • Jika Anda belum terbiasa berolahraga, maka bisa dimulai dengan berjalan santai selama 10-15 menit dan lakukan selama 2-3 kali seminggu. Tidak perlu melihat pace atau jarak tempuh. Cukup berjalan dengan santai dan nikmati udara di sekitar Anda.
  • Jika tubuh mulai siap, Anda dapat melakukan olahraga lain yang diselang-seling dengan jalan santai. Misalnya, yoga pre natal, pilates pre natal ataupun melakukan olahraga air. Sebaiknya lakukan dengan durasi 10-15 menit. Jangan lupa, konsultasikan juga dengan dokter kandungan kapan sebaiknya Anda mengganti jenis olahraga yang ingin dilakukan.
  • Sebaiknya, Anda tidak menambah frekuensi dan durasi kegiatan olahraga menjelang proses persalinan, yakni sekitar duabelas minggu menjelang persalinan.
  • Hentikan kegiatan olahraga jika Anda mengalami hal-hal seperti berikut :
  • Pendarahan pada vagina. Sedikit atau banyak darah yang keluar, segera hentikan olahraga dan langsung temui dokter kandungan/bidan terdekat.
  • Penglihatan kabur (berkunang-kunang). Ini pertanda dehidrasi, maka segera hentikan olahraga dan beristirahat.
  • Nafas tersengal-sengal di tengah-tengah kegiatan olahraga adalah pertanda kelelahan. Maka segera hentikan kegiatan olahraga.
  • Nyeri pada bagian dada dan perut, segera hentikan olahraga dan hubungi petugas kesehatan.
  • Suhu tubuh meningkat atau tubuh mengalami demam.
  • Ternyata, banyak juga yang harus diperhatikan saat mulai melakukan kegiatan olahraga. Namun, selama Anda mematuhi saran dari dokter kandungan dan tidak terburu-buru atau tidak ngoyo dalam berolahraga, maka bisa dipetik manfaat positif dari rutin berolahraga selama hamil. Bahkan setelah proses persalinan dilewati, tubuh Anda dapat kembali fit dengan mudah karena rutin berolahraga selama hamil. Yang pasti, jangan terlalu memaksakan untuk melakukan gerakan olahraga yang menyulitkan diri, ya. Selamat berolahraga!