Kiat Merawat Pakaian

News

kirana21・26 Dec 2014

detail-thumb

Baju adalah salah satu godaan belanja perempuan. Hayoo, ngakuu..:D. Kalaupun menahan diri nggak belanja baju buat diri sendiri, biasanya dialihkan ke baju anak :D. Malah nggak cuma perempuan, ya, mungkin Pak Suami juga hobi beli baju?

Nah, tapi apa hobi beli baju ini sudah diimbangi dengan pengetahuan tentang perawatan dan penyimpanan baju?

Closet-Tour

Kain/bahan macam-macam, lho, Mom. Ada yang asalnya serat alami, ada yang sintetis. Ada yang bahannya tebal atau tipis, kasar atau halus, dengan bermacam motif dan aplikasi. Otomatis cara perawatan masing-masing bahan juga berbeda-beda.

Pada dasarnya, cara penanganan masing-masing garmen sudah ada di wash tag yang ada di tiap baju. Tapi itu, kan, untuk baju yang beli di toko atau butik, ya. Padahal mungkin beberapa baju kita dibuat di penjahit dan jelas nggak ada washing instruction-nya. Lalu bagaimana mengingat-ingat cara menangani masing-masing baju?

Menurut Pak Fahmi, dosen IKJ yang menjadi narasumber acara Philips Rumah Inovasi beberapa hari lalu, gampangnya kita bagi baju berdasarkan:

1. Bahannya alami atau sintetis.

Bahan sintetis biasanya sensitif terhadap panas, jadi beberapa diantaranya bahkan tidak bisa disetrika langsung. Cukup gunakan steamer saja untuk menghaluskan bila ada yang kusut, atau kalau tidak ada bisa tetap menggunakan setrika tapi dialasi dulu dengan kain yang lebih tebal seperti handuk.

Kelebihannya, sih, bahan sintetis jatuhnya tipis, ringan melayang, dan berenda-renda. Beberapa jenis kainnya melar dan jatuh sehingga enak dipakai. Kekurangannya, biasanya bahannya agak panas, kurang menyerap keringat, dan cepat berbau.

Bahan alami kebanyakan lebih tebal, berserat, dan tahan panas setrikaan. Tapi walau tebal, biasanya malah adem dipakai dan menyerap keringat.

Kiat untuk mengetahui suatu bahan ada campuran sintetis atau tidak adalah dengan cara membakar sedikit serat/benang kainnya. Bila hasil bakarnya hancur menjadi abu tanpa ada residu brindil-brindil seperti plastik terbakar, berarti seratnya alami.

Kiat perawatan pakaian yang lain?

2. Jenis kainnya melar atau tidak.

Kain yang melar seperti jenis kaos, jersey, wol, sifon, brokat, tile, dll sebaiknya disimpan dengan cara dilipat. Bahan-bahan ini jika digantung lama-kelamaan akan memanjang dan bukaan leher juga akan melebar.

Khusus untuk kain beraplikasi seperti payet atau manik baik seperti kebaya atau kaos biasa jika akan disimpan untuk waktu yang lama, lapis dengan kertas lebar seperti bahan koran (kertas polos tentunya karena tinta berisiko transfer color ke bahan baju) ketika dilipat. Guna kertas ini adalah untuk mencegah payet saling terkait atau tersangkut ke kain.

3. Garmen khusus: kebaya, kain tradisional.

kain tradisional

Garmen khusus juga sebaiknya disimpan terpisah dari baju-baju lain yang lebih sering dipakai. Lebih baik lagi bila bisa disatukan dalam kotak tersendiri supaya tidak tergencet tumpukan baju lain dan berakibat kebaya bergaris bekas lipatan.

Kebaya, apalagi yang berpayet, juga tidak disarankan untuk digantung. Payet yang berat akan menarik bahan kebaya sehingga bisa merubah bentuk kebaya itu sendiri.

Kain tradisional juga dipisah menyimpannya, ya. Batik disatukan dengan batik, songket dengan songket, dst.

O, ya, bahan berpayet jangan dicuci dengan deterjen. Cukup direndam dengan syampo saja sebentar, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Kalau sampai kotor terkena noda, gunakan sabun mandi batangan saja karena lebih aman, nggak merusak payet.

Kiat lainnya, untuk menghindari tungau biasanya, kan, kita pakai kapur barus alias kamper. Tapi karena debunya bisa merusak ke beberapa jenis bahan baju dan bahaya juga kalau terhirup, disarankan dibungkus dulu dengan tisu sebelum ditaruh di lemari. Untuk alternatif yang lebih simpel dan alami, bisa gunakan lada.

Nah, sudah punya kiat merawatnya, jadi nambah gak, nih, koleksi pakaian Mommies? :D