Tabir Surya, Tak Hanya Untuk Orang Dewasa!

Health & Nutrition

TanyaDok.com・28 Apr 2014

detail-thumb

sun screen

Tabir surya atau sunscreen merupakan produk perlindungan terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebihan. Sunscreen umumnya merupakan kombinasi dari bahan kimia organik dan anorganik yang diformulasikan secara khusus untuk menyaring paparan sinar ultraviolet matahari, sehingga tidak seluruh sinar UV tersebut dapat berpenetrasi ke dalam kulit kita yang berpotensi terkena penyakit kanker kulit.

Tahukah Mommies, bahwa sinar ultraviolet matahari mempunyai spektrum panjang gelombang antara 100-400nm, yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu UV A, UV B, dan UV C, dan masing-masing kelompok ini mempunyai efek yang berbeda apabila berpenetrasi ke dalam kulit kita secara berlebih.

  • UV A (panjang gelombang 320-400nm), merupakan komposisi terbesar pada pancaran sinar matahari dengan jumlahnya yang diperkirakan mencapai 90% dari total radiasi. Sinar UV A ini dapat berpenetrasi ke dalam kulit hingga lapisan dermis (lapisan kulit tengah) serta menghasilkan radikal bebas dan menyebabkan kerusakan struktur kolagen kulit sehingga dapat menimbulkan penuaan dini pada jaringan kulit kita.
  • UV B (panjang gelombang 280-320 nm), yaitu dengan jumlah 10% dari total pancaran ultraviolet sinar matahari, dapat berpenetrasi pada lapisan epidermis (lapisan paling luar kulit). Sinar UV B inilah yang paling banyak menyebabkan eritema (sun burns), hingga meningkatkan resiko kanker kulit. Namun pada kadar yang rendah, UV B ini berperan dalam pembentukan vitamin D3 (cholecalciterol) di tubuh kita.
  • UV C (panjang gelombang 100-280 nm). Sinar UV ini secara sempurna terserap di lapisan atmosfer bumi.
  • Harus diperhatikan saat kita memilih produk tabir surya, bahwa produk yang terbaik saat ini adalah produk tabir surya yang mempunyai perlindungan dari sinar UV A dan UV B. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh COLIPA International menyatakan bahwa potensi terjadinya kerusakan kulit yang disebabkan oleh radiasi sinar UV berbanding terbalik dengan panjangnya gelombang sinar UV tersebut. Sinar UV dengan gelombang 280 nm mempunyai 1000 kali potensi kerusakan kulit dibandingkan dengan gelombang 340 nm. Oleh karena itu kemampuan proteksi dari sinar UV B pada produk tabir surya memegang peranan penting untuk menghindari kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

    Pada produk-produk tabir surya juga sebagian besar mencantumkan angka SPF.

    Selanjutnya: Tahukah Mommies apa SPF itu sebenarnya? >>

    SPF yang sering dicantumkan pada kemasan produk tabir surya, merupakan singkatan dari Sun Protection Factor, yaitu index keefektifan dari produk tabir surya tersebut untuk memproteksi kulit dari timbulnya eritema/ sunburn akibat paparan sinar ultra violet. Lamanya proteksi dari produk tabir surya tersebut pada masing-masing orang berbeda, tergantung pada tingkat ketahanan alami kulit tiap orang untuk terpapar sinar matahari hingga timbul kemerahan/sunburn. Pertahanan alami kulit tersebut antara lain, banyaknya kandungan melanin pada kulit, serta rambut pada kulit. Semakin tinggi angka SPF, maka semakin efektif pula produk tabir surya tersebut untuk memproteksi kulit kita.

    Lama maksimum paparan UV hingga timbul eritema= (lama ketahanan alami kulit hingga timbul eritema min) x (angka SPF)

    Produk tabir surya dengan SPF 30 dapat memberikan masa paparan sinar UV terhadap kulit kurang lebih dua kali lipat lebih lama dari SPF 15. Namun kadar proteksi dari tabir surya dengan SPF 15 yaitu 93.3%, hanya meningkat 3.4 point menjadi 96.7% pada tabir surya dengan SPF 30. Hal ini harus kita pahami, karena ternyata untuk mendapatkan hasil proteksi yang maksimal terhadap kerusakan kulit akibat paparan sinar UV matahari, bukan semata-mata dengan mencari produk ber-SPF paling tinggi, namun dengan meningkatkan kuantitas pemakaian tabir surya tersebut.

    Tabel perbandingan kadar proteksi pada indeks SPF tabir surya:

    spfDikutip dari : Sun protection: on the efficiency of UV filters, Kosmetische Praxis 2010 (2), 10-13

    Tidak ada perlindungan 100% dari produk tabir surya, hal ini diungkapkan oleh COLIPA (Comité de liaison de la parfumerie), oleh karena itu penggunaan terminologi sun blocker ditolak penggunaannya karena dirasa kurang tepat.

    Berikut ini hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam penggunaan tabir surya agar dapat menghasilkan proteksi yang maksimal bagi kulit kita :

  • Gunakan tabir surya sekitar 30 menit sebelum beraktivitas di bawah matahari. Produk tabir surya ini memerlukan waktu yang cukup untuk terabsorbsi kedalam lapisan kulit dan menjadi aktif.
  • Gunakan tabir surya dalam jumlah yang cukup, merata pada seluruh area tubuh yang terekspos.
  • Produk tabir surya tahan air, mempunyai proteksi yang sedikit lebih lama, namun untuk mengoptimalkan fungsi perlindungannya, gunakan berulangkali setelah terbasuh oleh air.
  • Mommies mungkin berpikir bahwa kulit Mommies atau si kecil tidak terbakar matahari, namun tidak demikian kenyataannya. Sunburn atau kemerahan pada kulit akibat terbakar panas matahari baru akan terasa 2-4 jam setelah terpapar panas matahari, dan nyerinya tetap bertahan sampai 24-36 jam setelahnya. Olehkarena itu, selalu gunakan tabir surya.
  • Tabir surya mempunyai masa kedaluwarsa yang singkat. Selalu cek tanggal kedaluwarsa pada produk yang akan digunakan.
  • Meskipun sudah menggunakan tabir surya, sebaiknya tetap hindari pancaran sinar matahari antara pukul 11.00-14.00.
  • Ingat, sinar UV tetap dapat menembus lapisan kaca maupun air, serta kain katun tipis. Sinar UV juga tetap dapat menembus lapisan awan, oleh karena itu jangan terbuai hanya karena kita terlindungi dari terik matahari oleh awan dan terasa sejuk oleh angin sepoi-sepoi.
  • Sumber dari sini.

     TanyaDok adalah cara hidup sehat modern, memberikan akses kesehatan kapan pun, di mana pun bagi keluarga Indonesia dengan tanya dokter online, artikel kesehatan, solusi hidup sehat, komunitas kesehatan dan rujukan ke pelayanan kesehatan. Cari dan tanyakan masalah kesehatanmu di sini www.tanyadok.com dan follow kami di @tanyadok atau like kami di www.facebook.com/tanyadokteranda.