banner-detik
ETC

Hamil & Menyusui Bisa Tetap Puasa, Lho

author

kirana2112 Aug 2010

Hamil & Menyusui Bisa Tetap Puasa, Lho

Gimana hari-hari pertama puasanya, Moms? Hari pertama puasa saya... ngga sahur..aanndd turns out I got my period :P.

Dari tahun 2004 sampe 2009 (dan kemungkinan masih berlanjut sampai 2010 ini), puasa saya nggak pernah sebulan penuh lagi. Siklus hamil dan menyusui sampai anak berusia dua tahun jatuhnya gantian melulu. Bulan Ramadhan tahun ini pun D3 alias Devan masih belum genap dua tahun, jadi masih berhak mendapatkan ASI. Puasa memang ngga penuh, tapi saya juga belum pernah sampai tidak puasa sama sekali dalam satu bulan Ramadhan.

Di awal-awal saya menjalani hamil/menyusui dan berpuasa, saya memang agak bingung mana yang harus diprioritaskan. Kesehatan dan perkembangan anak/janin, atau pahala berpuasa untuk saya sendiri. Baca literatur tentang ini ternyata juga banyak pendapat macem-macem ya. Termasuk mengenai penggantian puasanya.

Saya sendiri akhirnya berpedoman, untuk ibu hamil dan menyusui kan memang ada keringanan dalam bentuk bisa diganti fidyah atau berpuasa di luar bulan Ramadhan. Walau keringanan ini masih ada pendapat yang berbeda, tapi pada dasarnya dengan adanya keringanan berarti posisi ibu hamil dan menyusui memang dianggap kasus khusus. Di Al-Quran sendiri dihimbau menyusui "disempurnakan sampai anak usia dua tahun". Berarti sampai usia dua tahun itu kasus khusus masih berlaku. Bukan hanya pada masa ASI Eksklusif 0-6 bulan. Usia diatas enam bulan memang bayi sudah mulai mendapat asupan makanan tambahan. Tapi ini kan statusnya pendamping ASI. Nah badan ibu sendiri kan masih dituntut memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan anak.

Dalam pelaksanaannya, beberapa teman sesama ibu hamil dan menyusui tetap bisa berpuasa sebulan penuh, dengan manajemen pola makan dan aktifitas yang bagus tentunya. Kalau saya pribadi, puasa dan nggak puasanya saya selang-seling. Misalnya kalo lagi kuat atau ngga banyak aktifitas, saya puasa dua hari dan sehari ngga puasa. Kalo memang mampu ya diteruskan aja jadi tiga atau empat hari puasa dan sehari recharge hehehe.

Dengan pola selang-seling begini ternyata lebih efektif. Saya bisa dapat puasa setengah bulan atau lebih. Ketimbang di awal bulan maksain puasa seminggu penuh, terus badan malah drop, produksi ASI drop, ke belakangnya malah jadi ngga bisa puasa sama sekali.

Untuk membantu kesuksesan berpuasa, mungkin ada bagusnya membatasi aktifitas juga, terutama aktifitas yang bersifat fisik. Kalau yang biasa ngantor dan banyak aktifitas di lapangan, mungkin bisa dikurangi ya. Tapi kalo yang sehari-hari di rumah aja kejar-kejaran sama bocah, kayaknya ngga mungkin berkurang ya..hehehhee. Saya kalo udah mulai siang menjelang sore dan lemes, bocah-bocah digiring masuk kamar. Mainnya pindah ke kamar jadi ngga usah kejar-kejaran lagi. Syukur kalo bisa sekalian tidur siang semua.

Kalau jenis makanan ketika berbuka dan sahur saya ngga terlalu pilih-pilih ya. Sepanjang berimbang aja gizinya, dan mungkin agak dibanyakin porsi proteinnya. Jangan lupa, diperbanyak asupan cairan. Lebih bagus lagi kalau cairannya berupa protein juga seperti susu. Karena cairan dan protein ini komponen utama ASI.

Oh iya, suplemen jintan hitam (habbatus sauda) juga bisa lho membantu produksi ASI, selain secara umum juga meningkatkan stamina selama berpuasa.

Yuk sharing gimana tips & trik berpuasa Mommies yang lagi hamil atau menyusui di bulan Ramadhan ini. Di sini yang untuk ibu-ibu hamil, dan di sini tempat kumpulnya ibu-ibu menyusui. Oh iya, jangan lupa sharing makanan atau produk suplemen apa yang berhasil meningkatkan produksi ASI Mommies di sini ya.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan :)

Share Article

author

kirana21

FD/MD resident


COMMENTS