Pendidikan Seks
Bicara edukasi seks yang terlintas pertama kali pasti edukasi seks pada anak. Padahal, yakinkah kita tentang pengetahuan seks diri kita sendiri sebagai orang dewasa?
Inilah sudut pandang saya, seorang kepala keluarga yang memiliki dua orang anak mengenai kesetaraan dalam keluarga dan betapa pentingnya pendidikan seks untuk anak-anak.
Kalau si anak lanang tiba-tiba bilang, “Mama, aku mau jadi perempuan saja,” respon apa yang harus dilakukan orangtua?
Ada baiknya jangan nyinyir dan langsung menyalahkan penulis dan penerbitnya saja. Toh, sebagai orangtua ada hal yang bisa kita pelajari lewat kasus buku ini. Ya, setidaknya buat saya pribadi, seorang ibu yang punya anak usia 6 tahun.
Masih bingung dan merasa tabu menjelaskan pendidikan seks pada anak? Nggak tahu harus mulai dari mana dan apa yang perlu diperhatikan saat menjelaskan? Coba simak penjelasan Najelaa Shihab, selaku psikolog sekaligus founder keluargakita.com
Meskipun belum ‘matang’ namun organ reproduksi anak remaja yang sudah memasuki masa puber sudah berfungsi. Lalu, apakah mereka boleh melakukan masturbasi?
Pernah melihat si kecil ‘memainkan’ penisnya? Atau malah si kecil senang mengesek-gesekan di atas badan Mommies? Sebenarnya, apakah kondisi seperti ini bisa dibilang masturbasi?
Mengasuh dan mendidik anak tentu saja perlu kerja tim ibu dan ayah. Walaupun begitu, tetap saja ada ‘porsi’ yang memang sebaiknya diajarkan ayah untuk buah hatinya. Apa saja?
Dalam menanggapi tentang sex education, para orangtua di Indonesia masih belum move on dari generasi sebelumnya. Tetap berharap tidak perlu membahas tentang seks dengan anak, kalau perlu sampai kapan pun.
Soal pendidikan seks, bisa dibilang Mama saya merupakan salah satu contoh produk orangtua zaman dulu. Maksudnya, tipe orangtua yang masih menganggap tabu ketika membicarkan masalah yang satu ini. Makanya, saya lebih banyak…