Featured
Tanggal 2 Mei 2017, jadi hari tak terlupakan untuk Dwi Yulianti dan keluarga kecilnya. Suami tercinta berpulang ke pangkuan-Nya. Meninggalkan dirinya, dan tiga buah hati mereka. Alm Dery, diketahui terlambat didiagnosa malaria, mengakibatkan parasit malaria sudah menyerang organ-organ vital alm.
Dari soal media sosial, tuntutan keluarga, rentannya perempuan mengalami pelecehan seksual, masalah di kantor, hingga tantangan kerepotan mengurus keluarga. Apa, sih, masalah terbesar perempuan?
Betapa inginnya saya bercerita pada Kartini, segala hal yang terjadi di masa sekarang. Perempuan modern yang dulu hanya bisa ia bayangkan. Mungkin ada hal yang akan membuatnya gembira. Namun ada juga yang pasti membuatnya pedih.
Sebabnya pemahaman tentang feminisme yang salah kaprah. Padahal saya bisa menulis ini, bisa pergi bekerja ke kantor setiap hari karena sekolah hingga kuliah adalah hasil perjuangan feminisme.
Indonesia menduduki peringkat kedua soal sampah makanan setelah Saudi Arabi, di 2017. – The Economist Intelligence Unit.
Perempuan, sudah terlalu lama jadi warga kelas dua. Di hari perempuan internasional ini ayo lebih berani melawan stigma. Apa yang berani kita lakukan?
Beberapa hari lalu marak hilir mudik tagar #10yearschallenge. Sekilas momen ini buat have fun aja. Tapi nyatanya, ada hal yang saya pelajari, lho.
Selain sama-sama seorang ibu, apa lagi persamaan kita? Senang scrolling Instagram kan tentunya?
Ini dia sekelumit profil atlet yang berjuang di Asain Para Games. Ketika keterbatasan fisik, bukan alasan untuk menorehkan prestasi. Tapi justru jadi cambuk untuk mengibarkan sang merah putih di negeri sendiri. Tak hanya atlet, ada satu sosok yang memberikan nuansa haru di pembukaan Asian Para Games. Siapa saja mereka?
“Jangan pernah ragu untuk mencari bantuan, entah hanya sebatas curhat kepada teman, do it. If you need a hug, tell the world.” –Kania