banner-detik
BREASTFEEDING

Weaning With Love

author

affi03 Dec 2009

Weaning With Love

Weaning with love adalah tehnik (jika bisa disebut demikian) menyapih yang telah lama saya ketahui dan pelajari alufdan merupakan 'cita-cita' saya sejak mulai menyusui Aluf. Weaning with love maksudnya adalah melakukan penyapihan secara perlahan dan gradual, tanpa pemaksaan dan tidak secara tiba-tiba yang katanya bisa membuat anak trauma. Dalam tehnik ini, anak juga diajak berkomunikasi dengan sang ibu dan dijelaskan, mengapa ia seharusnya tidak lagi menyusu.

Saya sendiri sih tidak pernah menargetkan umur berapa Aluf harus disapih. Saya memang bertekad untuk memberikannya ASI sampai paling tidak dia umur 1 tahun, tapi setelahnya saya pikir tergantung dari kondisi. Jika saya dan Aluf masih sama-sama menikmati kegiatan ini,  ya kenapa tidak diteruskan. Tetapi saya juga berpendapat bahwa jika salah satu sudah tidak lagi merasa nyaman (biasanya sih ibunya ya), sebaiknya mulai dipikirkan untuk menyapih.

Setelah ulang tahun Aluf yang pertama, secara perlahan frekuensi menyusunya berkurang. Ini tidak dilakukan sengaja, tau sendiri dong anak umur satu tahun lagi senang-senangnya bereksplorasi. Jadi saya rasa Aluf jadi jarang minta 'nyonyon' (istilahnya untuk menyusu) karena seharian ia sibuk bermain. Juga, makanan solidnya sudah rutin 3 x sehari, plus snack 1-2 kali sehari dan ia juga sudah minum susu UHT. Nyonyon? Kalau mau tidur siang dan malam saja.

Enam bulan setelahnya, saya hanya memberikan ASI pada saat ia tidur malam. Prinsip saya : don't offer, don't refuse. Jadi kalau dia tidak minta, ya saya tidak menawarkan. Tapi kalau dia minta juga tidak saya tolak. Tapi saya mulai merasa sangat lelah di malam hari karena Aluf masih bangun beberapa kali dan minta disusui. 'Begadang' hampir tiap malam ini betul-betul menguras tenaga dan mental dan pada saat itu saya sudah mulai sibuk mengurus bisnis sendiri.

Sekitar dua bulan menjelang ulang tahunnya yang kedua, saya mulai sering mengingatkan Aluf bahwa kalau dia sudah mulai besar, jadi sudah tidak perlu lagi menyusu. Dan keluarlah kata-kata ajaib para ibu yang menyapih: "Nyonyon itu buat dedek bayi, kalo anak besar nggak nyonyon" :D

Setelah tinggal beberapa hari menuju ulang tahunnya, saya mulai menguatkan diri untuk betul-betul menyapih Aluf. Saya sangat yakin bahwa ia sudah siap, karena pernah loh saya tidak menyusui dia selama 3 hari berturut-turut karena sedang ke luar kota. Saya pikir waktu itu inilah akhir dari masa menyusui kita, eh ternyata pas saya pulang dia masih minta juga! :D

Anyway, saya sudah mempersiapkan diri untuk malam-malam penuh tangisan dan kurang tidur selama proses penyapihan ini, saya pikir walaupun sudah siap, mungkin tetap akan ada sedikit perlawanan dari Aluf. Ternyata saya salah sangka. My little girl took it very well. Hanya malam pertama ia menangis karena sudah mengantuk dan mau nyonyon. Akhirnya saya berikan dengan berkata "Tapi besok malam kita coba lagi ya. Besok Aluf nggak nyonyon ya". Keesokan harinya ia sempat meminta disusui sebelum tidur, tapi ketika saya ingatkan akan janjinya ia tersenyum dan berkata "Nggak nyonyon ya ma? Susu aja ya?" dan ia pun mengambil posisi tidur, ngoceh-ngoceh, ndusel-ndusel ke saya dan tidurlah kita berdua dengan berpelukan :) Hebatnya lagi, sejak sukses disapih, Aluf jadi jarang sekali bangun tengah malam. Kalaupun bangun, kita tinggal menepuk-nepuknya dan iapun tertidur kembali.

Saya merasa sangat bersukur bahwa proses weaning with love berhasil saya lewati dengan lancar dan tanpa 'drama'. Saya juga bangga bahwa putri kecil saya ini ternyata sudah cukup besar untuk mengerti penjelasan yang saya berikan ke dirinya sejak jauh-jauh hari. Walaupun saya akan sangat merasa kangen dengan masa-masa menyusui, saya lega bahwa Aluf berhasil menguasai sebuah skill yang sangat penting untuk manusia kecil ini, yaitu bisa jatuh tertidur sendiri. Saya tidak melihat weaning ini sebagai 'pemisahan' dirinya dari saya. Saya melihatnya sebagai langkah penting di kehidupannya untuk menjadi anak yang mandiri, dengan ikatan batin yang telah terjalin kuat selama masa menyusui 2 tahun sebagai bekalnya.

Dan juga yang tak kalah penting....sekarang saya bisa tidur pules dengan daster tanpa kancing! :D

Share Article

author

affi

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan