banner-detik
SEX

Pasangan Terlalu Sibuk? Ketahui 10 Bahaya jika Jarang Bercinta!

author

Sisca Christinain 5 hours

Pasangan Terlalu Sibuk? Ketahui 10 Bahaya jika Jarang Bercinta!

Sudah nikmat, sehat pula, itu untungnya bercinta. Nah, kalau jarang bercinta, ternyata malah bahaya buat kesehatan. Nggak mau sampai terjadi kan?

Alasan untuk nggak bercinta, dari yang memang karena kondisi, sampai yang dibuat-buat (seperti malas), memang banyak banget. Kalau tidak bisa bercinta karena belum lama punya bayi, ASI masih deras-derasnya, sedang sakit atau isolasi mandiri, itu sih wajar banget, ya. Tapi kalau alasannya sibuk, malas, keburu capek, itu hal-hal yang wajib dicari jalan keluarnya supaya giat bercinta lagi. Mengapa? Ternyata, jarang bercinta bisa bawa bahaya bagi kesehatan.

Menurut pakar, “puasa” seks terlalu lama bisa memengaruhi kesehatan dan hubungan. Meski, frekuensi bercinta pada setiap orang berbeda-beda dan tidak ada patokan yang baku, para pakar menganjurkan setidaknya dalam seminggu, harus ada aktivitas seksual. Pasangan yang melakukan hubungan seksual secara rutin, tubuhnya akan lebih sehat, hubungan pernikahannya juga lebih harmonis.

BACA JUGA: 7 Cara Seks Kilat dan Anti Berisik saat Rumah Ramai oleh Keluarga

10 Bahaya Bagi Kesehatan Jika Jarang Bercinta

Foto: cottonbro studio/Pexels

Artikel WebMD yang ditinjau langsung oleh pakar Melinda Ratini dan Mahammad Juber menyebutkan bahwa “puasa” bercinta bisa berdampak pada kesehatan dan produktivitas sehari-hari. Ini bahayanya jika jarang bercinta:

1. Risiko Kecemasan dan Stres

Seks membuat tubuh kita melepaskan hormon, seperti oksitosin dan endorfin, yang dapat membantu kita mengelola efek stres. Oksitosin juga berguna untuk membantu Anda tidur. Bila kita jarang bercinta, otomatis hormon tersebut tidak tersalurkan sehingga kita berisiko untuk lebih mudah stres.

2. Penurunan Memori

Penelitian menunjukkan, ada tanda-tanda bahwa seks dapat membantu otak mengembangkan neuron dan bekerja lebih baik secara umum, sehingga berhubungan seks secara rutin dipercaya membuat ingatan seseorang lebih baik. Jadi, kebayang kalau jarang bercinta, kualitas ingatan Anda mungkin akan menurun. Penelitian tentang hal ini masih terus dilanjutkan.

3. Hubungan dengan Pasangan Lebih Tegang

Jarang kontak fisik dengan pasangan otomatis menurunkan tingkat keintiman. Hubungan Anda dan pasangan terasa jauh, lebih tegang dan akhirnya bisa meregang. Karena stres juga tidak dilepaskan melalui bercinta, emosi bisa jadi lebih labil, Anda pun bisa lebih rentan bertengkar dengan pasangan,

Sebaliknya, seks secara teratur terbukti membuat seseorang merasa dekat secara emosional dengan pasangan, memperbaiki komunikasi, emosi lebih stabil, sehingga menguatkan hubungan. Pasangan yang lebih sering berhubungan seks cenderung mengatakan bahwa mereka lebih bahagia daripada mereka yang jarang melakukannya.

4. Sistem Kekebalan dan Imun Tubuh Menurun

Bercinta secara teratur dapat membantu tubuh melawan penyakit; jadi kalau jarang melakukannya lebih berisiko terkena penyakit seperti pilek dan sejenisnya. Dalam sebuah penelitian, seseorang yang melakukan hubungan seks satu hingga dua kali seminggu terbukti memiliki tingkat antibodi tertentu (disebut imunoglobulin A) lebih tinggi yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

5. Vagina Kering

Buat perempuan yang mengalami menopause, mungkin jadi lebih enggan melakukan hubungan seksual karena nggak nyaman akibat vagina lebih kering. Faktanya, jika berhenti bercinta saat sudah menopause sekalipun, malah memperburuk kesehatan vagina. Vagina bisa mengencang dan jaringannya bisa menipis dan lebih mungkin terluka, robek, atau bahkan berdarah saat berhubungan seks. Jadi kalau sudah menopause, tetaplah bercinta, gunakan pelumas agar tetap nyaman.

Pasangan Terlalu Sibuk? Ketahui 10 Bahaya jika Jarang Bercinta!

Foto: cottonbro studio/Pexels

6. Meningkatkan Risiko Kanker Prostat

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan hampir 30.000 pria menunjukkan bahwa, mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali sebulan rata-rata memiliki kemungkinan lebih rendah terkena kanker prostat selama masa hidup mereka, dibandingkan dengan mereka yang mengalami ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.

7. Risiko Disfungsi Ereksi

Studi dari American Journal of Medicine menyebutkan, laki-laki yang jarang berhubungan seks lebih berisiko mengalami disfungsi ereksi dibanding mereka yang melakukannya secara rutin. Kalau sudah terkait dengan disfungsi ereksi dan kanker, sih, ngeri banget, ya. Jadi, nggak ada alasan lagi buat menunda-nunda seks. Cuss, jadwalkan nanti malam dengan pasangan!

8. Tekanan Darah Bisa Meningkat

Aktivitas seksual diketahui dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Hal ini masuk akal karena hubungan seks melibatkan gerakan fisik yang menyerupai latihan aerobik ringan sekaligus melatih otot. Selain itu, seks juga membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan perasaan positif. Kombinasi antara aktivitas fisik dan efek relaksasi tersebut berperan dalam menjaga tekanan darah tetap berada pada kisaran yang sehat.

9. Lebih Sulit Tidur

Jika tidak berhubungan seks, tubuh akan kehilangan pelepasan hormon yang berperan membantu tidur lebih nyenyak, seperti prolaktin dan oksitosin. Pada perempuan, bercinta juga memicu peningkatan estrogen yang semakin mendukung kualitas istirahat.

Sebaliknya, tidur malam yang cukup dan berkualitas juga dapat meningkatkan gairah. Saat tubuh terasa segar dan bugar, keinginan untuk kembali aktif secara seksual pun cenderung muncul dengan sendirinya.

10. Tubuh Kurang Bergerak

Kurangnya aktivitas seksual juga bisa membuat tubuh kurang bergerak. Saat berhubungan seks, tubuh membakar sekitar 5 kalori per menit, setara dengan berjalan cepat. Kebutuhan oksigennya pun meningkat, hampir sama seperti saat berkebun atau menuruni tangga. 

Meski terdengar sepele, pembakaran kalori ini bakal terasa dampaknya jika dilakukan secara rutin dalam jangka panjang. Ditambah lagi, bercinta dapat membantu menjaga kesehatan mental. Saat suasana hati lebih baik, seseorang cenderung lebih terdorong untuk aktif bergerak dan melakukan aktivitas fisik lain, seperti berolahraga ringan, mendaki, atau mengerjakan pekerjaan rumah.

BACA JUGA: Libido Turun saat Liburan? Ini Cara Mengatasi Holiday Sex Slump tanpa Drama

Penulis: Sisca Christina
Diperbarui oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Editor: Dhevita Wulandari

Cover: cottonbro studio/Pexels

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan