banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

9 Ciri Kamu Jadi Korban Love Bombing, Bukan Romantis Tapi Manipulatif!

9 Ciri Kamu Jadi Korban Love Bombing, Bukan Romantis Tapi Manipulatif!

Pernah merasa pujian dan kedekatan bersama pasangan membuat tidak nyaman atau seperti ada yang salah? Bisa jadi itu ciri love bombing.

Love Bombing adalah tindakan yang dilakukan seseorang dengan membanjiri seseorang dengan semua hal indah namun hanya untuk memanipulasi. Teknik manipulasi ini sering digunakan untuk memenangkan kepercayaan dan kasih sayang seseorang sehingga pelaku love bombing dapat memenuhi tujuan mereka,” jelas Shirin Peykar, MA, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.

Berikut adalah beberapa ciri love bombing yang klasik. Perhatikan tanda-tandanya, bisa jadi terjadi juga dalam hubungan Mommies, hubungan percintaan anak Mommies, atau sahabat Mommies. Tanda-tanda tersebut nggak lantas bikin pasangan atau hubungan “berbahaya”, tapi tetap dengarkan intuisi, ya! Terutama jika pelaku terlihat terlalu sempurna dan nyaris tanpa cela.

BACA JUGA: Relationship Audit, Cara Cerdas Mencegah Hal Kecil Mengikis Pernikahan

Tanda-tanda Seseorang Menjadi Korban Love Bombing

Jika mengalami beberapa tanda ini, mungkin Mommies atau orang yang Mommies kenal sudah menjadi korban love bombing,

1. Memberi hadiah berlimpah

Love bombing sering kali melibatkan tindakan seperti mengirim puluhan karangan bunga ke tempat kerja atau membelikan tiket pesawat mahal untuk liburan, dan pelaku pantang ditolak. Semua pertunjukan cinta itu seolah hal yang baik, tetapi ini adalah trik untuk memanipulasi agar korban berpikir seperti berutang sesuatu kepada mereka.

“Biasanya, pelaku love bombing adalah seorang narsisis dengan maksud untuk menarik dan mendapatkan kendali atas orang yang ia tuju,” kata konselor profesional berlisensi Tabitha Westbrook, LMFT (Licensed Marriage and Family Therapist).

2. Membanjiri dengan pujian

Kita semua senang dipuja dan dipuji, tetapi kekaguman yang diungkapkan terus menerus bisa bikin kepala pening dan mungkin tidak nyaman. Beberapa rayuan maut dan berlebihan yang mungkin pelaku gunakan meliputi:

  • “Aku sukaaaa semua tentang kamu.”
  • “Aku belum pernah ketemu orang sesempurna kamu.”
  • “Aku cuma mau sama kamu, sampai mati.”

love bombing

Foto: Freepik

3. Membombardir dengan panggilan telepon, SMS atau WA

Ia menelepon, mengirim SMS atau WA, dan mengirim pesan cinta melalui media sosial 7 x 24 jam. Meskipun melakukan komunikasi yang konstan adalah normal di masa awal berkencan, 7 x 24 jam itu super lebay dan itu tanda bahaya jika komunikasi hanya berjalan sepihak dan menjadi semakin berlebihan.

4. Mencoba meyakinkan bahwa kamu adalah belahan jiwanya

Westbrook bilang, “Hollywood memang bagus sebagai hiburan, tetapi cinta dan hubungan sejati jauh berbeda.” Seperti di film-film, para manipulator itu mungkin akan bilang:

  • “Kita diciptakan untuk selalu bersama.”
  • “Kamu dan aku. Ini takdir.”
  • “Cuma kamu yang paling ngertiin aku.”
  • “Kita pasangan sejiwa.”

5. Ingin buru-buru berkomitmen

Pelaku love bombing mungkin menekan korban untuk segera membuat rencana besar untuk masa depan. Ia akan menyebutkan hal-hal seperti pernikahan ketika kalian belum lama saling kenal. Padahal hubungan yang nyata membutuhkan waktu untuk berkembang.

“Sangat tidak mungkin seseorang benar-benar bisa mencintai Anda lebih dari apa pun di dunia ini hanya dalam dua jam, dua hari, dua minggu bahkan dua bulan.

BACA JUGA: Attachment Style dalam Pernikahan, Tipe Manakah Kamu?

6. Kesal ketika ada batasan

Ketika korban memintanya untuk slow down, ia akan terus mencoba memanipulasi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Seseorang yang tulus menyayangi Mommies akan menghormati keinginan  dan harapan yang kita miliki.

“Pelaku love bombing juga kesal dengan batasan apa pun yang berkaitan dengan akses ke Anda atau kesal karena Anda membatasi tindakan afeksinya,” kata Westbrook.

7. Sangat needy

Tidak peduli berapa banyak waktu dan akses yang korban berikan kepadanya, sepertinya tidak pernah cukup. Seseorang yang toxic akan membuat korban merasa berutang budi kepadanya sehingga ia merasa berhak atas diri dan waktu korban di siang dan malam.

love bombing

Foto: M./Unsplash

8. Kewalahan oleh intensitasnya

Korban dibikin kewalahan bahkan saat ia tidak ada di dekat secara fisik.  “Cinta yang tulus dan berlaku dua arah pasti mengalami pasang surut, tetapi akan tetap saling menghargai,” kata Westbrook.

9. Merasa ada yang salah

Dibombardir perhatian dan ungkapan cinta bisa terasa memabukkan pada awalnya, tetapi lambat laun mungkin kita bisa merasa nggak nyaman.

“Jangan abaikan perasaan cemas ini,” kata Westbrook. Penting untuk memerhatikan intuisi, sehingga kita bisa waspada alih-alih terbawa arus oleh taktik si Manipulator Cinta.”

BACA JUGA: Emotional Winter: Saat Pasangan Berubah Dingin bak Kulkas Empat Pintu

Cover: stockking/Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan