
Konflik antar saudara memang hal wajar. Tapi ada juga sibling rivalry yang lebih dari pertengkaran anak biasa dan harus diwaspadai orang tua. Kenali perbedaannya!
Sibling Rivalry merupakan hal yang umum di sebagian besar keluarga, dan bisa berdampak positif. Persaingan yang sehat bisa menghasilkan keterampilan sosial, kognitif, dan interpersonal yang bermanfaat bagi perkembangan, juga meningkatkan keterampilan hidup seperti cara menyelesaikan perselisihan dan masalah, mengembangkan empati, juga melatih regulasi emosi.
Tapi, banyak juga anak yang merasa tertekan karena merasakan perbedaan perlakuan orang tua atau “Parental Favoritism”. Kondisi ini bisa menciptakan lingkungan yang overly competitive di antara saudara kandung, atau beberapa keadaan lain yang membuat anak merasakan ketidakadilan.
Misalnya saat orang tua mengarahkan perhatian pada kehadiran adik dalam keluarga yang membuat si kakak merasa tersisih, atau saat orang tua melabeli anak “baik” dan “buruk”, hingga anak yang mendapat label “buruk” dipaksa bersaing dengan anak yang “baik” untuk mendapatkan pengakuan orang tua (Evergreen Therapeutics).
BACA JUGA: Untuk Para Ibu yang Merasa Tidak Cukup Baik, Tulisan Ini untuk Kalian
Mommies dan Daddies harus tahu, melansir dari Psychology Today, sibling rivalry yang memanas bisa menyebabkan konflik antar saudara yang lebih dari pertengkaran kecil biasa, dan sudah bergeser ke bentuk penganiayaan misalnya perilaku kasar atau pengabaian antar saudara, yang mungkin kurang disadari orang tua karena dianggap sebagai persaingan antar saudara yang wajar.
Maka, penting untuk memahami perbedaan pertengkaran anak yang normal antar saudara dengan tanda-tanda sibling rivalry yang patut diwaspadai. Apa saja perbedaannya? Yuk, simak penjelasan dari Rizkia Nurannissa, M.Psi., Psikolog, Psikolog Anak dan Filial Play Coach Mentor.
Berbeda dengan konflik normal, perilaku agresif antar saudara dimotivasi oleh keinginan untuk menyakiti dan membuat orang lain menderita. Perilaku agresif ini bisa berbentuk emosional seperti ancaman melukai, dan intimidasi, atau kekerasan yang bisa mencederai fisik misalnya memukul, mencubit, atau menendang.
Kekerasan yang berhubungan dengan hak milik juga bisa terjadi misalnya pengambilan paksa atau perusakan barang pribadi antar saudara. Perilaku agresif ini berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik serta hubungan sosial, termasuk peningkatan risiko depresi.

Perundungan verbal bisa menjadi tanda sibling rivalry yang bisa diwaspadai orang tua. Walaupun tidak langsung membahayakan fisik tapi bisa berdampak negatif pada mental anak, seperti menghina, merendahkan, atau menyindir saudara kandung misalnya body shaming, gender shaming, atau merendahkan kemampuan akademis saudara kandung. Aapalagi terjadi berulang kali dan juga bisa terjadi didepan publik.
Sementara perundungan sosial bisa terjadi melalui penyebaran rumor atau cerita bohong, menjauhi atau mengajak orang lain memusuhi saudara kandung. Hati-hati, ya, Mommies, bisa jadi ini lebih dari pertengkaran kecil antar saudara.
Pertengkaran dan permusuhan yang kerap terjadi, atau konflik yang terjadi hampir setiap hari, terutama yang meningkat seiring waktu, atau masalah yang tidak terselesaikan dan malah mengalami perburukan dari hari ke hari juga bisa menjadi tanda sibling rivalry yang patut diwaspadai.
Jika salah satu anak terlihat atau terdengar ketakutan, sangat menghindari saudaranya, atau memilih mengisolasi diri di kamar, orang tua patut curiga karena mungkin ada yang lebih besar dari konflik normal antar saudara.

Tanda lain dari sibling rivalry yang patut diwaspadai orang tua adalah sikap anak yang terus-menerus menyalahkan atau menargetkan saudara kandung menjadi “kambing hitam”. Kondisi ini bisa membuat anak terisolasi dan kondisi menjadi penuh tekanan.
Persaingan antar saudara memang hal wajar tapi akan menjadi tidak sehat jika dengan sengaja menjatuhkan saudara kandung karena ingin menang, mendapat validasi, apresiasi atau dinilai baik. Hal ini bisa jadi lebih dari konflik normal biasa dan patut jadi perhatian orang tua.
BACA JUGA: 10 Kecemasan Anak Balita yang Harus Orang Tua Pahami, Biar Nggak Drama
Pada dasarnya, pertengkaran adalah hal yang wajar dan normal terjadi pada kakak-adik. Namun, jika terjadi tanda-tanda di atas dan rasanya berat untuk menangani sibling rivalry yang bisa membahayakan anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dan mencari bantuan profesional, ya, Mommies.
Terutama jika konflik antar saudara sudah berulang, menyebabkan masalah dirumah atau sekolah, mengganggu hubungan antar anggota keluarga, ada potensi terjadi kekerasan atau pelecehan, terlihat tanda tekanan psikologis atau potensi gangguan psikologis, atau persaingan antar anak menjadi destruktif, melebihi konflik normal antar saudara.
Cover: pvproductions/Freepik