banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Hubungan Seks Semakin Jarang? Kenali Dry Spell

author

Fannya Gita Alamanda29 minutes ago

Hubungan Seks Semakin Jarang? Kenali Dry Spell

Mommies dan Daddies makin jarang melakukan hubungan seks? Kenali tanda dry spell, penyebab, hingga kapan harus cari bantuan profesional.

Mommies, pernah nggak mengalami hubungan seksual dengan pasangan perlahan-lahan berubah? Bukan karena drama besar, bukan karena perselingkuhan, tapi belakangan, untuk melakukan keintiman fisik seperti nggak ada mood, nggak ada tenaga, nggak punya waktu, atau bahkan sama sekali nggak kepikiran.

Kalau iya, maka kemungkinan besar Mommies sedang mengalami fenomena yang dinamakan dry spell.

BACA JUGA: Bercinta Tetap Hot Meski Perut Buncit, Ini 10 Posisi Seks yang Cocok!

Apa Itu Dry Spell?

Dry spell atau kurangnya keintiman seksual dalam suatu hubungan adalah kondisi ketika hubungan seksual semakin jarang dilakukan. Pada kondisi yang buruk, dry spell bisa membuat pernikahan terasa datar dan hambar. Kondisi ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi dan dapat dianggap “normal” tergantung pada individu yang terlibat dan konteks hubungannya. Umumnya, dry spell menjadi masalah serius ketika menyebabkan tekanan yang signifikan bagi salah satu atau kedua pasangan.

Tapi tenang, Mommies, dry spell itu super umum, bahkan terjadi di hubungan yang sebenarnya baik-baik saja. Hidup kita sangat dinamis termasuk untuk urusan seks. Libido naik turun, energi nggak selalu stabil, dan kadang prioritas kita berubah. Jadi kalau sekarang urusan diapers, pekerjaan, atau sekolah anak lebih sering mengisi otak ketimbang urusan ranjang dan bermesraan, you know what?  You’re not alone.

Yang penting bukan seberapa sering Mommies berhubungan seks tapi apakah Mommies dan pasangan baik-baik saja dengan frekuensi tersebut? Atau sudah ada rasa frustrasi, insecure, dan menjauh? Nah, di sinilah pentingnya mengenali dry spell yang masih normal vs dry spell yang sudah perlu bantuan profesional.

dry spell hubungan seks jarang

Foto: Ron Lach/Pexels

Apa yang Menyebabkan Dry Spell?

Banyak banget penyebabnya dan ini bukan semata-mata soal “nggak sayang lagi” atau “nggak menarik lagi”. Terapis seks dan penulis buku Becoming Cliterate, Dr. Laurie Mintz, menjelaskan bahwa dry spell bisa muncul karena sebab individual, medis, atau adanya masalah dalam hubungan suami dan istri.

Obat-obatan seperti SSRI juga dapat menurunkan libido, begitu juga kondisi fisik dan psikologis seperti rasa sakit saat berhubungan atau depresi. “Sex shouldn’t hurt. Jadi kalau seks bikin sakit, segera temui dokter,” kata Mintz.

Selain itu, ada beberapa faktor yang sering bikin hubungan seksual jadi makin jarang:

1. Lifestyle dan faktor lingkungan

  • Stres kerja, problem finansial, atau masalah rumah tangga
  • Jadwal super padat
  • Kurang tidur
  • Kelelahan fisik dan sakit kronis
  • Terlalu banyak alkohol
  • Punya bayi atau balita 

2, Faktor emosional dan psikologis

  • Cemas, depresi, gangguan mental lain
  • Konflik dalam pernikahan yang belum selesai
  • Merasa seperti “teman serumah” bukan pasangan
  • Bosan dalam menjalani hubungan jangka panjang
  • Body image menurun

3. Faktor fisik dan medis

  • Perubahan hormon setelah melahirkan, menyusui, atau menopause
  • Efek samping obat tertentu
  • Nyeri saat berhubungan
  • Masalah libido sejak melahirkan atau sejak punya anak

Jadi kalau Mommies selama ini merasa kering di ranah seksual, bukan berarti ada yang salah dengan diri atau pernikahan Mommies. Sangat mungkin tubuh, pikiran, dan hidup sedang butuh istirahat dulu.

BACA JUGA: Vaginismus: Saat Tubuh “Menolak” Penetrasi dan Cara Mengatasinya Secara Medis

Tanda-tanda Mommies Sedang Mengalami Dry Spell

Setiap hubungan beda, tapi tanda-tanda paling umum antara lain:

  • Frekuensi hubungan seksual menurun
  • Hasrat seksual turun atau hilang
  • Saling menjauh atau kurang koneksi emosional
  • Merasa kurang percaya diri atau kurang menarik
  • Nggak ada spontanitas lagi membuat seks terasa datar

Kapan Dry Spell Masih Aman VS Kapan Butuh Bantuan Profesional

Tapi dry spell tidak otomatis berarti tanda bahaya. Mari kenali kapan dry spell masih aman, dan kapan Mommies benar-benar butuh bantuan profesional, baik dokter atau psikolog.

Dry Spell Masih Aman Jika Kondisinya Seperti di Bawah Ini

Dry spell dalam kehidupan seksual suami istri masih dianggap normal jika: 

1. Terjadi karena fase hidup tertentu

Contoh: baru punya bayi, pindah rumah, kelelahan pekerjaan, merawat orang tua sakit, burnout, dan berbagai perubahan besar.

2. Bersifat sementara

Saat kondisi stres mereda, biasanya libido pelan-pelan balik lagi.

3. Kondisi tersebut diterima oleh suami dan istri

Kalau dua-duanya santai, nggak tersinggung, nggak tantrum, dan nggak merasa kehilangan kedekatan emosional maka masih aman.

4. Masih ada bentuk keintiman lain

Pelukan, ngobrol, ketawa bareng, membelai rambut, pegangan tangan, dan bentuk-bentuk keintiman fisik lain. Jika keintiman fisik dan emosional masih jalan meski hubungan seksual nggak sesering dulu, Mommies dan pasangan tetap merasa nyaman, maka Mommies dan suami nggak perlu khawatir.

Foto: Kampus Production/Pexels

Dry Spell Sudah Perlu Bantuan Profesional

Nah, kalau tanda-tanda berikut muncul, mungkin waktunya cari bantuan expert seperti konselor pasangan, sex therapist, psikolog, atau dokter:

  • Salah satu atau kedua pasangan mulai merasa tertekan, sedih, insecure, dan frustrasi.
  • Sulit membicarakan seks tanpa berakir menjadi debat kusir; salah satu atu keduanya sama-sama defensif
  • Dry spell sudah berlangsung berbulan-bulan hingga lebih dari setahun tanpa perbaikan
  • Ada kemungkinan penyebab medis seperti depresi, ketidakseimbangan hormon, menopause, nyeri berhubungan, dan lain lain.
  • Kurangnya keintiman mulai merusak koneksi emosional dan rasa saling percaya

Seksolog Rhiannon John, menekankan bahwa terapi bisa membantu individu maupun pasangan mengatasi hambatan yang memengaruhi kehidupan seksual. Penting juga untuk melakukan prioritas self-care seperti tidur cukup, aktivitas fisik, dan konsumsi nutrisi yang baik.

Sex coach Julia Svirid, menambahkan bahwa baik suami dan istri harus bersedia berubah dan berusaha. Sia-sia jika upaya hanya dilakukan salah satu pihak.

Cara Boosting Keintiman Lagi (tanpa tekanan)

Sekarang bagian yang biasanya paling ditunggu: apa yang bisa dilakukan?

Memang ngomong “harus bikin seks jadi prioritas” itu mudah, tapi menjalaninya sambil mengejar deadline pekerjaan, menyuapi anak, dan memastikan suami juga baik-baik aja bukan hal yang mudah. Tapi mari ikuti beberapa tips yang realisits dari para ahli untuk suami dan istri:

1. Komunikasi

Menurut Dr. Laurie Mintz, komunikasi adalah langkah pertama. Tapi sebaiknya dibicarakan di luar kamar tidur, dan dalam kondisi hati serta pikiran yang lebih nyaman. Bahas apa yang terjadi, tanpa menyalahkan. Jadwalkan waktu untuk seks kalau perlu. Mungkin terasa kurang menarik, ya. Seks kok dijadwalkan. Tapi cobalah dulu. Setelah semua membaik, kalian bisa kembali melakukan seks yang spontan.

2. Lepaskan kaki dari pedal rem

Anna Nash, PhD, dari University of Utah Health mengingatkan bahwa kita mungkin tanpa sadar sedang menekan pedal ‘rem seks’.

Coba identifikasi apa yang menghambat mood kalian:

  • Terlalu sibuk urusan rumah? Delegasikan dan cari bantuan.
  • Nggak pede? Kenakan outfit sensual.
  • Faktor higiene pasangan? Mandi bareng aja dan saling membersihkan. 
  • Butuh warming up? Awali seks dengan flirty text

3. Ambil kendali

Nash juga mengingatkan jangan cuma nunggu pasangan ngajak bercinta. Kalau sering menolak diajak bercinta ketika lagi capek, maka cobalah berinisiatif di momen Mommies sedang nyaman.

Dengan begitu, tubuh dan pikiran nggak merasa seks sebagai kewajiban, tapi pilihan.

4. Konsultasi bila diperlukan

Kalau sudah coba semuanya tapi tetap buntu, jangan merasa gagal. Sex therapist, konselor pernikahan, dan dokter ada untuk membantu. Jadi, temuilah mereka.

BACA JUGA: 21 Film dan Serial Netflix yang Penuh Adegan Ranjang, Pas untuk Quality Time bareng Suami

Cover: Kampus Production/Pexels

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan