banner-detik
PARENTING & KIDS

Kenapa Anak Sulit Fokus? Ini Penjelasan Psikolog dan Cara Melatihnya Lewat Aktivitas Sensorik

author

Mommies Dailyin 6 hours

Kenapa Anak Sulit Fokus? Ini Penjelasan Psikolog dan Cara Melatihnya Lewat Aktivitas Sensorik

Psikolog menjelaskan alasan anak sulit fokus dan bagaimana latihan sensorik-motorik sederhana bisa bantu tingkatkan konsentrasi mereka.

Menjaga anak tetap fokus saat belajar sering jadi tantangan. Mereka mudah gelisah atau cepat hilang minat, bukan karena malas, tetapi karena fokus sangat dipengaruhi oleh kesiapan tubuh dan perkembangan sensorik-motoriknya. Yuk, lihat penjelasannya!

BACA JUGA: 10 Cara Seru Ajarkan Sopan Santun pada Balita, Dijamin Anak Senang!

Alasan Anak Sulit Fokus

Mommies dan Daddies mungkin sering bertanya-tanya kenapa anak sulit sekali untuk fokus ketika sedang belajar? Mudah sekali terdistraksi sana-sini. Alhasil, perilaku ini tampak seperti malas atau tidak tertarik. Padahal tidak selalu, loh. Begini penjelasan menurut psikolog anak dan keluarga.

“Fokus tidak bisa dipaksakan. Sebelum anak bisa duduk diam dan memperhatikan, tubuhnya harus siap dulu. Kalau sistem sensoriknya belum matang, misalnya masih mudah terdistraksi oleh suara atau cahaya, anak akan terlihat sulit berkonsentrasi,” jelas Saskhya Aulia Prima, M.Psi., Psikolog.

Menurut penjelasannya, kemampuan fokus sangat bergantung pada kesiapan tubuh, khususnya pada perkembangan sensorik dan motorik anak. Jadi, kedua faktor ini harus matang dulu agar anak siap memusatkan fokus pada kegiatan di depannya. Kenapa penting? Sebab tingkat sensorik dan motorik anak yang matang merupakan hal fundamental untuk prestasi akademik yang baik.

Bukan tanpa dasar, ada kajian yang membahas hal ini. Pada 2024, penelitian berjudul “Relationships between Motor Skills and Academic Achievement in School-Aged Children and Adolescents: A Systematic Review” membahas tentang bagaimana hubungan kemampuan motorik mempengaruhi prestasi akademik. Hasilnya positif. Banyak permainan fisik yang melibatkan gerak tubuh ternyata bisa bantu anak mengasah kemampuan matematika dasarnya, seperti menghitung, memahami jarak, mengelompokkan objek, dan lain-lain

Kesimpulannya, anak yang motoriknya lebih matang umumnya menunjukkan kemampuan berpikir dan pencapaian akademis yang lebih baik. Namun, bagaimana caranya?

Foto: Freepik

Cara Melatih Fokus Anak dengan Aktivitas Sensorik dan Motorik Halus

Takut caranya bakal rumit? Tenang, Mommies dan Daddies. Kemampuan fokus sebenarnya bisa dilatih lewat kegiatan yang seru, yaitu bermain!

Menurut temuan studi berjudul “Optimizing Fine Motor Coordination, Selective Attention and Reaction Time in Children” pada 2023, kegiatan seni visual dengan latihan motorik dapat meningkatkan konsentrasi dan kemampuan anak untuk mempertahankan tetap fokus.

Anak belajar dari bermain. Permainan yang melibatkan sentuhan serta urutan kegiatan bisa menjadi latihan fokus bagi si kecil. Misalnya, lewat permainan masak-masakan dengan plastisin warna-warni.

Bukan hanya sekadar bermain, permainan seperti ini mengajarkan anak tentang mengikuti tahapan, menyusun bahan, dan membayangkan hasilnya. Tekstur lembut dan warna-warna khas plastisin bisa menstimulasi indra peraba dan penglihatan anak. Juga menguatkan fokus mereka.

Berikut ide yang bisa dilakukan dengan plastisin:

  • Menggulung dan menekan adonan membantu memperkuat genggaman serta meningkatkan kontrol gerakan tangan.
  • Membentuk huruf atau pola dari adonan mendukung koordinasi antara mata dan tangan sekaligus melatih gerakan yang lebih presisi.
  • Memotong atau mencetak bentuk mengasah fokus anak dan membuat mereka lebih teliti.
  • Menyusun warna atau pola menuntut kesabaran dan mendorong anak untuk konsisten.
  • Mencampur warna merangsang kreativitas dan membuka ruang bagi imajinasi mereka berkembang.

Mainan Lilin Bantu Anak Belajar Fokus

Sebagai mainan lilin yang sudah lama dipercaya aman dan ramah untuk anak, Play-Doh menawarkan pengalaman bermain masak-masakan yang seru lewat playset bertema dapur.

Melalui aktivitas sederhana seperti membentuk, menggulung, dan berkreasi, anak sebenarnya sedang belajar banyak hal: bagaimana tetap fokus, memahami urutan, dan membangun kesabaran. Bersama Play-Doh, momen bermain bukan hanya penuh tawa, tetapi juga jadi bagian penting dari proses tumbuh kembang—semua dimulai dari “dapur kecil” mereka sendiri.

BACA JUGA: 10 Kecemasan Anak Balita yang Harus Orang Tua Pahami, Biar Nggak Drama

Ditulis oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan