Sorry, we couldn't find any article matching ''

Dibilang Nggak Perlu, Ini Peran Ahli Gizi dalam Rencanakan Makanan Bergizi
Wakil DPR RI Cucun viral setelah bilang MBG tidak perlu ahli gizi. Ketahui kenapa peran ahli gizi penting sampai manfaat makan makanan bergizi.
Polemik yang mengitari program Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti tak usai-usai. Mulai dari kasus keracunan banyak siswa, kurang sanitasi, tidak matang, tidak proper, sampai kasus pelecehan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tambah lagi yang baru, Mommies dan Daddies.
Belakangan ramai pernyataan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat forum pertemuan SPPG se-Bandung. Dari video yang beredar, mulanya ada seorang ahli gizi yang sedang memberikan masukan terkait kebutuhan tenaga profesional dalam pelaksanaan program MBG.
Ia menyarankan agar Badan Gizi Nasional (BGN) bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi. Masukan ini muncul setelah maraknya perekrutan nonahli gizi untuk posisi ahli gizi di SPPG.
Meski begitu, Cucun tak membiarkan ahli gizi itu menyelesaikan pembicaraannya dan menilai ia arogan.
“Saya nggak suka anak-anak muda arogan kayak gini. Mentang-mentang kalian sekarang dibutuhkan negara, kalian bicara undang-undang, (yang) membuat kebijakan itu saya,” tandas Cucun dikutip dari salah satu video TikTok @Gelumpai.id.
Setelah berkata demikian, ia juga menyebutkan bahwa siapa pun bisa mengisi posisi pengawas gizi setelah pelatihan singkat.
Dilansir detik video TikTok detikcom, Cucun juga menyebutkan bahwa MBG tidak perlu ahli gizi. “Kita tidak perlu ahli gizi, tidak perlu Persagi. Yang diperlukan adalah satu tenaga yang mengawasi gizi, tidak perlu ahli gizi. Selesai kalian.” pungkasnya.
Pernyataannya langsung disambut kritikan oleh masyarakat. Banyak yang menilai omongan Wakil Ketua DPR tersebut tidak bijak karena seolah meremehkan pentingnya peran dan tugas ahli gizi untuk program MBG. Bagaimana menurut Mommies dan Daddies?
BACA JUGA: Tak Hanya Indonesia, 9 Negara Ini Juga Punya Program Makan Bergizi Gratis
Kenapa Ahli Gizi Penting dalam Merencanakan Makan Bergizi untuk Anak?
Jelas sekali jawabannya bahwa diperlukan tenaga profesional yang memahami standar gizi seimbang untuk makanan-makanan yang disajikan dalam program MBG. Mulai dari merancang, menghitung, mengawasi, hingga mengevaluasi agar target pemenuhan gizi pada anak-anak maupun kalangan penerima MBG lainnya bisa tercapai.
Dikutip dari detikEdu, program makan bergizi gratis di negara lain seperti di Amerika Serikat, Cina, dan Singapura sangat mementingkan peran ahli gizi dalam pelaksanaannya. Bahkan sebagian wilayah di AS membutuhkan waktu sampai empat tahun untuk mengeluarkan undang-undang tentang makanan gratis di sekolah sebab ada penelitian dan pengumpulan data terlebih dahulu.
Mommies dan Daddies juga bisa memahami lebih dalam lagi kenapa peran ahli gizi di MBG sangat penting. Laman World Health Organization (WHO) menjelaskan pedoman umum pola makan sehat dengan rincian spesifik takaran nutrisinya. Hal ini muncul setelah kekhawatiran banyaknya masyarakat yang seiring waktu kerap mengonsumsi makanan cepat saji dan tinggi gula dan sodium tanpa menyeimbangkannya dengan makan buah dan sayuran yang cukup.
Berikut rangkuman prinsip pola makan sehat menurut WHO:
- Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
- Setidaknya konsumsi 400 gr buah dan sayuran setiap hari.
- Tidak lebih dari 10% dari total asupan energi berasal dari gula bebas, yang setara dengan 50 gr (atau sekitar 12 sendok teh datar).
- Tidak lebih dari 30% dari total asupan energi yang berasal dari lemak. Lemak tak jenuh (ikan, alpukat, kacang-kacangan, kedelai, dll) lebih baik daripada lemak jenuh (daging berlemak, mentega, minyak, keju, dll).
- Tidak lebih dari 5 gr garam per hari.
Bagaimana cara mengetahui gizi makanan yang disajikan sudah tepat? Itulah kenapa ahli gizi sangat penting perannya dalam program MBG. Untuk memastikan kebutuhan gizi terpenuhi, terutama dengan targetnya para pelajar di Indonesia, tugas ahli gizi bisa memastikan dan menilai apakah takaran gizi dan nutrisinya sudah sesuai.

Foto: Julia M Cameron/Pexels
Alasan Kenapa Tidak Semua Makanan yang Terlihat Enak Itu Sehat
Makanan yang tampak enak tidak selalu sehat. Biasanya ini ciri-ciri dari ultra processed food (UPF). Contohnya, makanan cepat saji, mie instan, minuman ringan, makanan ringan, produk daging olahan seperti sosis, bakso, atau nugget, produk susu dan olahan yang mengandung tambahan gula, dan seterusnya.
Menurut laman Kementerian Kesehatan, makanan cepat saji atau junk food yang termasuk UPF punya dampak buruk bagi kesehatan anak dan remaja. Apalagi itu ketika mereka masih di umur tumbuh dan berkembang. Kenapa? Makanan cepat saji meningkatkan banyak risiko penyakit, seperti diabetes, obesitas, hipertensi, kolesterol, stroke, hingga gangguan lemak darah. Mengonsumsi junk food dalam waktu yang lama juga bisa merusak kesehatan gigi. Sebab biasanya makanan ini mengandung gula yang tinggi.
Selain itu, UPF beberapa bulan lalu juga sempat jadi polemik program MBG. UPF sering dikategorikan sebagai makanan tidak sehat karena cenderung tinggi gula, garam, kalori, serta lemak jenuh.
Sebuah studi tinjauan menunjukkan gangguan kesehatan dan hubungannya dengan konsumsi UPF. Menurut penelitian “Ultra-Processed Food and Health Outcomes: A Narrative Review” pada 2020, konsumsi UPF berlebih bisa menyebabkan obesitas, tinggi kolesterol, kanker payudara, bahkan penyakit jantung.
Jenis Makanan Bergizi untuk Anak
Sehat adalah kekayaan yang tidak semua orang menyadari betapa pentingnya hal itu sampai tiba jatuh sakit kemudian, barulah menyesal. Dikutip dari laman Healthdirect Australia, anak-anak bisa mengonsumsi kelompok makanan bernutrisi ini setiap hari:
- Sayuran yang banyak, termasuk tipe dan warna yang berbeda.
- Buah-buahan.
- Biji-bijian utuh atau yang berserat tinggi.
- Daging tanpa lemak, ikan, unggas, dan alternatifnya.
- Susu, yoghurt, keju, atau alternatifnya.
Anak-anak juga disarankan untuk membatasi konsumsi lemak jenuh atau tambahan gula dan garam pada makanannya. Jangan lupa banyak minum air pula.
Manfaat Makanan Bergizi dan Bernutrisi untuk Anak hingga Dewasa
Makan makanan yang bergizi dan bernutrisi tentu banyak manfaatnya. Dari 1.000 hari pertama bayi, balita, anak, remaja, dewasa, hingga tua nanti, makanan penuh gizi dan nutrisi berperan penting dalam menjaga kesehatan kita. Dikutip dari WHO, berikut manfaat yang diberikan:
- Menjaga tubuh dari penyakit-penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, atau kanker.
- Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber utama vitamin, mineral, serat, protein, dan antioksidan.
- Orang-orang yang rutin mengonsumsi buah dan sayuran cenderung tidak mudah terkena obesitas, stroke, diabetes, atau suatu jenis kanker.
- Lemak dan minyak merupakan sumber energi, tetapi tidak boleh berlebihan.
- Menjaga konsumsi garam kurang dari 5 gr per hari bisa mencegah risiko terkena hipertensi, penyakit jantung, dan stroke terutama untuk orang dewasa.
BACA JUGA: Hidden Hunger: Masalah Gizi yang Jarang Disadari, Penyebab hingga Gejala
Pernyataan Wakil DPR RI Cucun soal tidak perlu ahli gizi membuka persoalan alasan kenapa ahli gizi sangat penting hingga banyaknya manfaat mengonsumsi makanan bergizi dan bernutrisi.
Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: Freepik
Share Article


POPULAR ARTICLE




COMMENTS