banner-detik
MD POWERFUL PEOPLE

Elvina Yahya: Pengalaman Begadang Jadi Awal Mendalami Sleep Training untuk Anak

author

Mommies Dailyin 4 hours

Elvina Yahya: Pengalaman Begadang Jadi Awal Mendalami Sleep Training untuk Anak

Berawal dari pengalaman begadang yang melelahkan, Elvina Yahya berhasil mengubah tantangan menidurkan anak dengan lebih baik dengan sleep training.

Sosok di balik Happy Little Sleeper yang telah membantu banyak keluarga ternyata berasal dari seorang ibu yang mengubah pengalaman pribadinya menjadi gerakan yang bermakna. Ialah Elvina Yahya, Bsc (Hons) Food Technology & Nutrition sekaligus Founder Happy Little Sleeper dan Certified Pediatric Sleep Consultant, yang telah membantu banyak orang tua dan anaknya dalam meningkatkan kualitas hidup yang sejahtera.

Bagi Elvina Yahya, kualitas tidur ibu yang baik datang dari kualitas tidur anak yang baik pula. Melalui wawancara tertulis bersama Mommies Daily, begini cara Elvina Yahya membuktikan bahwa tidur cukup bukan hanya membuat anak lebih sehat dan stabil emosinya, tetapi juga membantu para ibu lebih tenang dan bahagia.

BACA JUGA: 7 Cara Ampuh Hindari Stres untuk Ibu Bekerja, Stop Burnout!

Apa yang awalnya mendorong Mbak Elvina untuk mendalami bidang sleep training untuk anak? Ada pengalaman dan tantangan apa sebelum akhirnya mendirikan Happy Little Sleeper?

elvina yahya sleep training
Foto: Dok. Pribadi

Semua berawal dari pengalaman pribadi saat punya anak pertama.

Waktu itu, aku benar-benar nggak bisa function karena kurang tidur dan kelelahan. Rasanya semua aspek kehidupan ikut terpengaruh—aku cepat marah, gampang nangis, dan bahkan hubungan dengan suami jadi terasa jauh karena kami berdua sama-sama kehabisan energi.

Dari situ aku mulai belajar tentang tidur bayi dan menemukan bahwa ternyata ada yang bisa kita lakukan untuk membantu bayi tidur lebih baik. Aku coba terapkan di rumah, dan berhasil! Dari situ aku sadar bahwa tidur bukan hanya kebutuhan biologis, tapi juga fondasi kesejahteraan seluruh keluarga.

Sejak itu aku mulai membantu teman dan saudara yang mengalami hal serupa, dan rasanya bahagia banget bisa bantu orang lain menemukan kembali ketenangan di rumah mereka. Dari situ aku termotivasi untuk memperdalam ilmu ini lewat pelatihan internasional dan akhirnya mendirikan Happy Little Sleeper—agar lebih banyak keluarga bisa terbantu.

Menurut Mbak Elvina, apa tantangan terbesar orang tua masa kini dalam menciptakan rutinitas tidur yang sehat untuk anak?

Tantangan terbesar menurut aku adalah kesibukan kedua orang tua.

Banyak keluarga kini memiliki dua orang tua yang sama-sama bekerja, sehingga waktu bersama anak menjadi sangat terbatas. Rasa bersalah (parent guilt) sering muncul—ingin menebus waktu yang hilang dengan bermain atau menemani anak lebih lama di malam hari.

Akhirnya, jam tidur anak pun ikut mundur karena mengikuti pola tidur orang tua. Padahal, rutinitas tidur yang konsisten justru membantu anak tumbuh lebih sehat, lebih stabil emosinya, dan membuat seluruh keluarga punya waktu istirahat yang berkualitas.

BACA JUGA: 10 Penyebab Demotivasi Kerja yang Sering Terjadi dan Cara Mengatasinya

Kenapa metode sleep training sangat penting? Bagaimana itu bisa membantu meningkatkan kualitas hidup ibu dan anak?

Foto: Dok. Pribadi

Banyak orang berpikir sleep training berarti membiarkan anak menangis, padahal sleep training yang benar justru membantu anak belajar tidur dengan teratur sambil tetap memenuhi kebutuhan emosional dan fisiknya. Proses ini mengajarkan anak cara menenangkan diri dengan dukungan dan pendampingan orang tua, bukan dengan membiarkannya sendirian.

Tujuannya untuk mencapai tidur yang berkualitas agar membantu perkembangan otak, sistem imun, dan kemampuan anak dalam mengatur emosi, sehingga anak lebih tenang dan mudah belajar hal baru. 

Bagi ibu, tidur yang cukup berarti memiliki lebih banyak energi, kesabaran, dan keseimbangan emosi untuk menghadapi hari-hari pengasuhan. Ketika anak tidur dengan baik, seluruh keluarga pun ikut mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, lebih tenang, lebih harmonis, dan lebih bahagia.

Dari pengalaman mengasuh anak pertama, apa yang paling berkesan, dan pelajaran apa saja yang bisa diambil agar tidak terulang saat mengasuh anak kedua?

Dulu aku begitu khawatir tentang setiap detail—jam tidur, makan, milestone—sampai kadang lupa menikmati momennya. Dari situ aku belajar untuk lebih rileks dan lebih hadir secara emosional.

Dengan anak kedua, aku jauh lebih tenang. Rutinitas tidur sudah terbentuk, jadi aku bisa menikmati masa bayi dengan lebih penuh cinta, bukan panik atau lelah terus-menerus.

Saya belajar bahwa anak tidak butuh ibu yang sempurna—mereka hanya butuh ibu yang bahagia dan hadir sepenuh hati.

Saat lelah mengasuh anak pertama dan kedua, apa yang Mbak Elvina lakukan agar bisa tenang dan happy kembali?

elvina yahya sleep training
Foto: Instagram/elvinayahya

Saat anak pertamaku sekolah, aku biasanya ke gym atau jalan kaki. Aku gunakan waktu itu untuk berpikir lebih jernih. Hal sederhana seperti itu bisa benar-benar recharge energi dan membuatku kembali ke rumah dengan hati yang lebih tenang.

Adakah pesan yang ingin disampaikan kepada para ibu yang sedang lelah berjuang di masa awal pengasuhan?

Masa awal pengasuhan memang berat—dan itu normal.

Tapi aku ingin setiap ibu tahu bahwa setiap fase akan berlalu, dan setiap hari kita bertemu versi anak yang berbeda yang tidak akan terulang lagi. Jadi, nikmati prosesnya, meski lelah. Tidak perlu sempurna—cukup hadir, cukup mencintai, dan cukup beristirahat.

Karena ibu yang tenang dan bahagia adalah hadiah terbaik untuk anak-anaknya.

BACA JUGA: 8 Rekomendasi Pekerjaan untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Tetap Aktif dan Cuan!

Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo

Cover: Dok. Pribadi

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan